Sekarang Jaemin dan Yang-yang sudah berada dicafe dekat rumah keluarga Jung.
"Kau kemana saja Na?"sedari tadi Yang-yang selalu menanyai Jaemin dengan pertanyaan yang sama.
"Aku kembali ke kampung halamanku Yang-yang"
"Argh setelah itu kau kemana?,dan dimana kau saat ayah Chaeyong Noona meninggal?"
"Itu... Aku masih dikampung halamanku.. "jawab Jaemin ragu, bagaimana tidak Yang-yang menanyai-nya dengan sorot mata ke kecewaan dan sedikit marah.
Yang-yang berhenti bertanya dan beralih memesan minuman untuk keduanya.
"Mereka merindukanmu Na, termaksud aku"ungkap Yang-yang tiba-tiba, Jaemin hanya bisa menunduk dia tahu maksud Yang-yang.Tapi dia malu untuk bertemu mereka.
"Haruskah aku memanggil mereka kemari?"tanya Yang-yang,dia tahu Jaeminnya ini sedikit berubah dari tindakan dan sorot matanya saja sudah nampak kesedihan apa yang dia alami.
"Jangan!"cegah Jaemin,Yang-yang hanya bisa mengangguk menuruti permintaan temannya ini.
Kecanggungan menyertai mereka sampai pelayan datang dan memberikan minuman yang mereka pesan.
Helaan nafas yang terdengar dan lirikan dari lirikan mereka lakukan.
"Ya ampun Na, kenapa kita jadi secanggung ini"protes Yang-yang, serius deh rasanya dia akan mati ditelan kecanggungan ini.
Jaemin yang mendengar ucapan Yang-yang hanya bisa mengangguk menyetujui ucapan Yang-yang.
"Kau.. Haa... Kau jangan hanya menjawab dengan anggukan Nana!"Jaemin tergagap pasalnya Yang-yang seperti bom waktu yang siap meledak.
"Y-yangyang-ah tidak...tidak aku janji tidak akan menjawab seperti tadi lagi"jawab Jaemin terburu-buru.
Bukan jawaban yang Jaemin dengar malah suara tawa Yang-yang yang mengisi cafe.
Jaemin melirik ke Yang-yang dan ikut tertawa pelan,dia tau jawabannya tadi konyol.
Selesai tertawa Yang-yang mengusap air matanya yang keluar tadi ketika tertawa.
"Aku kira kau berubah Na, ternyata kau masih sama"Yangyang menggenggam tangan Jaemin,Jaemin yang diperlukan seperti itu hanya menatap Yang-yang bingung.
"Lain waktu aku akan datang bersama yang lain, terserah mau kau menolak atau tidak aku akan menarikmu kepada kami"Jaemin hanya bisa menunduk mendengar penuturan Yang-yang.
"Ayo Na, dimana kau tinggal biar ku antar,dan pinjamkan aku ponselmu"Jaemin menggeleng, oh apa Jaemin lupa dia sudah berjanji tadi.
"Anu...Yang-yang aku lupa membawa ponsel dan aku masih ingin diluar jadi aku akan pulang nanti" bukankah itu alasan yang bagus?.
Yang-yang mengangguk lalu berjalan kearah Kasir untuk membayar dan apa yang dia lakukan?, oh dia kembali dan memberikan secarik kertas.
"Nomer ponselku! kuharap kau menghubungi ku Na,aku harus pergi maaf tidak bisa bersamamu lebih lama" Jaemin tersenyum dan mengangguk tidak lupa melambai membalas lambai-an tangan Yang-yang yang sudah pergi dari Cafe.
"Dia sudah dewasa"gumam Jaemin, dan keluar dari cafe.
---------------------------------------------------
Jaemin berjalan luntang-lantung oh tidak dia tersesat,bagaimana ini dia tidak membawa ponsel dan tidak ada taxi yang beroperasi lalu dimana halte bus-nya?.Ya tuhan tolonglah Jaemin.
Jaemin terduduk ditepian trotoan dia lelah berjalan sangat jauh,dia memainkan tanah dipinggi trotoan, persis seperti anak hilang jika ada yang melihat pasti dia dikira bocah yang terpisah dengan ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Meaning Of Love [Jaejae/Jae2]
FantasyBxb !! Boy x boy Boyslove Homophobia tidak saya sarankan membaca ini.