"Mas Jaehyun beneran mau pindah ke Jakarta?" Tanya Bu Romlah pemilik kontrakan yang tempati oleh Jaehyun dan Ten."Nggak tau juga bu, tapi yang jelas saya mau cuti beberapa bulan dulu dari kampus." Jawab Jaehyun tengah sibuk memasukkan pakaiannya ke dalam ransel.
Bu Romlah memandang Jaehyun dengan tatapan melas.
"Mas Jaehyun lagi berantem ya sama Mas Ten?" Sontak pertanyaan Bu Romlah membuat Jaehyun menghentikkan kegiatannya, lalu ia menoleh kepada Bu Romlah."Ya begitulah bu, namanya rumah tangga pasti ada kerikilnya."
"Iya sih Mas," Bu Romlah mengangguk paham lalu menepuk pundak Jaehyun.
"Tapi saran saya sebaiknya kalau ada masalah tuh dibicarakan baik-baik mas. Apalagi kalian kan masih sama-sama muda, ego pasti sama-sama tinggi. Selesaikan masalah dengan kepala dingin, jangan dikit-dikit berantem. Ditambah Mas Ten kan lagi hamil, hormonnya nggak stabil, jadi Mas Jaehyun harus banyak-banyak ngertiin dia." Kata Bu Romlah panjang lebar menasehati Jaehyun.Benar juga kata Bu Romlah, apakah sikapnya kepada Ten keterlaluan?
Tapi, jika mengingat kejadian malam itu, hati Jaehyun perih bagai ditusuk ribuan belati. Sakit tapi tidak berdarah."Makasih Bu atas nasehatnya, kalau begitu saya pamit dulu. Maaf kalau saya ada salah ya bu," Jaehyun mengulurkan tangannya dan dibalas oleh Bu Romlah.
"Sama-sama Mas, kalau saya ada salah tolong dimaafin juga. Salam buat Bu Boa sama Pak Yunho ya." Jaehyun mengangguk dan tersenyum tipis.
"Yaudah Bu, saya pergi dulu." Pamit Jaehyun lagi, kemudian pria itu keluar dari rumah sederhana milik Bu Romlah. Rumah yang menyimpan banyak kenangan antara dia bersama Ten.
Setelah pergi dari kontrakan, tujuan Jaehyun selanjutnya adalah basecamp.
Dia ingin berpamitan dengan sahabat-sahabatnya dan juga ingin mengembalikan motor yang ia beli dengan uang Lucas."Gaessss..." Sapa Jaehyun ketika sampai di basecamp.
"Eh Jae, mau kemana lo bawa ransel gede segala begitu?" Tanya Yuta menatap Jaehyun heran.
"Iya Jae, mau kemana lo? Mau mendaki gunung? Emangnya nggak ngojek lu?" Giliran Lucas yang bertanya.
"Kagak," Jaehyun duduk ditengah-tengah antara Lucas dan Yuta.
"Gua mau balik ke Jakarta.""Hah? Serius lo?" Begitu terkejutnya Yuta sampai kedua bola matanya melotot lebar.
"Iya lah serius masa Noah."
"Apaan sih lo, jayus banget." Lucas menoyor kepala Jaehyun, namun berbeda dengan Lucas, Jaehyun justru tertawa kecil.
"Ngapain lo balik Jakarta? Oh mau nyusulin Ten ya?" Tebak Yuta asal.
Jaehyun menarik napas lalu menghembuskannya pelan.
"Enggak sih, gue disuruh pulang sama bonyok.""Wah jangan-jangan bonyok lo udah tau masalah lo sama Ten." Ujar Lucas, Jaehyun mengherdikan bahunya.
"Kayaknya sih iya."
"Awas lo Jae, nanti disuruh cerai beneran sama nyokap lo. Lo tau sendiri kan nyokap lo kek apa," kata Yuta.
"Nggak tau lah gue pusing," Jaehyun menyandarkan tubuhnya ke sofa seraya memejamkan mata.
"Emang lo beneran mau melepas Ten, Jae? Yakin lo mau cerai dari dia?" tanya Lucas menepuk paha Jaehyun.
"Gue bingung," jawab Jaehyun masih setia memejamkan mata.
"Pikirin baik-baik lah Jae, gue tau lo masih sayang banget kan sama Ten?" Perkataan Yuta tadi membuat Jaehyun membuka kedua matanya, lalu menatap langit-langit.
