Ting tongBunyi bel rumah mewah milih keluarga Choi berbunyi. Tiffany yang kebetulan sedang menyiapkan makanan di meja makan pun bergegas melangkahkan kakinya menuju pintu utama.
Ceklek
"Selamat malam"
Tiffany tersenyum sambil mengangguk kala melihat keluarga Jung di depan pintu.
"Selamat malam juga, silahkan masuk!"
Yunho, Boa dan juga Jaehyun berjalan memasukki rumah keluarga Choi tersebut.
"Silahkan duduk!" Tiffany mempersilahkan keluarga Jung duduk di ruang tamu.
"Terimakasih," ucap Boa seraya menyunggingkan senyum.
Mereka bertiga pun mendudukkan diri di sofa, duduk bersampingan.
"Sebentar ya, saya panggilkan mas Siwon dulu" ujar Tiffany kemudian berlalu untuk memanggil suaminya.
Tiffany menaikki anak tangga menuju kamarnya, dimana Siwon masih bersiap-siap.
"Pah?"
Siwon yang sedang bercermin seketika menoleh ke arah sang istri yang berdiri di depan pintu.
"Keluarga Jung udah dateng tuh, yuk turun"
Siwon merapihkan jasnya seraya mengangguk. "Iya, kamu manggil Ten juga ya."
"Iya pah."
Tiffany menuruti perintah Siwon untuk memanggil Ten dikamarnya.
"Sayang?" Tiffany mengetuk pintu kamar anaknya yang kebetulan bersebelahan dengan kamarnya.
"Iya mah?" sahut Ten.
"Itu Jaehyun sama keluarga udah dateng, yuk turun nemuin mereka."
"Iya mah, duluan aja nanti Tennie nyusul."
"Okay, jangan lama-lama ya sayang?"
"Iya mamahku sayang"
Langkah kaki menjauh terdengar, menandakan Tiffany sudah pergi dari depan kamarnya.
Ten memandangi dirinya di cermin sambil mengelus perutnya yang sedikit agak buncit.
"Apa gue harus nikah sama Jaehyun?"
Ten berbicara dengan bayangannya di cermin."Gue nggak cinta sama Jaehyun"
Ten menundukkan kepalanya.
"Tapi kalau gue nggak nikah sama dia gimana nasib bayi ini? Masa dia nggak punya ayah?"Lelaki cantik itu menarik napas dalam kemudian menghembuskannya pelan.
"Semoga ini keputusan yang terbaik"
Ten merapihkan pakaiannya, lalu melangkahkan kakinya keluar kamar untuk menemui keluarga Jaehyun.
"Selamat malam Yunho, udah lama ya kita nggak ketemu" Sapa Siwon mengulurkan tangannya pada ayah Jaehyun tersebut.
Yunho berdiri, menerima uluran tangan Siwon dan memeluk sebentar sahabatnya itu.
"Apa kabar Won?" tanya Yunho kembali duduk begitupun Siwon.
"Baik, kamu sendiri gimana kabar?"
"Baik juga."
"Silahkan minumannya" Tiffany muncul membawa nampan minuman dan ia suguhkan di meja.
"Makasih," ucap Boa.
Tiffany tersenyum cantik, lalu duduk disamping Siwon.
"Selamat malam semuanya..."
Kelima orang yang duduk di sofa langsung menoleh ke arah Ten yang baru saja datang.
Ten menghampiri mereka, membungkukkan badannya memberi tanda hormat kemudian duduk disamping Tiffany.
"Ini toh anakmu, Won?" tanya Yunho sembari memandangi Ten.
"Iya, itu anak aku" Siwon tersenyum menampilkan lesung pipit pada wajah tampannya.
"Cantik banget ya, imut juga, pantes Jaehyun nggak bisa nahan diri--"
"Pah!!" Boa mencubit lengan Yunho memperingati.
"O-oh ya jadi maksud kedatangan kami kesini untuk meminang Ten sebagai istri Jaehyun, kalian pasti sudah tahu kan mengenai 'kecelakaan' itu?"
Siwon menghela napasnya.
"Iya kita sudah tahu, dan memang semestinya Jaehyun-Ten harus menikah mengingat kandungan Ten sudah tiga minggu.""Maafkan kekhilafan anak saya ya, Won"
Siwon menggelengkan kepala.
"Bukan salah anak kamu sepenuhnya, toh mereka melakukan itu sama-sama mau dan sama-sama sadar"
Ucap Siwon sembari memandang Jaehyun dan Ten secara bergantian.
Sementara yang di pandang hanya bisa menundukkan kepala.
"Nah karena itu, menurut saya mereka harus diberi hukuman" Boa membuka suara.
"Hukuman?" Tiffany bertanya penasaran.
"Iya hukuman, biar mereka tahu kalau apa yang mereka lakukan itu salah. Terlebih untuk Jaehyun, biar dia latihan tanggung jawab" Boa menatap tajam ke arah anaknya.
"Hukuman apa maksud anda?" tanya Tiffany kembali.
"Sebelum itu kita bahas pernikahan mereka, lebih baik mereka menikah secara diam-diam saja tanpa mengundang banyak orang atau istilahnya mengadakan pesta. Karena sungguh saya malu dengan kejadian ini"
"Kalau itu kami setuju, karena kami juga harus menjaga nama baik keluarga dan perusahaan kami" timpal Siwon.
"Lalu hukumannya?"
Boa memandang Yunho, Siwon dan juga Tiffany secara bergantian.
"Jaehyun dan Ten tetap kuliah di Jogja, kita berikan mereka rumah sederhana. Lalu biarkan Jaehyun yang mengurus Ten sendiri sampai Ten melahirkan, ya itung-itung Jaehyun bertanggung jawab menafkahi Ten dan calon anaknya.
Dan kita tidak boleh memberikan uang satu persen pun ke mereka, biar mereka yang cari sendiri.""Mah nggak bisa gitu dong mah, aku aja masih kuliah belum punya kerjaan" Protes Jaehyun.
"Tapi kamu udah bisa hamilin orang, masa cari kerja nggak bisa?!"
"Ya tapi kan mah---"
"Diam kamu Jaehyun!!!"
Jaehyun mendengus kesal, menunduk pasrah.
"Gimana kalian setuju kan?" tanya Boa kepada suami dan kedua orangtua Ten.
"Gimana yah?" Tiffany memandangi Ten, dia tidak tega sebenarnya dengan hukuman itu karena dia sudah terbiasa memanjakan Ten.
"Kami setuju" jawab Siwon mantap.
"Okay, kalau begitu kita nikahkan mereka satu minggu lagi" Ucap Yunho yang disetujui oleh semuanya, kecuali Jaehyun dan Ten yang hanya bisa pasrah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepaksa Nikah|Jaeten
RomanceJaehyun terpaksa menikahi Ten karena sahabatnya mengandung anaknya. Di usia mereka yang masih terbilang muda dan tak saling mencintai, akankah Jaehyun dan Ten bisa menjalani sebuah rumah tangga sekaligus menjadi orangtua yang baik untuk anaknya kela...