SPL • Jaemin Jealous •

1.7K 274 31
                                    

SPL • Jaemin Jealous •

#Sobat, maaf ya kalau akhir-akhir ini jarang update, aku lagi gak ada Kouta terusL

Curhat nih ya sobat, aku lagi suka lagu wayv -lovetalk - meskipun ya begitu deh lirik lagunya benar-benar mesum tapi aku suka:) terutama bagian Kun sama Ten💚💚👍

[•1•]

Musim semi yang akan berlangsung dari bulan Maret hingga Mei dengan suhu sekitar 7-23 °C. Diguyur hujan lebat sudah berhari-hari ini sebelum akhirnya bunga-bunga bermekaran menghiasi kota Seoul.

Renjun memakai white turtleneck dibalut cardigan biru muda yang menutupi seluruh tubuhnya dengan celana bahan panjang. Tidak lama Jaemin ikut keluar dari kelas dengan terus menatap paperbag berisi Bibimbap buatan Lisa spesial untuk Renjun.

Renjun menengok ke belakang, menatap Jaemin yang terus saja mengganggu dia sepanjang jam pelajaran dan kini, pemuda berparas tampan yang sayangnya memiliki tingkah aneh itu-membuntuti Renjun. "Jaemin-ssi, apa kau tidak pekerja lain, selain mengikutiku sepanjang hari?" Renjun mengeluh. Dia benar-benar sudah kehilangan cara untuk menghindari Jaemin.

Na Jaemin, dia cemberut. Dia menunjuk paperbag yang Renjun tenteng dengan dagunya. "Aku hanya penasaran dengan isinya boleh lihat?" dia mendekati Renjun dari belakang dan kini dia menyandarkan dagunya dibahu Renjun. "Ya, ya, aku ingin tahu .." mohon Jaemin memeluk Renjun seperti anak kecil. Memeluknya dan mengguncang Renjun sehingga tubuhnya bergoyang ke sana-kemari.

Renjun tidak punya pilihan selain mengangguk dan menyingkirkan Jaemin dari memeluknya. Dia benar-benar risi dengan semua tingkah laku Jaemin yang selalu bisa disalahpahami banyak orang. "Mengapa kau seperti anak kecil sih!" Cicit Renjun, pelan.

Dia memilih melangkah duluan dengan diikuti Jaemin menuju kantin. Sampai di kantin Renjun menghentikan langkahnya spontan membuat Jaemin menubruknya dari belakang.

Dia mendesis kesal. Hanya melirik Jaemin sebal lalu berjalan menuju meja yang kosong. Dia duduk di kursi dekat dengan pot-pot bunga yang kini basah tersiram hujan.

Jaemin ikut duduk di samping Renjun sambil terfokus pada isi dari paperbag. Dia menatap Tupperware yang kini tutupnya dibuka Renjun dan terciumlah aroma Bibimbap yang begitu menggugah selera. "Wah ... Lisa benar-benar gadis yang pengertian." Belum Renjun melahap itu, Jaemin sudah berkomentar dengan nada ketus. "Jangan terlalu banyak makan daging Renjun-ang, nanti poop-mu akan susah keluar." Katanya dengan nada yang sinis dan tidak mau menatap Renjun.

Renjun mendengus. "Kalau begitu aku akan mencampurnya dengan selada dan bumbu merica." Ucap Renjun. Dia tidak peduli dengan apa yang dikatakan Jaemin. "Kau tidak mau?" tawar Renjun menyodorkan sumpit pada Jaemin.

Jaemin menggeleng tak mau. Dia menggerutu kesal sambil memilih memainkan ponselnya. Renjun mencebik tidak peduli. Dia memilih melahap makanan dari Lisa dengan memberikan pujian-pujian yang semakin membuat kepala Jaemin panas seperti akan meledak. "Lisa benar-benar pandai memasak aku tidak percaya itu. Dia gadis yang cantik, baik, pandai memasak, dan ... kalau dia jadi pacarku pasti aku sangat bahagia."

Jaemin menggeram kesal menekan-nekan layar ponselnya mendengar itu. Bibirnya komat-kamit menggerutu karena Renjun tidak berhenti memuji masakan dari Lisa.

Dia sudah tidak tahan. Telinganya benar-benar panas dan mungkin sudah mengeluarkan kebulan asap saat ini seperti yang ada di cerita komik. Dia menoleh, menatap Renjun dengan ekspresi marah yang sangat menggemaskan. "Ya, Renjunnie. Kenapa kau terus memuji masakan Lisa? Bisakah kau memujinya cukup sekali? Kau membuat telingaku panas dan lagi, aku bisa memasak lebih enak dari masakan Lisa."

ORBIT [JAEMREN] TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang