Jaemin dan Sejun sudah sampai disekolah tepatnya di taman sekolah,mereka berdua saling membagi kehangatan,maksud membagi disini saling mengusap tangan satu sama lain,karena Jaemin ternyata tidak memakai sarung tangan,dasar ceroboh."Nih Na pake punyaku"Sejun memberikan sarung tangannya dan dipakaikan ke tangan kecil Jaemin.
"Terimakasih Sejun-ah"
Jaemin bingung kenapa Sejun berangkat pagi sekali dia ingin tahu namun Jaemin enggan bertanya.
"Nana kenapa pagi-pagi sekali kamu udah datang"tanya Sejun yang sedari tadi mencari-cari barang di tas nya.
"Aku tidak tahu"
"Hah?"Sejun menunduk menatap wajah simanis,bisa Sejun lihat wajah Jaemin jadi muram.
"Na are u okay?"tanyanya dan dijawab gelengan oleh Jaemin.
Sejun heran kenapa Jaemin tidak seperti biasanya,dia masih sibuk mencari barang yang dia butuhkan.
"Sepertinya tidakku bawa"gumamnya yang bisa didengar Jaemin
"Sejun sedang mencari apa?"bukan jawaban yang Jaemin dapat malah senyuman dari pria berpipi cacat itu.
"Na disini sebentar ya,ada yang harus aku beli"ucap Sejun tanpa mendengar balasan dari Jaemin dan langsung pergi meninggalkan Jaemin sendirian di taman.
"Woi Sejun disini!"teriak Hyunjin dari balik tembok yang jaraknya jauh dari taman.
Sejun mendekati temannya itu
"Kalian pada gak bilang kalo Jaemin ulang tahun,hampir aja gua bawa dia ke kelas kalo lu kagak ngechat gua Jin"kesal Sejun,dia sebenarnya benar-benar tidak tahu kalo Jaemin berulang tahun sampai saat Hyunjin mengirimkan chat singkat saat Sejun berada di bus bersama Jaemin.
"Jadi mana titipan gua?"kata Hyunjin tangan nya sedari tadi sudah menagih sesuatu dari Sejun
"Nih"Sejun memberikan sebuah bingkisan kecil sebesar genggaman nya kepada Hyunjin."Balik sono,Kasian Jaemin sendirian"suruh Hyunjin lalu meninggalkan Sejun yang masih diam ditempatnya.
-----------------------------------------------------------
Dilain tempat tepatnya didalam kelas Jaemin.
"Heh itu jangan diletakin disana dong"cerocos Karina melihat pekerjaan anak buahnya tidak sesuai ekspetasinya.
"Lu ngomong doang bantu napa!"kesal Subin sebab Karina dari tadi hanya mengatur tanpa melakukan apapun.
"Bener mandor"Jawab Yang-yang.
"Udah gua bantu doa loh,bersyukur didoain cewe secakep gua" Subin hanya memutar bola matanya malas mendengar balasan narsis dari Karina itu.
"Jaemin bentar lagi sampai"ucap Hyunjin yang baru datang,tugasnya itu memberi tahu tentang gerak-gerik Jaemin dan menyambut kedatangan si manis.mudahkan?
"Cepetin lagi kerjanya!,lemat-lemot"amuk Karina."Buat anak gua ini boss"sambungnya.
Disana ada Yangyang,Subin,Haechan,Jeno,Karina,beberapa murid yang sekiranya dekat dengan Jaemin dan Hyunjin yang menonton keributan.
"Kok kita mau sih dibabuin Karina?"bisik haechan kepada Yangyang yang ada didekatnya.
"Benamkan dikepalamu ndut 'Demi Jaemin' "kata Yangyang Haechan jadi bingung tapi ya sudahlah.
"Lu minggir bego!"kesal Jeno pada sosok didepannya yang seenak jidat nya duduk ditengah pintu.
"Gua tendang kalo kagak mau minggir!"sambungnya,yang diancam hanya menganggap ucapan Jeno sebagai angin lewat.
