12

2.7K 256 28
                                    


"ARRRGHHHHHHH"

Begitu paniknya Jaehyun melihat Ten berteriak kesakitan. Ia pun bangkit dari duduknya, merengkuh pinggang sang istri yang sedari tadi memegangi perutnya.

"Kamu kenapa sayang?" tanya Jaehyun khawatir.

"Sakit Jae, perut aku sakit banget kayak kram gitu"

Ten meringis kesakitan, tubuhnya melemas dan pandangannya mulai kunang-kunang.

"Kita kerumah sakit sekarang ya Ten"

Jaehyun menyambar jaket Go-bloknya dan kunci motor, lalu menggendong Ten ala brydal style menuju motornya.

"Jaeehhh sakit banget"

"Iya sabar sayang, tahan ya"

Jaehyun mendudukkan Ten ke motor, namun tetiba Ten justru malah pingsan membuat Jaehyun semakin panik.

"Astagahh malah pingsan"

Jaehyun mengusap wajahnya frustasi, kemudian ia menelepon temannya yang sesama Go-blok online untuk menjemputnya dengan mobil.

(Ya Allah napa gue ngakak)


Tak berselang lama temannya pun datang, Jaehyun pun bergegas membopong Ten masuk ke dalam mobil, dan menyuruh temannya melajukan mobil dengan cepat.




Setelah menempuh perjalanan dua puluh menit, Jaehyun telah sampai di sebuah rumah sakit besar di Jogja.
Ia turun dari mobil dengan menggendong Ten dan membawa sang istri tergopoh-gopoh masuk ke dalam rumah sakit.

"Suster tolong istri saya"
Teriaknya meminta pertolongan pertama kepada suster yang berjaga.

"Mohon maaf, masnya harus menyelesaikan administrasi terlebih dahulu, baru kami bisa memberikan pertolongan kepada istri anda"

Jaehyun sangat geram mendengar perkataan dari suster tersebut.

"Heh anjrit! Lo nggak liat istri gue udah pingsan?! Nanti gue bakal bayar kok tapi tolongin dulu istri gua!!"

"Tapi SOP-nya harus seperti itu---"

"Tolongin istri gue atau gue ancurin nih rumah sakit!!" Ancam Jaehyun memasang wajah sangarnya, hingga suster pun ketakutan.

Suster tersebut pun segera memanggil rekannya untuk membawakan sebuah brankar, lalu membawa Ten ke ruangan rawat.

Jaehyun yang tidak diperbolehkan masuk hanya bisa menunggu diluar.
Ia begitu cemas, khawatir, dan panik.
Jaehyun duduk dengan tertunduk lesu sembari meremat kedua tangannya.
Memikirkan keadaan Ten, bayinya dan juga memikirkan biaya rumah sakit.

Dia menjalani profesi barunya sebagai ojek online baru dua hari, belum banyak orderan yang masuk padanya. Dan ia pun tak memilikki uang tabungan sedikitpun, jadi bagaimana ia membayar biaya rumah sakit? Apakah ia harus berhutang lagi kepada Lucas? Tetapi berhutang bukanlah cara menyelesaikan masalah, justru malah menambah masalah.

"Shit!!!"

Jaehyun berumpat lirih, mengacak rambutnya frustasi.

"Kayaknya gue harus minta tolong sama bonyok nih, sekalian ngabarin mereka kalau Ten masuk rumah sakit. Kalau gua nggak ngabarin nanti salah lagi, serba salah gue dimata mereka"

Setelah bergelut dengan pikirannya, Jaehyun memutuskan menelepon orangtuanya hanya orangtuanya saja tidak dengan orangtua Ten.

Jaehyun menarik dan menghembuskan napasnya pelan, kemudian mendial nomor sang ibu.

"Halo mah"

"Iya, ada apa nelfon-nelfon?"

Njir belum apa-apa udah ketus.

Kepaksa Nikah|JaetenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang