Pagi ini Ten bangun lebih dulu daripada Jaehyun, karena dia ada jadwal kuliah pagi. Pria cantik itu memandang ke bawah, dimana Jaehyun tidur diatas tikar.
Mereka berdua memutuskan tidak tidur seranjang karena ukuran ranjang terlalu sempit, hingga Jaehyun mengalah untuk tidur dibawah.
Setelah selesai mandi, Ten kembali ke kamar untuk membangunkan Jaehyun.
"Jae?"
"Jaehyun?"
"Mmmmmm..." Jaehyun menggeliat kecil tanpa membuka matanya.
"Jaehyun?"
"Apaan sih Ten?"
"Lo nggak kuliah?"
"Nanti jam sembilan" jawab Jaehyun dan kembali memeluk bantal gulingnya.
"Jaehyun!!"
"Jae!!"
"Apa lagi sih?!" Jaehyun melempar bantal ke sembarang arah, mulai marah karena Ten terus saja memanggilnya.
"Minta uang dong buat beli sarapan"
Ten tersenyum lebar sembari menengadahkan telapak tangannya."Ck," Jaehyun berdecak pelan.
Membuka matanya dengan malas dan mendudukkan diri."Gue nggak punya uang, Ten. Kemaren aja gua minjem ke Lucas, nanti malem baru mulai kerja di cafe."
"Terus sekarang nggak makan? Gue laper banget, apalagi si baby" Ten mengerucutkan bibirnya sambil mengelus perutnya yang mulai buncit.
"Emang lo nggak ada simpenan gitu?"
Ten menggeleng sebagai jawaban atas pertanyaan Jaehyun.
"Hufttt" Jaehyun menghela napas pelan, lantas ia berjongkok mensejajarkan diri dengan perut Ten.
"Baby tahan bentar ya lapernya, ayah pinjem uang dulu ke uncle Lucas buat makan kamu ya sayang" Ucapnya sembari mengelus lembut perut Ten.
Melihat itu Ten tersenyum tipis.
Kemudian, Jaehyun berdiri menatap Ten intens."Lo ada kuliah pagi ya?"
Ten menganggukkan kepalanya, "Iya."
"Berangkat gih, nanti gue bawain sarapan ke kampus"
"Maaf ya Jae, gue jadi ngerepotin"
"Nggak usah minta maaf, udah kewajiban gue ngasih istri sama anak makan" Ucap Jaehyun menyunggingkan senyum.
"Yaudah gue berangkat dulu ya, Jae"
Jaehyun mengangguk, mengambilkan tas Ten di meja.
"Iya, hati-hati nyebrangnya ya"
"Iya."
Ten pun segera berangkat ke kampus, kebetulan rumahnya di depan kampus hanya perlu menyeberang saja.
......
"Cas, woy!!"
Jaehyun berlari menghampiri Lucas yang baru saja memasukki gerbang kampus.
"Apaan Jae?" Lucas menghentikkan langkahnya.
"Pinjem duit dong 50 buat beli makanan, kasihan Ten belum sarapan tadi pagi" Ucap Jaehyun tanpa basa-basi.
"Lah kasian amat, mana lagi hamil lagi" Lucas merogoh saku celananya untuk mengambil dompet, dan memberikan uang lima puluh ribu kepada Jaehyun.
"Iya, gue nggak tega. Makanya cepet bawa gue nemuin boss bar yang lo bilang kemaren"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepaksa Nikah|Jaeten
RomanceJaehyun terpaksa menikahi Ten karena sahabatnya mengandung anaknya. Di usia mereka yang masih terbilang muda dan tak saling mencintai, akankah Jaehyun dan Ten bisa menjalani sebuah rumah tangga sekaligus menjadi orangtua yang baik untuk anaknya kela...