Langkah kaki itu melaju tanpa arah, memijak tanah yang basah, berlari di bawah hujan yang mengguyur deras. Hari ini ia hancur lagi. Sederet asa dan kekuatan yang ditempa seolah sia-sia. Baginya kini, tak seorang pun yang bersedia berada di sisinya. Pun keluarga yang ia miliki semua, tanpa terkecuali.
Gadis itu terduduk di atas trotoar jalan dengan kepala tertunduk. Di balik suara ribuan air yang menghantam tanah, terselip isakan pilu dari jiwa yang dibalut kesendirian itu. Bersembunyi bersama hujan yang menyembunyikan derai air mata yang luruh tanpa henti.
Seandainya... seandainya ada satu orang saja yang menanyakan padanya "Apakah kau baik-baik saja?". Gadis itu tak akan merasa sangat sesak.
Ia merasa putus asa. Tak ada tempat bersandar untuknya walau sesaat. Semua orang tak bisa mengerti sudut pandangnya, justru selalu membuatnya seakan selalu salah.
Di arah jam 11, tampak sosok lelaki berbalut jaket hitam tebal yang lusuh tengah berdiri termangu berlindung di bawah payung hitam yang dibentangkannya. Kedua manik secerah sinar mentari itu menyorot sendu ke arah gadis yang menangis itu. Sejenak senyum kecut terukir tipis, seiring dengan tungkai yang mulai memacu perlahan. Deru angin dan suara gemuruh hujan menembus sunyi yang berjarak di antara keduanya.
Sementara gadis yang bertekuk lutut itu terdiam, mendengarkan derap langkah yang semakin mendekat. Sepasang sepatu hitam usang dengan ujung yang basah, berhenti tepat di hadapannya. Gadis itu mendongak, manik berembunnya bersitatap dengan manik terang itu. Menangkap sosok lelaki berkulit pucat bersama payung hitamnya.
Lelaki itu mengambil satu langkah lebih dekat, tangan dinginnya terulur ke depan. Payung hitam yang semula hanya melindungi dirinya, kini ikut menghalau rintik hujan yang membasahi gadis itu. Ia melempar senyum lagi, namun kali ini senyumnya tampak begitu hangat. Dan suara baritone yang ke luar dari birai lelaki itu beradu dengan hujan. Suara yang paling diingat gadis itu. Suara yang membuatnya kembali bangkit dan melangkah, walau terpincang sekali pun.
"Apakah kau baik-baik saja?"
Dan di situlah awal pertemuan mereka yang tak disengaja.
Black Umbrella
Start: 01-05-2021
End: 13-05-2021
WARNING⚠️
Apabila ada kesamaan nama tokoh, latar, alur, dan plot cerita mohon dimaafkan karena itu murni ketidaksengajaan🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
『√』Black Umbrella | Kim Sunoo
Fanfic"He's always under the rain, with his black umbrella." ⚠️PTSD, mental illness.