"Bah!! bener-bener"kesal Jeno lalu melemparkan pelnya ke sembarang arah dia menarik kaki sosok tersebut sampai sosok tersebut terkapar dilantai lalu Jeno tanpa dosa melangkahi tubuhnya.
"Heh ajg dosa lu ama yang lebih tua!"kesal sosok tersebut yang ternyata Hyunjin
"Masih mending gua lewatin kagak gua pel sekalian wajah lu biar glow up kek tai kambing"kata Jeno lalu pergi untuk mengganti air pelnya.
"Sadis sat"gumam Hyunjin
"Hyungku itu jangan main-main"kata Subin yang tiba-tiba berada dibelakang Hyunjin.
"Anjrit!! nganggetin lu"kaget Hyunjin.
"Udah woi lanjutin napa bentar lagi anak-anak udah pada mau dateng"kata Karina merelai.
-----------------------------------------------------------
"Sejun ayo masuk disini dingin banget"pinta Jaemin pada sosok Sejun disampingnya.
"Ah bentar lagi Na"tahan Sejun
"Yaudahlah kalo kamu masih mau disini,aku duluan kesana"kata Jaemin bibirnya sudah dimajukan tanda dia kesal kakinya menghentak-hentak lucu menuju dalam gedung,Sejun yang melihat itu hanya terkekeh gemas melihat tingkah random Jaemin.
Sebenarnya dia sudah diberi tahu kalo persiapannya sudah selesai dari 15 menit yang lalu,tapi Sejun tidak peduli dan ingin berbincang-bincang lebih lama dengan simanis.
"Oi!! Jaemin masuk gedung"teriak Hyunjin ketika melihat Jaemin sudah memasuki gedung.
Mereka semua buru-buru menutup pintu dan semua gorden lalu bersembunyi.
Sreet
Suara pintu digeser terdengar Jaemin bingung ternyata masih belum ada yang datang padahal dia dari tadi menunggu dibelakang sekolah agar tidak terlalu seperti anak rajin.
Door priiit!!
Jaemin terkejut spontan dia menutup telinganya dan berbalik
"Selamat ulang tahun manis!"Ucap mereka bersamaan,Jaemin diam bingung,bahagia,terharu semua bercambur menjadi satu ini pertama kalinya kelahirannya dirayakan dan dipenuhi tawa dan senyuman oleh orang yang Jaemin anggap sebagai teman,air matanya tanpa sadar turun membasahi pipi mulusnya.
"Loh Nana kok nangis"kata Karina seraya mendekati Jaemin lalu memeluk tubuh yang lebih tinggi.
"Jangan nangis dong anaknya eomma"ucapnya menenangkan Jaemin.
"Hiks..m-makasih teman-teman"gumam Jaemin dengan sesenggukan,mereka hanya bisa diam dan tersenyum menatap Jaemin menangis.
'Lucunya'
"Aku juga pingin meluk Jaeminlah rin"Ucap Jeno dari belakang Karina.
"Punyaku!"tahan Hyunjin,Jeno dan Hyunjin saling bertatapan tampak sengit namun tidak ada yang mempedulikan dan yang lain malah bergantian memeluk Jaemin.
"Jangan nangis ya Na,acara ini itu dibuat untuk simanis biar dia senyum dari kemarin muka kamu cemberut mulu,senyum dong"kata Yangyang lalu memeluk Jaemin erat,Jaemin membalas pelukan Yangyang matanya memejam merasakan kehangatan yang diberikan oleh kawan-kawannya namun hatinya masih kosong disatu sisi dia marah kepada Jaehyun disatu sisi juga dia ingin sekali diberi ucapan selamat oleh pemuda Jung,orang yang memberinya kebahagian dan kesedihan itu saat berada diSeoul.
'Jaehyun-hyung,aku rindu'
-----------------------------------------------------------
Jangan bosen ya by.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Meaning Of Love [Jaejae/Jae2]
FantasiBxb !! Boy x boy Boyslove Homophobia tidak saya sarankan membaca ini.