"Iya Kak, hati-hati ya.."Ten mendengus kesal sebab sedari tadi Jaehyun tak henti-hentinya mengucapkan kalimat yang sama.
"Je..." Ten berbalik badan seraya menghembuskan napas lelah.
"Kamu udah lima puluh kali loh ngomong begitu.""Biarin.." Jaehyun mencebikkan bibirnya. "Lagian kamu di depan aku berani-beraninya perhatian ke Jo Jo siapa tadi? Joshua?"
"Johnny," ralat Ten melepas sandal lalu masuk ke dalam rumah.
"Ya itu lah, bodo amat mau Johnny kek, mau Jihnny oh Jihnny kek. Pokoknya aku nggak suka kamu ramah sama orang lain selain aku."
"Jae jangan mulai deh, kita baru baikan loh." Ujar Ten memperingati sembari menenggak air dingin yang ia ambil dari kulkas.
"Ya makanya kamu harus nurut sama suami, udah tau aku orangnya cemburuan." Jaehyun duduk di kursi sambil memangku satu kakinya.
"Kamu berlebihan, Jae." Ten turut duduk di samping Jaehyun.
"Kita kan udah nikah, perut juga blegendung kek gini, mana ada yang suka sama aku selain kamu? Tenang aja aku nggak bakal selingkuh.""Siapa tahu ada yang punya fetish ke orang hamil, terus rebut kamu dari deh aku." Ten bergeleng heran, suaminya semakin ngawur aja bicaranya.
"Jangan ngaco deh kamu Jae, pikiranya jangan kesana-kemari."
"Ada apa nih pulang-pulang kok ribut?" Tiffany muncul dari taman belakang menghampiri Jaehyun dan Ten, kemudian duduk bersama.
"Biasa nih bun, si Jeje cemburu sama Kak Jo." Balas Ten melirik Jaehyun sinis.
"Maksud kamu Johnny, Ten?"
Ten mengangguk merespon pertanyaan Tiffany.
"Owalah Jae, tenang aja Johnny itu cuma temen masa kecilnya Ten kok. Kamu jangan cemburu sama dia, mereka dari dulu emang udah deket." Ujar Tiffany, Ten menepuk pundak sang suami.
"Tuh dengerin!"
"Kan nggak ada yang tahu isi hati si Jo, bun. Siapa tahu dia dari dulu naksir sama Ten tapi nggak kesampaian."
"Iya sih dulu waktu Ten SMP, si Johnny kan SMA ya. Dia pernah bilang kalau dia suka sama Ten, tapi nggak berani ngomongnya."
"TUH KAN..." Jaehyun berdiri.
"Kamu denger kan sayang? Jadi mulai detik ini kamu nggak boleh deket-deket sama Jo, Jo itu.""Emang iya bun? Kak Jo pernah bilang begitu ke bunda?" Ten bertanya kepada sang bunda dan mengabaikan Jaehyun.
"Iya dulu pernah bilang begitu. Bunda sih setuju ya kalau kamu sama dia, tapi ya mau gimana lagi, jodoh kan nggak ada yang tahu." Tiffany mengherdikkan bahu, lalu memainkan ponselnya.
"Ahhhhh..." Ten menghela napas panjang. "Andai aja ya waktu itu Kak Jo nyatain perasaannya ke aku, pasti aku nggak bakalan nikah sama tukang Go-blog ini." Ucap Ten menyindir Jaehyun.
"Loh loh, jadi kalau aku nggak buntingin kamu, kamu bakalan milih nikah sama Jo daripada sama aku, gitu?" Jaehyun menatap Ten kesal sembari berkacak pinggang.
"Yaiyalah jelas. Kak Jo tampan, mapan, daddyable lagi. Nggak kek kamu, tukang ojek Go-blog."
"ARRGGHHHHH...." Tetiba Jaehyun menjerit sambil memegangi dadanya, tentu saja itu membuat Ten dan Tiffany panik.
"Jae, kamu kenapa?" Ten yang panik pun merangkul bahu suaminya.
"Hati aku sakit, sakit nggak berdarah denger kata-kata kamu barusan.."
"Yeeeeee dasar..." Ten menoyor kepala Jaehyun. "Aku udah panik tauk!"
"Ya emang hati aku sakit. Tega kamu ya ngomong begitu di depan hidung aku.."
"Depan mata!!!" Sela Ten sinis.
"Hehehhehehe..." Jaehyun menyengir lebar lalu menoel hidung Ten gemas.
"Dah lah aku mau mandi, badan keringetan habis jalan-jalan tadi." Ucap Ten melangkahkan kakinya, namun tangannya dicekal oleh Jaehyun.
"Kita mandi bareng yuk sayang.." Jaehyun berucap seraya menaik-naikkan alisnya menggoda.
"Ogah.." Ten menghempaskan tangan Jaehyun. "Aku tahu betul otak mesum kamu ya, Jae. Apalagi si suryadi sensitif banget. Masa baru liat aku telanjang aja udah ngeceng tuh suryadi kamu," kata Ten menunjuk buwong puyuh yang memang sudah menggelembung dari balik celana.
"Hehehhehehhe..." Jaehyun menutup area depan dengan tangan.
"Main atas doang lah yang, janji nggak bakalan masuk. Ya yayayayaya?" Jaehyun kembali menaik-naikkan alisnya sambil tersenyum lebar."Enggak Jae, aku capek. Aku mau mandi, makan terus bocan."
Jaehyun mencebikkan bibir dan juga memasang raut wajah sedih.
"Kalau raba-raba sama remes-remes boleh? Pweesseeeee🙏🙏🙏🙏"Namun Ten tak merubah keputusannya. "Sekali enggak ya enggak, aku capek, Jae."
"Heh..."
Baik Ten dan Jaehyun menoleh ke arah Tiffany.
"Bisa-bisanya kalian ngomong begituan di depan bunda ya.."Jaeten saling beradu tatap sambil menggaruk tengkuk salah tingkah.
"Yang? 1 2 3...."
"Kaboerrrrrrrr🏃♂️🏃♂️🏃♂️🏃♂️.."
Jaehyun dan Ten berlari kecil menaikki anak tangga dengan saling bergandengan tangan. Meninggalkan Tiffany yang memandangi mereka sambil bergeleng-geleng heran.
"Dasar anak muda..."
13.30
Seperti yang dikatakan Ten, setelah mandi Jaehyun dan Ten pun makan lalu tidur, sambil berpelukkan tentunya.
Saat ini keduanya sedang duduk di sofa yang berada di kamar Ten dengan posisi Ten tiduran di paha Jaehyun sambil scroll tiktok.
"Ihhhh kok mereka lucu sih?" Ucap Ten tetiba sambil tertawa, membuat Jaehyun mengernyit bingung.
"Kamu lagi nontonin apasih sayang?" Tanya Jaehyun tanpa berpaling dari ponsel miliknya, sementara tangan kirinya mengelus perut Ten lembut.
"Ini loh Jae, ada segerombolan jamet joged yamet kudasi.." Jawab Ten lalu memperlihatkan video tiktok yang membuatnya tertawa.
"Ih video apaan tuh? Nggak jelas banget," Jaehyun bergidik ngeri.
"Nggak jelas gimana? Lucuk tau mereka.." Jaehyun menatap Ten aneh seraya mengernyitkan sebelah alisnya.
"Kek gitu kok dibilang lucu, aneh kamu ish.." Jaehyun bergeleng-geleng lalu kembali fokus ke layar ponselnya.
"Ishh kok aneh sih?" Ten mengerucutkan bibirnya.
"Eh Jae, aku punya ide." Ten bangkit kemudian menatap Jaehyun dengan memperlihatkan cengirannya.
"Ide apa?"
Duh feeling gue kok nggak enak.
"Kamu tak dandanin jamet ya? Terus nanti joged-joged pakai lagu yamet kudashi, yayayayaya?" Ten menggoyang-goyangkan bahu Jaehyun.
"Nggak nggak nggak, apa-apaan.."
"Ishhh Jaehyun..." Ten mengerucutkan bibirnya, wajahnya memelas.
"Kamu mau apa nanti Eden kita ileran? Ini kemauan anak kita loh.."
"Kamu jangan bawa-bawa Eden deh Ten. Aku tahu ini akal-akalan kamu mau ngerjain aku kan?"
"Enggak beneran. Ini kemaunnya Eden, Jae. Ayo dong mau ya, demi Eden biar dia pas lahir nggak ileran." Ten menunjukkan puppy eyesnya dan yah Jaehyun luluh.
"Okay..." Jaehyun menghela napas pasrah. "Aku mau didandani seperti jamet, demi anak kita."
Updatenya lg klo tembus 100 vote xixixi.. Aku gila vote sekarang🤭
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepaksa Nikah|Jaeten
RomanceJaehyun terpaksa menikahi Ten karena sahabatnya mengandung anaknya. Di usia mereka yang masih terbilang muda dan tak saling mencintai, akankah Jaehyun dan Ten bisa menjalani sebuah rumah tangga sekaligus menjadi orangtua yang baik untuk anaknya kela...