09 : Adik Kelasnya Kak Louis Yang Jadi Dokter

46 17 1
                                    

Leon sedang fokus menyetir, dan Luna sedang sibuk dengan pikirannya sendiri. Keduanya tak berbicara sejak Luna masuk ke dalam mobil. Padahal Luna berharap keadaan tidak begitu canggung saat bersama teman dari kakaknya itu.

"Jadi adeknya Kak Louis sejak kapan?" Tiba-tiba Louis menyeplos pertanyaan. Namun dia langsung tersadar akan itu. "Ahh, shit," Umpatnya dalam hati.

Mendengar itu Luna hanya tertawa kecil. "Dari kecil?" Jawabnya yang merespon.

Leon menggaruk lehernya yang tak gatal sambil tertawa pelan. "M-maksudnya-"

"Kalau Kakak, sejak kapan kenal sama Kak Louis?" Sekarang giliran Luna yang bertanya tentang status Leon. Sangat jarang Louis mempunyai teman yang lebih muda darinya. Kalau ada, itu pun masih bisa dihitung pakai jari.

Leon nampak berpikir sebentar. "Sejak... SMA?" Jawabnya menebak.

Luna langsung menoleh cepat. "Beneran?" Tanyanya terkejut.

Leon mengangguk. "Iya, kenapa?" Tanyanya yang terjeran karna melihat ekspresi kaget dari wajah Luna.

Luna menggeleng samar walaupun dia masih tak menyangka. Ternyata pertemenan mereka sudah cukup sangat lama. "E-enggak, cuman kaget aja. Kak Louis ternyata punya temen yang lebih muda, awet pula." Jawab Luna tersenyum kecil. "Kok bisa kenal sama Louis?" Lanjutnya.

Leon terseyum kecil sambil megeratkan pegangan setir. Kalau diceritakan kembali, Leon banyak berutang budi pada Louis. Karna Louis, dirinya berhasil menepuh pendidikan SMA dengan lancar. Walaupun dia tidak lulus bersekolah SMA, tetapi keseharian SMA nya banyak dibantu oleh Louis. Dia jadi mempunyai teman dan banyak belajar tentang Indonesia.

"Kakak... kek bukan orang Indo," Lontar Luna tiba-tiba.

Louis kembali tertawa kecil. Tak menyangka kalau wajahnya tidak memiliki khas Indonesia asli. "Beneran?"

Luna mengangguk cepat. "Iya, hidung Kakak mancung banget. Warna rambutnya juga bukan warna hitam legam asli, kayak di cat." Jawab Luna yang memperhatikan warna rambut Leon secara intens.

Leon mengangguk samar. Menyetujui ucapan Luna tadi. "I was born ini America. Grew up in Indonesia but often returns to America." Jawab Leon. "Wahhh, beneran?" Kagum Luna yang mendadak menjadi penasaran dengan sosok Leon. Leon mengangguk sambil tersenyum. "Disini ngapain? Kuliah?" Tanya Luna lagi. Leon menggeleng pelan. Seolah ragu untuk mematahkan ekspektasi Luna. "Saya kerja. Di rumah sakit Pelita Harapan." Luna kembali menoleh kasar. Bukan karna pekerjaan yang dimiliki oleh Leon. Tapi karna status Leon yang sebagai adik kelas Louis yang sudah bekerja sebagai di rumah sakit besar. "Jadi dokter?" Tanya Luna, dan Leon mengangguk pelan. Luna nampak berpikir. Dia menjadi bingung saat menyadari kakaknya yang masih kuliah semester akhir, tapi adik kelasnya yang sudah menjadi dokter. "Wait, kok bisa? Kak Louis aja masih kuliah semester akhir." Lanjut Luna.

"Panjang banget ceritanya. Jadi dulu itu Kak Leon skip kelas beberapa tahun. Di umur yang masih empat belas tahun, Kak Leon jadi harus masuk ke kelas 2 SMA, semuanya gak ada yang tau, kecuali beberapa guru. Dulu itu Kak Leon nggak bisa ngimbangin belajar sama pergaulan, karna teman sekelas Kak Leon dulu topik pembicaraannya beda, selera humor mereka terlalu tua. Dan Kak Leon susah cari teman karna tidak mempunyai kenangan di kelas 1 SMA, kebanyakan dari mereka naik kelas dan mempunyai teman kelompok sendiri. Jadi Kak Leon cuman bisa diem doang." Ucap Leon mulai bercerita. "Papanya Kak Leon juga dokter bedah di USA, Kak Leon pulang ke Indonesia karna rencananya mau belajar di sini sampai lulus, dan setelah Kak Leon lulus, Kak Leon kembali lagi ke US untuk ngelanjutin jadi dokter. Tapi ternyata gak sampai semester dua, Papa panggil lagi ke US, sekitar dua bulan Kak Leon di US terus pulang lagi ke Indonesia. Papa nyuruh Kak Leon buat belajar tentang dokter dan ngelanjutin pendidikan untuk jadi dokter.Tujuh bulan Kak Leon belajar dan Kak Leon lulus di usia yang sangat-sangat muda, dan jadinya gini, deh. Kak Leon jadi dokter muda." Melas Leon lalu tertawa kecil saat diakhir kalimatnya.

DARREN ; on goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang