SPL • Kemarahan Mark Lee •

1.3K 239 14
                                    

SPL • Kemarahan Mark Lee •


[•1•]

Dia mengendarai motor dengan kecepatan di atas rata-rata. Tangannya bergetar kuat dibarengi isak tangis yang menyesakkan. Mark berteriak frustrasi sambil mengendarai motornya menuju rumah keluarga Na.

Dia membelokkan motor di antara beberapa pengendara mobil yang terkejut dengan motor yang dikendarai Mark sangat cepat.

Gerbang putih yang menjulang tinggi dan lebar terbuka menjadi dua saat motor Mark datang. Dengan amarah yang sudah tidak dapat dibendung Mark melepas helm nya dan melemparnya tepat di ujung heels ibunya yang baru saja turun dari mobil.

Min Seo Na, ibu Mark, terkejut. Dia menatap putranya yang tampak kacau berdiri tidak jauh darinya.

EOMMA WHAE!!!” teriak Mark menangis keras, melangkah lemah mendekati ibunya. “Apa kau yang sudah membunuh ibu Jaemin?” tanya Mark terjatuh. Dia terjatuh berlutut di hadapan ibunya dengan menangis sesenggukan. Kepalanya tertunduk dengan rasa malu dan kecewa yang memberatkan.

Min Seo Na terkejut. Dia refleks mundur berpegangan pada mobil. “Mark-ssi ...” dia tidak dapat berkata-kata, menatap putranya yang kini tengah menatap dengan penuh kecewa padanya.

Eomma kenapa?”

WHAE!!!” teriak Mark.

Min Seo Na menangis, dia berjalan mendekati Mark. Namun belum menyentuh Mark, Mark sudah lebih dulu mendorongnya kasar. “EOMMA MENGAPA KAU LAKUKAN INI?!” teriak Mark menatap ibunya dengan rapuh yang terduduk di lantai.

Eomma ... mengapa kau lakukan semua ini? Mengapa kau membuatku dibenci banyak orang? Mengapa kau membuatku kecewa padamu? WHAE!”

“Mark ... eomma tidak bermaksud seperti itu, sayang ...” ibu Mark memeluk satu kaki Mark dengan menangis histeris. “Semua itu eomma lakukan demi masa depanmu ... ayahmu itu—pria bajingan itu telah membuat hidup kita berantakan dan eomma tidak mau masa depanmu juga berantakan ... eomma minta maaf ...”

Mark semakin menangis mendorong ibunya menjauh dari dia. Ditonton banyak orang rumah kini kedok Min Seo Na telah diketahui banyak orang. Bahkan, ayah Jaemin pun ikut menyaksikan tontonan dramatis ini. Dia menekan dadanya yang terasa sesak. “Tuan Na, apa kau baik-baik saja?” sekretaris setianya itu, khawatir dengan keadaan ayah Jaemin yang semakin hari semakin melemah dan lagi, pengakuan istri keduanya ini benar-benar membuat dia terluka.

“MIN SEO NA!” teriak ayah Jaemin menggelegar. Wajahnya merah padam dengan urat-urat otot yang mengerat karena emosi. Dia berjalan mendekati istri keduanya, ibu dari Mark, dengan menggunakan tongkat.

Plak!!!

Min Seo Na dan semua yang ada di halaman utama rumah besar keluarga Na tersentak mendengar tamparan keras yang kini mendarat di pipi wanita itu.

“JADI SELAMA INI KAU TELAH MEMBOHONGI KELUARGAKU! APA YANG KAU LAKUKAN INI SANGAT MENJIJIKKAN!” kembali Min Seo Na mendapatkan tamparan keras di pipinya.

Mark yang melihat itu tidak kuasa membantu ibunya karena ia pun sudah terlanjur kecewa. “Eomma aku kecewa padamu ...” ucap Mark lirih. Dia berjalan menjauh dikejar ibunya yang berteriak dengan menangis keras.

Mark kembali mengendarai motornya tidak mendengarkan teriakan ibunya yang meminta untuknya kembali.

“PANGGIL POLISI DAN LAPORKAN DIA ATAS TUDUHAN PEMBUNUHAN BERENCANA!” tegas ayah Jaemin pada sekretarisnya.

ORBIT [JAEMREN] TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang