Suara gerimis diluar dan musik yang lembut menguasai salah satu kedai kopi di sudut Seoul. Yoongi sedang duduk sendiri di sudut yang sepi, sembari menyeruput kopinya. Ia memilih sebuah kedai kopi yang tak begitu ramai untuk bertemu dengan Alya. Ia kembali melirik jam tangannya, sudah dua puluh menit ia menunggu. Dengan tatapan kosong, ia memandang ke luar jendela. Ia menunggu sosok perempuan yang sangat ingin ia temui.
Apakah dia akan datang? Apakah salah untuk mengajaknya makan malam? Banyak pertanyaan yang tak terjawab dibenaknya. Yoongi cemas menunggu Alya.
Tanpa sadar, kopi yang dipesannya sudah habis. Ia harus memesan minuman lagi. Ia bangun dari kursinya dan berjalan menuju kasir. Saat ia menunggu minuman keduanya, ia mendengar pintu kedai kopi itu terbuka. Yoongi mengalihkan pandangannya ke arah pintu. Dan seorang perempuan yang ia tunggu telah datang. Napasnya terlihat tidak beraturan dan tetap tersenyum menatap Yoongi dari kejauhan.
"Maaf, aku terlambat," katanya sembari menghampiri Yoongi.
Yoongi mengangguk dan tersenyum. "Tidak apa-apa. Ah, sebentar. Kau mau pesan apa?" tebak Yoongi.
"Ah, aku Ice Americano saja", jawab Alya sambil menatap Yoongi yang terkejut dengan pesanan Alya.
Kini keduanya berjalan menuju meja yang tadi sudah diduduki oleh Yoongi. Alya melihat ada sebuah kotak yang dibungkus dengan pita berwarna ungu diatas meja.
"Ini untukmu", kata Yoongi sambil memberikan kotak itu pada Alya.
Alya mengangguk dan senang melihatnya. Ia meraih kotak itu dan membukanya.
"Astaga! Kotak makanku?" tanya Alya terkejut. Yoongi mengangguk. Ternyata Yoongi masih menyimpan kotak makanan yang diberikannya saat di Jeju. Dan di dalamnya ternyata sudah ada makanan tersusun rapi, membuat Alya lebih terkejut lagi.
"Aku memasaknya untukmu. Kau boleh mencobanya," kata Yoongi.
"Kimbab? Kau memasaknya?" wajah Alya kembali merona ketika Yoongi mengangguk. "Baiklah, aku akan mencobanya."
Yoongi tersenyum lebar. Ia juga penasaran bagaimana reaksi perempuan itu. Apakah rasa masakannya cocok dengan lidah Alya.
"Bagaimana rasanya?" tanya Yoongi begitu melihat Alya memasukkan makanannya ke mulutnya, tapi Alya mengerutkan keningnya. "Ah, tidak enak, ya?" tanya Yoongi sedikit kecewa.
Alya tersenyum melihat ekspresi Yoongi. "Ini sangat enak! Kau juga harus ikut memakannya." Alya menyodorkan kotak makannya ke Yoongi.
"Tidak usah, aku sengaja membuatnya hanya untukmu." balas Yoongi.
"Jangan begitu. Kau juga harus makan juga baru bisa disebut makan malam bersama. Kalau hanya aku yang makan namanya makan malam sendirian." kata Alya sambil membujuk.
"Haha! Benar juga. Baiklah, kalau begitu." Yoongi mengambil irisan kimbab dan memakannya. "Jadi, sudah berapa lama kau tinggal di Korea?"
Alya menelan makanannya terlebih dahulu, lalu menjawab pertanyaan Yoongi. "Sudah 4 tahun aku tinggal di Korea. Awalnya aku kuliah S2 disini, tak lama setelah lulus aku mendapat tawaran kerja. Jadi, begitulah aku bisa tinggal di Korea. Ah, sebelumnya aku ingin bertanya, bagaimana kau bisa tahu nomorku?"
Yoongi terkekeh. "Kau tidak menyadarinya?" Alya bingung melihat Yoongi yang tertawa. "Saat di hotel Jeju kau memberikan handphone-mu padaku, aku menggunakannya untuk memanggil nomorku, awalnya aku hanya iseng dan ternyata sangat berguna," tawanya.
Alya melihat Yoongi tidak percaya sembari menggeleng kemudian tertawa mendengar jawaban Yoongi.
"Tapi aku tidak bermaksud buruk. Maaf kalau aku sudah lancang," Yoongi menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CONVERSE GIRL | Complete ✅
Fiksi PenggemarAlya Naomi, seorang wanita berasal dari Indonesia yang sedang melanjutkan hidupnya di Negeri Ginseng. Berawal dari melanjutkan studi S2, kemudian mendapatkan pekerjaan disini. Korea Selatan memiliki tempat istimewa di hatinya. Alya juga sangat suka...