C26

476 27 9
                                    


"Aku Kim Taehyung"

Jaemin terdiam sejenak,sepertinya dia mengingat orang ini.

"Kim Taehyung?"tanya Jaemin kepalanya sudah ia miringkan,memutar otaknya benarkah orang ini yang terlintas dipikirannya.

"Hei hei bocah,berani sekali kau memanggilku seperti kita seumuran"

Sepertinya memang benar.

"Maaf Hyung aku kira salah orang, sebab Hyung sekarang terlihat semakin tua"

Taehyung yang mendengar penuturan pemuda didepannya membelalakan mata tidak percaya.

"Ahaha jadi aku terlihat begitu tua?"

"Iya" Taehyung rasanya kesal sekali,pasalnya orang yang ada dihadapannya hanya mengangguk dan mengiyakan.

"Bagaimana kabarmu?,setelah menghilang beberapa tahun apa tidak merindukan adikku?"mendengar pertanyaan Taehyung,Jaemin menatap wajah yang lebih tua.

"Aku sangat rindu-tapi aku juga takut Karina membenciku"

"omong kosong"

Jaemin mengernyit,padahal dia belum selesai bicara.

"Adikku itu sangat menyayangimu,bahkan dia sampai mendatangimu di Busan".

"Benarkah?."

"Kau tidak tau?, apa mereka tidak menemuimu ya?"Taehyung bermonolog sendiri.

Jaemin hanya terdiam menatap orang dihadapannya.

"Hei,malah melamun"

"Eh...maaf Hyung,aku harus pulang.Lain waktu kita berbincang lagi"

"Kita bisa berbincang diperjalanan pulangkan,aku akan mengantarkanmu Na Jaemin"

Mau tidak mau Jaemin harus mengiyakan penuturan Taehyung karena tidak ada lagi transit bus dalam area ini yang bisa mengantarnya keapert nya.

Kini Mereka berdua sudah berada didalam mobil si yang lebih tua,yang lebih muda hanya terdiam melihat kearah luar jendela.

"Kau tidak mau bercerita Na?"tanya Taehyung,karena dirinya begitu penasaran mengapa bocah ini tiba-tiba pergi meninggalkan Seoul.

"Hyung,sebenarnya ada seseorang yang begitu aku cintai"

"Jung Jaehyun?"Jaemin menatap kearah kakak temannya itu.

"Bagaimana Hyung bisa tau?"

"Ekhem sebenarnya ini bukan jadi rahasia lagi,seluruh temanmu juga sudah taukan kalau kau menyukai anak sulung dari keluarga Jung,yang sekarang sudah menjadi ahli waris keluarga Jung"Jaemin menatap lama kearah Taehyung.

"Jadi Hyung tau itu dari Karina?"Taehyung hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan Jaemin barusan.

Taehyung mengelus rambut Jaemin, jika dipikir bocah ini masih segini-gini saja.

"Apa kau kurang nutrisi Na,tinggimu dari dulu segini terus" mendengar penuturan Taehyung, Jaemin mencebik lucu.

"Diamlah!"hanya tawa Taehyung yang terdengar, dan mobil sudah melaju dari tadi tentu saja sopir Taehyung yang mengemudikan.

"Apa kau kuliah Na? "Jaemin menggeleng menjawab pertanyaan Taehyung.

"Kukira kau berkuliah disana, karena ku dengar kau lumayan pandai,apa karena sudah tidak ada sponsor yang membiayaimu?,bagaimana kalo aku saja yang menjadi sponsormu,bukankah kau menginginkan hal itu, belajar itu yang utama, iyakan? "pertanyaan terus diajukan oleh Taehyung,Jaemin yang mendengarkan celotehan kakak sahabatnya ini hanya bisa menghembuskan nafas lelah.

"Hyung mengapa mulutmu seperti bebek sih,beriisiiik sekali"ungkap Jaemin kesal, Taehyung yang mendengar penuturan Jaemin langsung diam.

Apa aku keterlaluan? Pikir Jaemin.

"Aku akan menjawab pertanyaan hyung satu-satu" mendengar ucapan Jaemin, Taehyung tersenyum lebar.

"Apa kau merindukan Karina?"

"Iya"

"Lalu kau ingin kuliah tidak? "

"Iya"

"Kudengar kau membenci buah strowberi dan susu bila dicambur?"

"Iya"Jaemin mengangguk setuju,Taehyung memikirkan pertanyaan lain, sepertinya bagus juga kalau menjahili pemuda Na ini karena jawaban yang dia berikan cuma 'iya-iya'saja.

"Bagaimana kalo kau jadi istriku?"

"Iy-TIDAAK! " Taehyung tertawa lepas,hampir saja Jaemin masuk jebakannya.

Siaal kenapa kau lucu sekali Jaem.

"Menyebalkan"namun sudut bibir Jaemin terangkat,Taehyung memang menyebalkan sekaligus menyenangkan.

-----------------------------------------------------------------

"Disini kau tinggal Na? "Taehyung melihat keluar jendela didepan situ sudah ada apartemen yah tidak terlalu buruk, ini tempat strategis dekat, mini market dan dekat halte bus.

"Iya hyung, terimakasih sudah mengantarkanku,terimakasih juga paman Lee"ucap Jaemin sembari tersenyum kepada pria baruh baya yang masih sangat bugar itu.

"Lain waktu mampirlah ke kediamanku, demi adikku yang merindukanmu"Jaemin tersenyum tipis, lalu membuka pintu mobil,membungkuk sebagai pertanda perpisahan ikut melambai saat Taehyung melambaikan tangannya dan mobil itu melaju pergi meninggalkan Jaemin.

"Nana"Jaemin menoleh mendapati sepupunya yang dia yakini baru saja pulang kerja.

"Njun?"

"Jujur kepadaku kau diantar pulang siapa hm?"tanya Renjun dengan cepat langsung merangkul badan Jaemin yang setara dengannya.

"Bukan siapa-siapa"

"Eeyy kalo bukan siapa-siapa mana mungkin mau mengantarkanmu pulang?"

"Dia kakak temanku"Jawab Jaemin jujur dia tidak mau terus digoda Renjun.

"Kakak temanmu atau kakak temanmu? "Jaemin mengernyit heran, bukankah itu pertanyaan yang sama?.

"Apasih Njun"Jaemin berlalu meninggalkan Renjun yang tertawa dengan tingkah Jaemin yang tengah kesal.

"Tunggu aku sayaang!!"teriak Renjun dan menyusul Jaemin.

Diseberang jalan terdapat mobil yang terdapat sosok yang melihat interaksi Jaemin dan Renjun sedari tadi sampai keduanya masuk kedalam apartemen mereka.

"Jangan khwatir, saya akan menjaganya tuan"ucap orang asing tersebut dengan sesorang di panggilan telepon.

-----------------------------------------------------------------

Saat ini Jaemin tengah tertidur dikamarnya, aparteman ini memang tidak terlalu besar hanya ada 2 kamar 1 kamar mandi,ruang tamu dan dapur itu pun ruang tamu dan dapur hanya dibatasi dengan sekat kaca yang tentu saja orang yang duduk diruang tamu bisa melihat apa yang dilakukan seseorang yang sedang berada di dapur.

Jaemin memasukan nomer ponsel Yang-yang,ia tersenyum melihat foto Yang-yang tertera dilayar profil Yang-yang.

Haruskah aku mengirim pesan?
Jaemin menggeleng
mungkin lain waktu saja

"Nana!!"teriakan dari Renjun membuat Jaemin terkesiap, dengan cepat ia keluar dari kamar.

"Iya Njun ada apa?"

"Teman-temanmu datang"

Jaemin mematung tidak bisa berkata apa-apa ketika melihat delapan sosok terduduk dengan senyuman menatap kearahnya, menyiratkan ucapan.

'Apa kabar Na'

Jaemin berlahan mendekat tanpa mengatakan apapun, namun air matanya tidak bisa mampu ia bendung.

Karina,Yang-yang, Hyunjin, Jeno,Subin,Haechan,Sejun dan Mark-hyung juga kalian kemari?!.

-----------------------------------------------------------------

Kalo saya buat cerita baru, adakah yang mau membaca? 😅

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Meaning Of Love [Jaejae/Jae2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang