"I-itu tidak mungkin Noona"suara Jaemin bergetar badannya sudah lemas sekali,Jaehyun kehilangan ingatan nya permanen,itu artinya dia hanya orang asing bagi Jaehyun,Jaemin terduduk pandangannya nampak kosong,hal yang lebih membuatnya terpukul yaitu pria yang berada di pelukan Jaehyun tadi adalah istrinya,atau lebih tepatnya menantu keluarga Jung.
"Hiks...."Chaeyeon setia mengelus rambut Jaemin,kasihan sekali Jaeminnya ini,perasaannya pasti jauh lebih tersakiti dari pada dirinya.
"Maafkan Noona,Na"dekapan lembut Jaemin rasakan,badan Chaeyeon ikut bergetar menandakan Chaeyeon juga sama terpukulnya seperti dirinya,perasaan dimana saat kecil selalu bersama tapi sekarang terlihat seperti orang asing,itu yang Chaeyeon rasakan,Jaehyun juga melupakan keberadaan Chaeyeon.
"Noona jangan menangis"Jaemin mulai mengusap air matanya,Noonanya ini lebih penting.
"Jaemin minta maaf,sudah membuat Noona ikut menangis"Jaemin terduduk bersimpuh,Chaeyeon yang melihat itu mulai tersenyum.
"Kamu masih sama ya Na,masih seperti dulu"Jaemin hanya tersenyum mendengar ucapan gadis berdarah Jung ini,membuang semua rasa sakitnya untuk sekarang.
Jujur Chaeyeon tidak menyukai istri kakaknya itu,ingin sekali dia mengusir pria berwajah kelinci itu dari rumah,tapi Jaehyun tanpa berperasaan akan memukul dirinya,Jaehyun sekarang sangat kasar,emosional dan temperamental.
"Ayah Jung dimana Noona?"tanya Jaemin pasal sedari tadi Jaemin berada dirumah Chaeyeon tidak ada keberadaan pemimpin Jung itu,air muka Chaeyeon mulai berubah kembali.
"Ayah sudah meninggal dua tahun lalu Na"Jaemin terkejut,Ayah Jung kenapa pergi begitu cepat Jaemin seharusnya menemani Chaeyeon saat dimana masa-masa yang paling menyakitkannya hadir.
"Tidak apa Na,Noona baik-baik saja sekarang Jaehyun oppa juga sudah kembali"Jaemin hanya bisa menunduk dan tersenyum kecut.
"Iya itu benar"
Brakk Brak
Suara tendangan dari pintu kamar terdengar mengalihkan atensi Jaemin dan Chaeyeon.
"Chae makan,jika kamu tidak segera keluar jangan harap ada makanan dimeja"itu suara pemuda yang bersama Jaehyun tadi.
"Iya Doyoung oppa,aku akan keluar" itu benar Doyoung namanya,wajahnya manis dan polos tanpa dosa,namun sifat nya....kalian lihat saja sendiri.
Chaeyeon melihat kearah Jaemin,tatapan khawatir bisa dia liat dari mata si manis Na.
"Kenapa begitu Noona?"Chaeyeon hanya tersenyum kearah Jaemin,lalu menariknya berdiri.
"Ayo kita makan Na"
-----------------------------------------------------------
Sekarang dimeja sudah ada dua bersaudara Jung dan menantu Jung lalu pemuda Na,seorang tamu dari anak termuda Jung.
"Mau aku suapi Jae"ucap Doyoung,Jaehyun tersenyum kearah istrinya itu,sedangkan Jaemin yang melihat itu hanya bisa diam menunduk dalam,dia iri,dia ingin berada diposisi itu,dia ingin bersama Jae-elusan tangan lembut Jaemin rasakan menyadarkan lamunanya,Chaeyeon pelakunya,ia tersenyum kearah Jaemin dan berbisik
"Cepat dimakan Na,nanti dingin makananya" Jaemin hanya bisa mengulum senyum dan mulai makan dengan diam.Jaehyun yang melihat Jaemin berada dimeja makan hanya diam menelisik setiap gerakan simanis,rasanya hal ini tidak asing.
Apa benar Jaemin dan Jaehyun dulu sangat dekat?,perasaan itu membuat nafsu makannya hilang.
"Sayang kamu mau kemana?"tanya Doyoung ketika melihat Jaehyun bangun dari duduknya,padahal makananya belum habis.
"Aku akan keruang kerja terlebih dahulu,masih banyak pekerjaan yang harus segera aku selesaikan sayang"kecupan singkat Jaehyun berikan kepada istrinya yang terlihat sedikit kesal,dia ingin bermanja-manja dengan suaminya,tapi Jaehyun selalu saja sibuk,sibuk dan sibuk.
"Menyebalkan!"geram Doyoung,Jaemin yang melihat itu hanya terdiam dan terus menghabiskan makanannya,lalu Doyoung bangun lalu meninggalkan Chaeyeon dan Jaemin dengan perasaan kesal,melihat itu Chaeyeon tertawa terbahak-bahak.
"Bwahahahaha"
"Noona?"heran Jaemin.
"Pfftt haha..maaf Na,ini pertama kali nya aku melihat,si penyihir itu ditinggal terlebih dahulu oleh Jaehyun oppa"
"......"
Chaeyeon menyadari bahwa Jaemin tidak mengerti sama sekali akan ucapannya.
'Menggemaskan'
Chaeyeon menggeleng menandakan tidak ada apa-apa yang perlu Jaemin khawatirkan.
"Ayo Na lanjutkan makan mu".kata Chaeyeon,Jaemin hanya mengangguk dan melanjutkan makannya.
-----------------------------------------------------------
"Oh Na kau akan pergi?"wajah cantik Chaeyeon sudah dipoutkan sedari tadi,ketika mendengar bahwa Jaemin harus pulang,karena pasti sepupunya khawatir.
"Menginap lah Na disini,semalam saja"mohon Chaeyeon.
"Tidak bisa Noona aku benar-benar harus pergi"Jujur Jaemin juga tidak ingin meninggalkan Chaeyeon tapi dia harus membantu Renjun berberes-beres.
"Mmm...baiklah kalo begitu,Nana harus sering-sering berkunjung,agar Noonamu yang cantik ini tidak kesepian"Jaemin tertawa pelan mendengar pujian Chaeyeon untuk dirinya sendiri.
"Baiklah Noona,Nana akan sering-sering berkunjung"
"Horeee!!!"pekik Chaeyeon senang.
Saat kedua insang itu sedang berbahagia mengucapkan janji-janji keduanya,tanpa mereka sadari diatas sana dibalkon lantai dua Jaehyun tengah memperhatikan tingkah adik dan orang asing yang mengganggu pikirannya.
'Benar-benar mengangguku' batin Jaehyun.
-----------------------------------------------------------
"Sudah selesai main-mainnya?"Jaemin yang baru sampai diapartemennya dikejutkan oleh pertanyaan Renjun.
"Astaga Jun"
Renjun yang melihat Jaemin terkejut hanya mendengus kesal,dari mana saja adiknya ini meninggalkan kopernya didepan pintu dan tidak merapikan barang bawaannya,alhasil dialah yang membersihkan dan merapikan semua hal diapartemen mereka.
"Aku minta maaf Enjun,aku tau aku salah"Renjun yang mendengar Jaemin mengaku bersalah hanya melirik,minta maaf saja tidak cukup,dia masih kesal serius.
"Emm...Nana bawa makanan untuk Enjun loh"Nah ini baru benar.
"Mana?"tanya Renjun bersemangat,dia lapar.
"Maafkan Nana dulu baru Nana kasih"
"Ahh iya iya aku maafkan sekarang berikan aku sudah lapar"Jaemin memberikan makanan yang dia beli dijalan yang sebenernya itu memang untuk Renjun.
"Ya ampun Jun,pelan-pelan makannya"ucap Jaemin saat melihat sepupunya itu makan tanpa dikunyah dan langsung ditelan alhasil Renjun tersedak,Jaemin kembali membawa Jus yang ada dikulkas yang sudah terisi penuh akan sayur-sayuran dan bahan pangan.
"Hehehe...ini enak Na,beli dimana?"tanya Renjun,serius makanan yang baru dia makan memang sangat enak,dia jadi ingin lagi.
"Di....Rahasia"
"Yakk!!!"alhasil Jaemin dapat pentungan dari Renjun,karena sudah membuatnya kesal untuk kedua kalinya.
-----------------------------------------------------------
Saya tau kalian bosen__–and sorry baru up.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Meaning Of Love [Jaejae/Jae2]
FantasyBxb !! Boy x boy Boyslove Homophobia tidak saya sarankan membaca ini.