🌻🌻🌻
Malam minggu seperti ini adalah saat yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat. Anggap saja relaksasi menghilangkan penat selama satu pekan menuntut ilmu.
Shalsa, Vellen dan Andyra telah sepakat tidur bersama. Mereka memutuskan menginap di rumah Shalsa. Dan agenda yang telah disusun salah satunya adalah menonton film sebelum sesi curhat dilakukan.
"Horor aja seru," Andyra menyarankan. Namun dengan segera mendapat gelengan dari Shalsa.
"Jangan setan-setanan, ih! Udah malem. Komedi aja."
"Kurang seru Sa... lagian lo kan bukan penakut." Andyra mengangsurkan DVD yang ia dapat dari tempat koleksi. "Nih."
"Enggak. Ini aja." Shalsa juga mengangsurkan DVD yang ia pilih kepada Vellen; dimana gadis itu sedang bertugas sebagai operator. Namun Vellen hanya memandang secara bergantian lungsuran tangan kedua sahabatnya.
"Yang mana jadinya?" Tanya Vellen bingung.
"Sa... lihat serem-serem dijamin nggak bikin bosen."
"Tapi bikin teriak-teriak. Bisa dimarahin tetangga. Udah, komedi aja."
"Komedi juga berisik kalo lucu. Bisa dimarahin tetangga, dikira kunti."
"Udah, gue aja yang pilih," putus Vellen sepihak dan segera memilih DVD yang tersedia.
Keduanya mau tidak mau harus menerima keputusan sang sahabat yang jatuh pada Avengers. Dengan sedikit tidak rela, Shalsa dan Andyra memposisikan diri di depan laptop. Sedangkan Vellen sudah siap dengan wajah ceria serta mata berbinar.
"Mending yang tadi gue pilih."
"Udah, ssttt. Diem. Nikmati apa yang ada." Vellen tidak lagi memedulikan wajah kedua sahabatnya yang tampak masam.
Beberapa saat film diputar, Shalsa sudah menguap untuk kesekian kali. "Guys, gue ngantuk. Tidur yuk."
"Yah... kan baru setengah main. Tanggung Sa." Vellen merespon.
"Besok kan minggu, masak sore udah tidur. Katanya mau curhat," timpal Andyra.
"Sumpah, serasa lima watt mata gue. Besok katanya ke mall buat beli kebutuhan study tour, udah tidur aja yuk."
"Dasar. Yaudah, gih, tidur sono. Gue masih mau lanjut."
"Gue juga."
Baiklah, Shalsa segera keluar dari barisan penonton di depan laptop. Kemudian cepat-cepat menata bantal dan mencakup selimut untuk berlayar ke alam mimpi.
🌻
Tepat pukul dua lebih enam belas menit, Shalsa tiba-tiba terjaga karena bunyi perut yang berdendang meminta perhatian. Saat menengok ke sebelah kanan dan kiri, baik Vellen dan Andyra masih nyenyak dalam tidurnya. Shalsa menjadi tidak tega membangunkan mereka untuk sekedar menemani makan. Apalagi menyadari jika sang sahabat baru saja selesai menamatkan film yang dilihat.
Ketika sampai di dapur, makanan yang ada tidak sesuai selera. Membuat gadis itu kembali memutar otak. Dan seketika, ingatannya berkelana pada tukang nasi goreng di depan kompleks.
"Nah... nasi goreng, enak nih." Dengan semangat, Shalsa segera kembali ke kamar. Menyambar jaket, ponsel dan mengambil uang secukupnya.
🌻
Sesampainya di gerobak Mang Uus, Shalsa segera memesan keinginannya. "Mang, nasi goreng buat Shalsa satu."
"Siap, Neng. Tanpa timun, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
REFLECTION
Teen Fiction#LightSeries ~ 1 [ R E F L E C T I O N ] 🌻 Erlando Kevin Abimanyu 🌻 Shalsabilla Renata Abyasa Kata kuncinya hanya satu. Kevin tidak suka ribet, Shalsa juga. Cukup dari hal tersebut, mereka tampak mirip. Tampak serupa. Tampak sama. Sehingga dapat d...