4. TERNYATA..

344 35 1
                                    

Daun tidak pernah sedih saat jatuh meninggalkan ranting, begitu juga dengan ranting yang tabah ditinggal oleh sang daun. Akan tiba waktunya untuk gugur, jatuh ke tanah dan kembali bersatu dengan alam. Saat daun jatuh, tak ada yang bersedih melainkan bahagia melihatnya karena keindahannya.

Seperti saat ini, musim gugur di Korea Selatan. Musim gugur yang sering disebut icheongmabi saat daun-daun berwarna kuning kemerahan dan mulai berguguran, seperti akan menyambut datangnya musim salju. Banyak yang menyebut bahwa musim gugur adalah waktu yang tepat untuk berkunjung ke Korea.

Menembus keramaian kota Seoul, Alya membawa rombongannya ke tempat yang menjadi ritual cinta saling mengikat janji manis bagi untuk pasangan. Tempat ini sangat populer dengan nama Namsan Tower. Di halaman Namsan Tower terdapat pagar yang dipenuhi oleh gembok cinta. Namsan Tower merupakan menara tertinggi di Seoul yang berada di Gunung Namsan. Kepopuleran Namsan Tower semakin terasa karena beberapa kali ditampilkan dalam drama, film ataupun iklan komersial.

Sebelum mengajak berkeliling, Alya dan Lula sudah membeli gembok yang berada di sekitar Namsan Tower. Gemboknya berwarna-warni dan terdapat kolom untuk ditulis oleh si pemilik gembok.

Alya memperhatikan pasangan gembok yang tersisa di tangannya. Ia berpikir kembali untuk apa ia membelinya? Karena ia tak mempunyai sebuah nama yang pantas untuk dituliskan pada gemboknya.

"Tulis aja Park Seojoon, siapa tahu jodoh." Ledek Lula yang sudah memperhatikan Alya sedari tadi.

Alya melirik lalu tertawa, "Kalau tiba-tiba Lee Minho yang datang gimana? Boleh dihapus gak?"

"Yeu, situ gak secantik Bae Suzy. Jangan mimpi, deh." ejek Lula.

Lula mengeluarkan spidol dari kantung jaketnya, "Aku tulis Kim Taehyung aja kali ya? Haha!"

"Tae? Hyung? Siapa?" tanya Alya mengernyitkan dahinya.

"Demi apa kamu gak tahu Kim Taehyung? Astaga! Alya kamu udah berapa tahun tinggal di Korea tapi kamu gak kenal Taehyung?!!!! Lula membesarkan kedua matanya, dan berteriak lagi, "BTS??? Gak tahu juga?"

"Kalau itu aku tahu." Alya meringis melihat Lula.

"Apa hah?" tanya Lula meragukan.

Alya terdiam dan berpikir keras agar tidak terlihat kudet di depan temannya. Lula mulai tampak kesal karna menunggu jawaban Alya.

"Boyband, kan?" Alya menyerah sambil mengangkat bahunya.

"Iya itu boyband, Alya! Mereka lagi booming! Ada 7 member dan tampan, lagu-lagu mereka keren abis. Kalau kamu mendengar lagu-lagu mereka pasti langsung suka!" tegas Lula.

"Iya, aku tahu. Hanya saja aku tak mengenal para member-nya. Aku hanya mendengar lagu mereka aja."

"Astaga! Kamu yang terlalu kudet. Makanya jangan hanya menonton drama saja atau sesekali buka Youtube. Sekali liat, kamu pasti jatuh cinta!"

Alya melirik Lula yang seperti kerasukan saat bercerita tentang boyband yang ia suka. Alya hanya tertawa mendengarnya sembari kagum melihat Lula. Jika benar sebagus itu, mungkin Alya bisa sesuka itu juga, karena ia juga menyukai drama Korea. Namun, Alya tak pernah mencari tahu tentang boyband atau girlband.

Destinasi terakhir di Kota Seoul adalah tur khusus bagi pecinta K-Pop. Perjalanan ini yang paling ditunggu oleh Lula. Meskipun akan menghabiskan banyak uang tapi bagi seorang fangirl, tur ini adalah wajib dilakukan saat berkunjung ke Korea Selatan. Meskipun akan menghabiskan banyak uang, bagi seorang fangirl ini adalah kegiatan yang wajib dilakukan saat berkunjung ke Korea Selatan.

Saat ini mereka sudah berada di sebuah gedung yang di dalamnya terdapat banyak jenis artist goods dan idol. Langkah Alya terhenti saat melihat sebuah poster besar di pintu masuk gedung. Lula yang bersemangat jadi ikut berhenti.

