28. End [Azura]

103 22 0
                                    

Dead leaf's free falling
Nothing can reverse that thing
Then this is the time

Walk through the chaos
Watch everything turns to dust
Life's slipping away

Everything's in flames
Sky collapse earth dissappear
In the end of day

***
.
.
.

"Kok suram banget?"

Azura mengalihkan fokus dari lembaran penuh coretan di depannya. "Apanya?" tanyanya tidak paham. Terlebih ketika Rama meraih bukunya dan meneliti tulisannya lekat-lekat.

"Yakin ini buat tugas lusa?" Rama mengembalikan bukunya tidak lama kemudian.

Azura mengangguk. "Iya. Katanya boleh free style, kan? Aku pakai semacam haiku."

"Bukan itu maksudku," tukas Rama yang kali ini menempatkan diri di kursi kosong sebelah Azuraㅡteman sebangkunya lagi ke kantin. "Ini puisi tentang kiamat, hari akhir, dan kematian, kan? Ternyata kamu nggak kalah dark dari Starla sama Romeo."

"Mereka kenapa?"

"Bikin drama tentang pembunuh bayaran pas kelasnya Mr. Fattah."

"Cool." Azura tertawa. "Tapi kematian nggak selalu suram, kok. Menurut kepercayaan keluargaku, that's just a start for the new beginning."

***

Tema 28:
"Haiku dengan tema Kiamat"

***

Haiku (俳句) adalah puisi Jepang yang terdiri dari 3 baris dan masing-masing barisnya terdiri dari 5-7 silabel/suku kata.

Rada mirip Sijo (puisi tradisional Korea) yang juga pernah muncul jadi tema DWC tahun 2019. Sama-sama 3 baris. Bedanya, silabelnya Sijo jauh lebih banyak dari Haiku.

Terus tadinya aku pengin bikin Haiku dalam bahasa Indonesia (soalnya cerita yang kemarin kan udah separuh Inggris), tapi ternyata susaaaah.
Buatku kosa kata bahasa Indonesia kesannya lebih boros buat Haiku. Belum apa-apa udah lima suku kata aja ㅠ.ㅠ

Misal:
Eng >>> everything's in flames (5 silabel)
Idn >>> semua dalam lautan api (10 silabel)

Karena aku males nyari kata bahasa Indonesia yang cocok (heh!), makanya jadinya gini aja.

Love,
Tia

Jakarta, 28 Februari 2021
10:03 WIB

[End] When The New Day ComesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang