PLAKKKKSatu tamparan keras mendarat di pipi Jaehyun, hingga menyebabkan pipinya sedikit memerah.
"KAMU INI GIMANA SIH JAEHYUN! MANA JANJI KAMU? JANJI BAKALAN JAGAIN TEN DAN NGGAK NYAKITIN DIA?" Teriak Boa menggelegar, sampai-sampai Siwon merangkul menenangkannya.
"Tenang mah tenang, kita dengerin dulu penjelasan Jaehyun."
"Penjelasan apa pah? Udah jelas-jelas anak kamu ini nggak becus jadi suami!" Begitu marahnya Boa terhadap Jaehyun, anak semata wayangnya.
"Maaf mah.." Jaehyun mulai bersuara dengan posisi menundukkan kepala.
"Waktu itu aku terbawa emosi karena ngeliat Ten pelukan sama cowo lain, jadi aku spontan ngomong pisah ke dia.""Terus sekarang kamu nyesel udah ngomong gitu ke dia?"
Jaehyun mengangguk lemah.
"Makanya Jaehyun kalau apa-apa tuh dipikir, jangan pakai emosi. Dengerin dulu penjelasan Ten, jangan main pisah-pisah aja," ujar Boa menasehati
"Maaf mah," lirih Jaehyun masih tertunduk.
Boa menghela napas jengah, sudah terlalu lelah dengan sikap anaknya.
"Ten udah cerita semua ke mamah, dan kamu tahu kondisi dia sekarang?"
Spontan Jaehyun mendongakkan kepala, menatap Boa penasaran."Ten kenapa mah? Dia baik-baik aja kan?" Tanya Jaehyun khawatir.
Boa menarik napas dalam lalu menghembuskannya pelan, kemudian perempuan paruh baya itu menepuk pundak putranya.
"Ten sedih Jae, Ten kecewa, Ten sakit karena kamu sama sekali nggak mau dengerin penjelasan dia."
Hati Jaehyun mencelos, tersadar bahwa tindakannya teramat membuat Ten kecewa.
"Aku nyesel mah," Jaehyun meremat kedua tangannya. "Aku nyesel karena udah gegabah ambil keputusan, aku nyesel udah bikin Ten kecewa."
Nampak terlihat jelas penyesalan di wajah Jaehyun.
"Jae..." Boa mendudukkan diri disamping Jaehyun seraya merangkul pundaknya.
"Kalau kamu beneran sayang sama Ten, tolong percaya sama dia. Ngertiin dia, kasih kesempatan dia untuk bicara.
Dia cinta sama kamu Jae, mamah bisa liat dari matanya."Jaehyun menatap Boa sendu, matanya mulai berkaca-kaca.
"Maafin aku mah karena udah egois,"Boa menarik tubuh Jaehyun ke dalam dekapannya dan juga mengusap sayang pucuk kepala sang putra.
"Mamah keras seperti ini karena pengen liat kamu jadi lebih baik Jae, mamah pengen kamu lebih dewasa."Air mata Jaehyun mulai menetes, ia pun mendekap erat tubuh ibundanya.
"Nanti malam kamu ke rumah Ten, minta maaf ke dia. Ten lagi hamil anak kamu Jae, jangan biarin dia setres karena itu akan berpengaruh ke kandungannya."
Jaehyun mengangguk dalam dekapan Boa, "Iya mah."
🎆🎆🎆
Malam harinya, sesuai janjinya kepada Boa. Jaehyun-pun mengunjungi rumah mertuanya untuk menemui Ten.
Saat ini lelaki itu sedang mondar-mandir, masih ragu mengetuk pintu atau tidak."Ayo Jae, lo bisa." Gumam Jaehyun meyakinkan diri sendiri, lalu detik kemudian ia pun memberanikan diri mengetuk pintu rumah mewah milik mertuanya.
Tok tok tok
Srt!
Pintu terbuka menampilkan Tiffany berdiri disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepaksa Nikah|Jaeten
RomanceJaehyun terpaksa menikahi Ten karena sahabatnya mengandung anaknya. Di usia mereka yang masih terbilang muda dan tak saling mencintai, akankah Jaehyun dan Ten bisa menjalani sebuah rumah tangga sekaligus menjadi orangtua yang baik untuk anaknya kela...