20

1.8K 183 51
                                    


"Dari awal kita kepaksa nikah kan? Jadi buat apa kita bertahan kalo lo nggak bahagia sama gue?"


......🍑🐱......

Entah kemana angin akan membawa Jaehyun pergi. Sedari tadi lelaki itu melajukan motornya menyusuri jalan, tak tahu kemana tujuannya.

Masih teringat jelas perkataan yang Ten lontarkan padanya.
Apa iya selama ini dia penyebab hidup Ten sengsara? Apa iya dirinya sumber dari segala masalah dan situasi susah?

Apa benar, Ten tidak bahagia dengannya?

Hati Jaehyun teriris, dadanya sesak.
Selama ini ia berusaha membanting tulang dan merasakan lelah untuk membahagiakan Ten, namun sepertinya semuanya belum cukup.

Jaehyun sangat mencintai Ten, itulah yang pria itu rasakan.
Mungkin awalnya dia terpaksa menikahi Ten, namun seiring berjalannya waktu, rasa Jaehyun semakin besar untuk istrinya.

Entahlah, kepala Jaehyun rasanya ingin pecah bila memikirkan ini semua.

Jaehyun memberhentikan motornya di pinggir alun-alun Jogja, lalu melangkahkan kakinya mencari kursi ditengah keramaian.

Malam ini malam minggu, banyak sekali kerumunan manusia berada disini.

"Hahhhh...."

Terdengar helaan napas panjang tatkala Jaehyun mendudukkan diri di sebuah kursi panjang.

Lantas lelaki itu mengambil sebatang rokok dari saku celananya, kemudian menyebatnya.

"Andai gue nggak berantem sama Ten, pasti gue lagi berduaan sama dia disini sambil nyemilin aromanis," gumam Jaehyun sembari mengedarkan matanya memandangi orang-orang yang nampak bahagia disana.

"Loh, mas Jaehyun disini?" Jaehyun menoleh ke sisi kiri dan seketika langsung tersenyum melihat Hansohee berdiri dihadapannya.

"Loh, Kak Sohee juga disini?" Tanya Jaehyun balik seraya bergeser, memberi tempat agar Hansohee bisa duduk disampingnya.

"Iya ini. Mas Jaehyun sendirian? Atau lagi nungguin customer?"

Mendengar pertanyaan Hansohee, Jaehyun menggeleng samar.
"Enggak kak, aku disini lagi nenangin diri aja sih"

Dahi Sohee berkerut bingung.

"Kenapa mas? Siapa tau mau cerita, saya siap mendengarkan dan siapa tau bisa ngasih saran.."

Jaehyun menatap Sohee sekilas, lalu tak lama kemudian mematikan rokoknya.

"Aku ngerasa gagal bahagiain istri aku, kak." Ucap Jaehyun mulai bercerita.

"Loh kenapa lagi? Istrinya mas Jaehyun nyidam aneh-aneh lagi?" tanya Sohee seraya menepuk pundak Jaehyun, menenangkannya.

"Nope," Jaehyun menggeleng dan memandang ke arah depan.

"Aku nggak tahu kenapa Ten tiba-tiba marah. Dia bilang, dia jadi kesusahan semenjak nikah sama aku, ck.."

Jaehyun terkekeh miris lalu menundukkan kepala.

"Iya sih, emang aku belum becus jadi suami. Kita berdua nikah juga awalnya karena kepaksa. Aku belum siap secara materi, kuliah aja belum lulus, belum punya pendapatan tetap. Gimana bisa bahagiain dia yang notabennya selalu hidup mewah dari kecil.."

"Jangan putus asa seperti itu mas," ujar Sohee menyunggingkan senyum.

"Mungkin mood istri kamu lagi buruk. Lagian mas Jaehyun kan sering bilang kalau kalian udah saling cinta, dan mas juga bilang kalau Ten mau hidup susah sama mas."

Kepaksa Nikah|JaetenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang