SPL • Keributan Di Kantin •
#Kalian udah pada makan belum? Jangan telat makan ya, jaga kesehatan selalu👍
[•1•]
Jika kamu ingin mengenal pemuda yang belum pernah terjun ke dunia media sosial maka jawabannya adalah silakan datangi Na Jaemin.
Siapa itu Na Jaemin?
Si Pemalas✓
Si Introvert✓
Si Anti Sosial-Sosial Club✓
Si Tampan✓
Si ... apalagi? Oh ya,
Si Jomblo Berkelas✓Jaemin bukan tipe cowok katrok hanya saja dia sedikit kurang pergaulan. Di usianya yang menginjak 16 tahun dengan peradaban teknologi yang mulai canggih, Jaemin tidak mengenal Facebook apalagi Twitter, dan Instagram. Dia juga tidak mengetahui berita-berita terkini dan aplikasi terkenal seperti TikTok. Dan di sini ponsel iPhone Jaemin dipertanyakan kegunaannya untuk apa saja?
"Jadi kau juga tidak memiliki Line, Kakao Talk, atau WhatsApp?"
Lee Jeno, sahabat kecil Jaemin menggeleng tidak percaya. Pantas saja selama ini jika mereka ingin berkirim pesan apalagi melakukan panggilan keduanya masih menggunakan mode jadul. Mengirim pesan dan menelepon lewat seluler.
Jaemin tampak acuh tak acuh. "Setidaknya kau gunakan satu aplikasi untuk kepentingan sekolah. Karena sekolah ini tidak menggunakan sistem email untuk mengirim pesan atau pun memberi info-info tertentu."
Jaemin memicingkan matanya, dia mendekatkan wajahnya berada 10 centimeter dari wajah Jeno. "Aplikasi apa yang harus kugunakan?" tanya Jaemin dengan sangat pelan.
"Mungkin Line, karena kebanyakan guru akan mengirim info sekolah lewat forum sekolah di Line. Astaga.. Jaemin mengapa kau sangat ketinggalan zaman?" Jaemin mangut-mangut saja sambil tangannya menyentuh layar ponsel yang menunjukkan aplikasi appstore.
Dia kembali duduk bersandar pada bahu kursi sambil mendownload aplikasi Line rekomendasi dari Jeno.
Dia melirik Jeno sekilas ingin bertanya sesuatu namun tidak jadi. Jaemin ingin bertanya bagaimana cara menggunakan aplikasi tersebut tapi dia gengsi.
Tidak lama kemudian, Renjun masuk ke dalam kelas dan duduk di kursi samping Jaemin. Meski berstatus pelajar baru, namun aturan dan kebiasaan di sekolah ini lebih berkesan seperti kampus. Siswa baru tidak perlu lagi memperkenalkan diri kepada penghuni kelas dengan didampingi seorang guru. Mereka cukup masuk dan mengikuti saja kegiatan belajar normal seperti yang lain dan ketika guru menyebutkan namanya, di situlah siswa baru memperkenalkan diri. Sehingga nama mereka akan tercatat di daftar nama siswa oleh setiap guru yang mengajar.
Jaemin melirik pemuda mungil di sampingnya yang sedang sibuk menulis. Dia sedikit membusungkan tubuhnya untuk melihat apa yang pemuda itu tulis.
Renjun mendongak, dia memicingkan matanya menatap pemuda menyebalkan di sampingnya yang berlaga tidak kenal.
Jaemin mengelus dadanya pelan karena aksi mengintip tulisan pada buku pemuda mungil-Renjun tidak ketahuan. Dia memalingkan wajahnya saat pemuda mungil itu menatap dirinya.
"Ada apa dengannya?" Renjun berdecap tidak suka.
Tidak lama kemudian seorang guru bertubuh gembrot dengan perwatakan wanita Amerika masuk ke kelas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ORBIT [JAEMREN] TAMAT
AléatoireBaik, Jaemin atau pun Renjun, keduanya tak pernah salah dalam memiliki rasa. Tidak ada yang tahu cinta akan datang pada siapa? Untuk siapa? Dan akan berjalan seperti apa? Tidak ada yang bisa menolak kehadiran cinta. Menjauh hanya akan membuat cint...