"Jujur gue masih sayang banget sama dia, tapi dia udah bikin gue kecewa sekaligus sakit. Bayangin deh lo ngeliat istri lo pelukan sama cowo lain yang notabennya cowo ini naksir sama bini lo. Lo kalo jadi gue gimana?" Jaehyun menatap kedua sahabatnya secara bergantian.
"Ya sakit sih, tapi setidaknya lo dengerin dulu penjelasan Ten. Gua yakin dia nggak mungkin meluk Taeyong sembarangan, pasti ada sesuatu dibalik itu semua." ujar Yuta yang diangguki setuju oleh Lucas.
"Bener kata Yuta, Jae. Lo mendingan ketemu deh sama Ten, bicara empat mata. Jangan emosi begini, jangan gegabah, jangan sampai lo nyesel dengan keputusan lo sendiri."
Mendengar nasehat dari Yuta dan juga Lucas, Jaehyun hanya menghela napas pelan.
"Hai semuanya..."
Baik Jaehyun, Lucas dan juga Yuta mengalihkan pandangan ke arah pintu dan mendapati Taeyong berdiri di sana.
Melihat kehadiran Taeyong, Jaehyun merotasikan matanya malas, lalu bangkit dari duduknya.
"Guysss gue cabut, mata gue iritasi liat PEBINOR disini." Ujar Jaehyun menekan kata 'Pebinor' sembari melirik Taeyong sinis.
Kemudian Jaehyun melangkahkan kakinya hendak keluar dari basecamp melewati Taeyong, namun tiba-tiba....
"Jae, gue mau ngomong sama lo."
Suara Taeyong berhasil menghentikan langkah Jaehyun, dengan malas ia pun berbalik badan menghadap Taeyong.
"Mau ngomong apa? Gue nggak ada waktu ngomong sama pebinor kek lo."
"Ck.." Taeyong terkekeh dan itu berhasil membuat Jaehyun semakin geram.
"Lo tuh salah paham Jae."
"Salah paham gimana maksud lo hah? Jelas-jelas dengan mata kepala gue sendiri, gue ngeliat lo meluk bini gua." Jaehyun menatap Taeyong nyalang, mulai emosi.
"Dengerin gue baik-baik," Taeyong memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.
"Malam itu gue mampir ke rumah lo karena gue habis dari rumah saudara, gue juga bawain nasi goreng buat kalian berdua." Taeyong mulai bercerita setenang mungkin.
"Saat itu Ten lagi nangis, gue nggak tau kenapa dia nangis. Yang jelas gue cuma nenangin dia nggak lebih." Taeyong menjeda ucapannya sejenak.
"Dan tiba-tiba Ten perutnya sakit, terus dia hampir pingsan. Gue spontan meluk dia, itu aja. Gue emang suka sama Ten, Jae, tapi gue nggak ada niatan merebut dia dari lo. Apalagi dia lagi hamil anak lo, gue nggak selicik itu."
Jaehyun sedikit tertohok dan mulai tersadar.
"Ten cinta sama lo Jae, asal lo tau. Waktu lo bilang mau ngikhlasin dia ke gue, dia nangis. Dia bilang nggak mau kehilangan lo."
Hati Jaehyun mencelos, sungguh dia merasa bersalah sekarang.
"Terserah lo mau percaya atau enggak sama gue. Yang jelas Ten cinta banget sama lo, baiknya lo pikirin baik-baik semuanya. Jangan sampai lo nyesel dan berujung kehilangan dia."
TBC
Hay gurls, yuk mampir book Jaetenku yang lainnya.
1. Kick it, remake film 365 days.2. Player, sebentar lagi mau end.
3. Sugar baby
Spoiler : Ten pacaran sama Jeno, tapi diem-diem Ten punya sugar daddy yaitu Jaehyun yang ternyata ayah dari Jeno.Kalo mau baca cek profilku aja ya, cari sendiri hehehhe.
Sekali lagi makasih untuk kalian yang udah baca, vote dan komen book aku.
Maaf jarang bales komen kalian, tapi aku baca kok komen kalian dan itu bikin aku semangat nulis.Makasih ya guys, love you so much 💓
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepaksa Nikah|Jaeten
RomanceJaehyun terpaksa menikahi Ten karena sahabatnya mengandung anaknya. Di usia mereka yang masih terbilang muda dan tak saling mencintai, akankah Jaehyun dan Ten bisa menjalani sebuah rumah tangga sekaligus menjadi orangtua yang baik untuk anaknya kela...