[End] When The New Day Comes

16. Warning [Vini]

Vini sudah tidak tahan lagi. Belum apa-apa rasa bersalah sudah menyerangnya bertubi-tubi. Dia harus memperingatkan Azura sejak dini.

"Ra, bisa ke sini?" Saat jam pulang sekolah, Vini memanggil Azura yang kebetulan lewat di depan ruang seni. Dia tidak ingin menunda lebih lama lagi.

"Eh? Kenapa, Vini?" Dengan senyum di wajah, Azura pun datang mendekati.

Akhirnya Vini mencoba memberanikan diri. "Ra, aku ngerti kamu udah nggak mau tahu tentang ini," Dia mengulurkan dua kartu tarot yang sejak tadi tergenggam di jemari. "tapi ...."

"Oh, ini." Azura menerima kartu-kartu tersebut dan memperhatikannya dengan teliti. "Ngomong-ngomong, gambar yang dua ini tampak ... hmm, berseni." Tidak lama kemudian dia tertawa geli. "Jadi, kali ini aku beneran akan mati?"

Bukankah waktu itu juga seperti ini? Vini rada takjub dengan begitu mudahnya Azura berbicara tentang 'mati'. Gadis itu sungguh berani.

"Ra, mungkin kamu nggak mau mendengarnya secara rinci. Aku cuma mau bilang ini. Dua-duanya bukan kartu yang baik, jadi sebaiknya kamu berhati-hati."

"Iyaa, Vin, makasi." Azura membolak-balik kartu yang dipegangnya, seperti ingin mengamati dengan lebih jeli. "Aku memang tidak percaya hal-hal semacam ini. Tapi tenang saja, Vini. Aku selalu hati-hati. Soalnya dunia ini kan ngeri." Di akhir kalimat, dia mengedipkan sebelah mata penuh arti. "Kamu pasti juga mengerti."

Vini merasa Azura memang tahu lebih banyak hal dibanding dirinya sendiri. Seolah dia sudah melewati berbagai hal berat seorang diri. Entah apa saja yang sudah gadis itu alami dan hadapi.

Sejujurnya sejak awal bertemu pun Vini merasa ada sesuatu yang janggal tentang teman sekelasnya yang satu ini. Makanya waktu itu dia ingin memenuhi rasa penasarannya dengan meminta Azura menarik dua kartu lagi.

***

TEMA 16:

269 kata! 〜(꒪꒳꒪)〜

Untung yang diminta lanjutan dari tema 12 (aku emang udah berencana bikin lanjutannya sih hahaha)

Coba kalau yang diminta lanjutan dari tema 6, baru deh kelabakan 😅