"Eunghhh..."Ten mendesah kala Jaehyun menggigit bibir bawahnya dan melesatkan lidahnya ke dalam rongga miliknya, mengabsen deretan giginya serta saling melilit satu sama lain.
Cukup lama mereka saling mencumbu, hingga akhirnya Jaehyun melepaskan pagutan. Pria itu menarik tengkuk Ten, menyatukan dahi mereka hingga keduanya bisa merasakan deruan napas masing-masing.
"Ten?" lirih Jaehyun menatap Ten sayu.
"Hmm?" Ten masih mengatur napasnya, terlalu lelah meski hanya berciuman dengan Jaehyun.
"Gue sange..."
Bugh
Ten memukul dada Jaehyun cukup keras dan mendorong kasar tubuh raksasa lelaki yang telah menjadi suaminya itu.
"Kok gue dipukul sih?" Protes Jaehyun sembari mengusap dadanya.
"Ya lagian lo ngawur, nggak inget kalau ada baby disini?" kata Ten sambil memegangi perutnya.
Jaehyun memanyunkan bibirnya, kembali mendekati sang istri.
"Emang nggak boleh ya? Aku janji bakalan pelan kok genjotnya""Jaehyun!!" Ten mendelikkan kedua matanya. "Bahasanya ya ampun, lo tuh calon ayah, Jae!!"
"Hahahahaha iya bercanda, galak banget sih" Jaehyun menoel hidung Ten gemas.
"Dasar mesum!!"
Jaehyun hanya terkekeh mendengar umpatan Ten, kemudian ia meraih kedua tangan Ten dan menggenggamnya erat.
Mata keduanya saling beradu tatap.
"Ten, lo jangan deket-deket sama Taeyong ya. Gue nggak suka, gue cemburu""Deket gimana? Gue nggak deket sama dia" bantah Ten, memang kenyataannya seperti itu.
"Terus tadi pagi lo ngapain peluk-pelukkan sama dia?"
"Peluk-pelukkan gimana?" Ten mencoba mengingat kejadian yang Jaehyun maksud. "Oh itu, gue lemes karna belum sarapan. Jadi Taeyong nolongin gue biar nggak jatoh"
"Ya ampun, kasian banget istrinya aku" Ucap Jaehyun seraya membelai pipi Ten lembut, membuat sang empu menatapnya heran.
"Lo kenapa sih Jae?"
"Kenapa apanya?" Jaehyun menatap Ten bingung. "Eh, keknya nggak etis deh kalau kita manggilnya lo-gue. Kan kita udah nikah,"
Ten semakin mengernyitkan dahinya. Ada apa dengan Jaehyun?
"Lo kenapa dah---"
"Kamu," ralat Jaehyun menaruh jari telunjuknya di bibir Ten.
"I-iya, kamu kenapa sih Jae? Aneh banget, jangan bilang kamu suka sama aku?"
Entah apa yang lucu dari pertanyaan Ten, namun Jaehyun terkekeh pelan.
"Bohong kalau aku bilang nggak suka sama kamu, Ten. Nggak mungkin aku nggak ada perasaan apapun, apalagi kita udah sering berhubungan intim."
"Tapi kan kita ngelakuin itu cuma---"
"Ten..." Jaehyun memotong ucapan Ten.
"Aku nggak tahu apa yang aku rasain sekarang. Yang jelas, aku nggak suka liat kamu nangis dan nggak suka liat kamu sama orang lain. Dan sekarang yang jadi fokus aku itu ya kamu sama baby" Ucap Jaehyun panjang lebar, kini tangannya mengusap lembut perut Ten.Ten memandang Jaehyun sembari tersenyum tipis. Entahlah, hatinya begitu menghangat setelah mendengar pengakuan Jaehyun barusan.
"Aku nggak tahu harus ngomong apa" Jaehyun mendongakkan kepalanya menatap Ten.
"Nggak usah terlalu dipikirin Ten, aku tahu ini terlalu membingungkan kamu.
Aku cuma pengen buktiin, kalau aku bisa jadi suami dan ayah yang baik untuk kamu dan anak kita nanti."Keduanya saling menatap, saling tersenyum satu sama lain.
"Aku boleh nggak peluk kamu?" tanya Jaehyun, dan Ten mengangguk sebagai jawabannya.
"maybe I am not the perfect husband, but I will do everything I can to make you happy"
Jaehyun memeluk tubuh Ten erat seraya memberikan kecupan lembut di kening Ten.
Ten tersenyum dalam dekapan Jaehyun, membenamkan wajahnya di ceruk leher sang suami. Keduanya saling memeluk, menikmati detik demi detik kehangatan yang mereka ciptakan.
"Aku harus pergi," ucap Jaehyun tiba-tiba seraya melonggarkan pelukkan.
"Mau kemana? Udah malem loh ini"
Jaehyun tersenyum, mencubit pipi Ten gemas.
"Lucas mau ngenalin aku ke temennya, pemilik cafe biar aku bisa kerja disana."
"Malem-malem begini?" tanya Ten.
"Iya, sebentar doang kok. Kalau misalnya jadi, kemungkinan aku kerja mulai besok"
"Oh gitu, yaudah gapapa"
Jaehyun lagi-lagi tersenyum, kemudian ia sedikit merundukkan tubuhnya, mensejajarkan diri dengan perut Ten.
"Hay baby, ayah pergi dulu ya cari kerja buat makan kita dan menuhin kebutuhan kamu kelak. Kamu jagain bunda ya, jangan nakal, jangan rewel, jangan bikin bunda kesakitan" ujar Jaehyun seolah berbicara dengan anaknya yang berada di dalam perut Ten.
Kemudian lelaki itu kembali tegap, mencium kening Ten lama.
"Aku tinggal bentar ya, pintu dikunci semua. Jaga diri baik-baik,"
Ten mengangguk samar, "Iya Jae"
"Yaudah, aku pergi dulu ya"
Jaehyun pun segera melangkah keluar rumah, pergi meninggalkan Ten yang masih setia memandangi punggungnya.
........
"Katanya cafe, ini mah bar Cas" ujar Jaehyun.
Jaehyun dan Lucas telah sampai di sebuah bar.
"Ya gitu deh, tapi gue kenal baik kok pemilik bar ini" Lucas terus berjalan diikuti Jaehyun dibelakangnya.
"Lo sering kesini Cas?" tanya Jaehyun sambil mengedarkan matanya melihat kerumunan manusia yang begitu ramai.
"Lumayan lah, sering jajan gue disini"
Dahi Jaehyun berkerut, bingung.
"Jajan apaan anjir?""Ya jajan cewe lah brou"
"Wah gila lo!!" Jaehyun mensejajarkan langkahnya dengan Lucas.
"Daripada coli ye kan, mending jajan.
Lo enak ada Ten bisa diajak ewe kalau setres sama tugas, lah gue? Gue kan jomblo, daripada coli mending jajan kan?" Ujar Lucas diiringi kekehannya."Iya juga sih" Jaehyun berangguk setuju.
Langkah keduanya berhenti ketika menemukan sosok wanita berumur namun masih terlihat sexy.
"Madam Hyoyeon?" Panggil Lucas, wanita itupun berbalik badan dan menatap Lucas.
"Eh, Lucas" Hyoyeon cipika-cipiki dengan Lucas.
"Oh ya madam, kenalin ini Jung Jaehyun"
Hyoyeon mengalihkan pandangannya pada Jaehyun. Berdiri menghampirinya, dan memutari Jaehyun sembari memadanginya dari atas sampai bawah.
"Oh ini yang namanya Jaehyun? Yang katanya mau bekerja sebagai pelayan di bar ini?" tanya Hyoyeon masih dengan memandangi tubuh Jaehyun.
"Iya madam" jawab Jaehyun mengangguk samar.
"Kamu tampan, badan bagus, kekar, dan emmm hot.." Hyoyeon menyentuh pundak Jaehyun sensual.
Tentu saja Jaehyun sedikit risih dengan itu.
"Daripada jadi pelayan gimana kalau kamu jadi gigolo aja?"
"WHATTTT!!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepaksa Nikah|Jaeten
RomanceJaehyun terpaksa menikahi Ten karena sahabatnya mengandung anaknya. Di usia mereka yang masih terbilang muda dan tak saling mencintai, akankah Jaehyun dan Ten bisa menjalani sebuah rumah tangga sekaligus menjadi orangtua yang baik untuk anaknya kela...