"That's my boy! Jangan suka sama yang itu, ya!" Lula menunjuk salah satu pria yang berdiri paling pinggir, "Itu yang namanya Taehyung! Ganteng banget, kan? Kalo dia lagi diem keliatan sombong, tapi kalo lagi ngomong gemesin banget."

Alya tak mendengar ucapan Lula karena saat ini dirinya sedang terpaku menatap pria yang berdiri di tengah yang seolah sedang tersenyum menatapnya. "I-itu!" Telunjuknya menunjuk seorang pria yang ia kenal.

"Hm? Oh, itu Min Yoongi! He's super cool! Kalo dia, boleh deh jadi bias kamu. Aku juga sering oleng kalo lagi liat dia. Kalo mau daftar member Army, aku tahu aplikasinya, nanti aku ajarin." kata Lula sangat bersemangat.

Alya masih mencoba mencerna apa yang dikatakan oleh Lula. "J-jadi maksudnya mereka ini semua anggota boyband yang kamu ceritakan itu?"

"Yup! BTS! Mereka debut dari tahun 2013 dan album mereka udah terjual jutaan kopi. Bahkan mereka juga udah terkenal di dunia. Udah sering tampil di acara-acara Amerika. Mereka juga pernah pidato di PBB. Bayangin udah se-terkenal apa mereka?!! Emang sih banyak haters-nya, banyak yang bilang mereka gak akan bisa besar karena berasal dari perusahaan kecil. Tapi mereka menepis semua omongan haters! Mereka tuh punya bakat!"

Lula menghela napasnya setelah menjelaskan panjang lebar pada Alya. Sedangkan Alya hanya memandang Lula dengan wajah yang tidak bisa ditebak.

"La, apa yang akan kamu lakuin kalo ketemu mereka?" tanya Alya tiba-tiba.

"Kamu serius nanya gitu?" Lula terkekeh. "Meskipun itu mustahil banget, kalaupun beneran bisa ketemu, ya, yang pasti aku akan ngajak foto bareng dan minta tanda tangan mereka," tawa Lula.

"Kalau kamu tahu ternyata pernah satu pesawat sama mereka gimana?" tanya Alya lagi.

"Kamu kenapa sih nanya kayak gitu? Kehaluanku bisa makin menjadi, nih." Lula memanyunkan bibirnya.

"Aku serius, Dan kalau kamu bisa ketemu mereka di suatu tempat secara random gimana?"

"Alya, please! Jangan buat aku mimpi! Keajaiban itu gak akan mungkin terjadi, masa tiba-tiba ketemu idolaku di pesawat atau..." Lula terdiam melihat wajah Alya yang mengangguk pelan, "Jangan bilang?"

Alya tersenyum dan menatap Lula. Sedangkan Lula buru-buru melihat sesuatu dari ponselnya, memeriksa official account BTS yang telah diikutinya untuk mengetahui apapun yang dilakukan idolanya itu.

"Kapan? Kapan kamu satu pesawat bareng? Dan kapan kamu ketemu mereka?" tanya Lula sambil menatap mata Alya lekat-lekat.

"Di pesawat saat aku dari Jakarta ke Korea, dan di Jeju, di hotel tempat kita menginap. Aku bertemu dengan salah satu member mereka." Alya menjelaskan apa yang terjadi saat ia bertemu dengan seorang pria yang ternyata adalah salah satu member dari boyband terkenal itu.

Kedua mata Lula membulat. Ia menggigit bibir bawahnya. "Boleh nangis gak?" tanya Lula.

"Maaf, Lula, aku gak tahu." Alya merasa sangat menyesal melihat temannya yang sudah mulai menangis karena telah melewatkan kesempatan emas. "Someday, Lula. Someday, kamu pasti bisa ketemu mereka juga kok." Alya mencoba menghibur temannya yang sudah hilang semangatnya.

"Yuk, kita cari album mereka. Kita beli barang-barang yang ada, siapa namanya, oh iya Taehyung. Yang ada tanda tangannya, yang limited edition. Yuk, yuk!" hibur Alya sambil mengusap pundak Lula.

Lula mengangguk dan menghela napasnya, "Tapi aku maunya ketemu Taehyung.."

Alya tertawa, "Percaya deh, La. Suatu saat pasti bisa ketemu mereka juga. Kalau udah takdir pasti ketemu kok. Tenang aja."

Lula menatap Alya manyun, "Iya aja deh, biar cepet."

CONVERSE GIRL | Complete ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang