12. Destiny [Vini]

24 13 0
                                    

"Apakah takdir bisa diubah?"

Vini lumayan sering mendengar pertanyaan itu dari orang yang meminta sesi pembacaan tarot padanya. Rata-rata akan langsung menanyakan hal tersebut ketika hasil kartu mereka tidak sesuai harapan.

Contohnya saja gadis--anak kelas sebelah--yang ada di depannya sekarang. Vini tidak tahu persis apa masalahnya dan hal seperti apa yang tengah dia hadapi--Vini tidak akan memaksa kalau kliennya memang tidak mau bercerita secara detail--tapi gesturnya berubah gugup saat Vini membacakan hasil kartunya.

Ada badai di depan mata. Seandainya yang terburuk terjadi, kamu harus tahu kapan harus melepaskan.

"Tentu saja." Dia tersenyum tipis. "Aku bukan Tuhan dan apa pun yang ditunjukkan kartu ini bukan sebuah ketetapan mutlak."

Meskipun matanya masih menyiratkan kekalutan, gadis itu mulai terlihat sedikit tenang.

"Takdir yang pasti itu adalah kematian." Vini mengemasi kartu-kartu yang berjejer di atas meja dan menumpuknya jadi satu. "Nggak ada yang bisa kita lakukan untuk menunda atau mempercepatnya. Begitu juga dengan kelahiran dan jodoh. Selain itu? Kita bisa membentuknya, mengubahnya dengan usaha."

"Begitu, ya ...."

"Buatku kartu-kartu ini hanya medium pesan dan petunjuk. Kamu boleh percaya, boleh tidak, kok." Vini tertawa kecil. "Lakukan sesuai kata hatimu saja."

Satu sesi pembacaan selesai. Sebenarnya gadis itu tampak ingin bertanya lebih banyak, tapi bel masuk telah berbunyi, pertanda jam istirahat selesai. Dia kembali ke kelasnya dengan berat hati, setelah sebelumnya meminta sesi lanjutan buat kapan-kapan.

Sepeninggal gadis itu, tanpa sengaja pandangan Vini tertuju pada Azura yang baru masuk kelas. Tangannya kembali meraih tumpukan tarot dan mulai mencari dua kartu yang dipilih Azura tempo hari.

Azura tampak tidak percaya dengan perklenikan dan Vini menghormati hal itu. Namun, entah kenapa perasaannya berubah tidak enak begitu melihat kartu milik teman sekelasnya itu. Energinya negatif. Vini merasa sesuatu yang buruk akan terjadi dan Azura harus diperingatkan.

Karena seperti yang dia bilang beberapa saat yang lalu, takdir masih bisa dibentuk dan diubah.

Tapi bagaimana caranya memberi tahu Azura?

Vini mengembuskan napas berat dan kembali mengamati dua buah kartu di tangannya.

Ten of Swords dan The Tower.

Ten of Swords dan The Tower

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

TEMA 12:

TEMA 12:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[End] When The New Day ComesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang