F

3.1K 456 18
                                    


Every Day Every Moment

Seojun x Suho

.

.

.

.

.

Seojun memasuki kelasnya sambil menguap lebar, gara-gara mengobrol dengan Suho semalaman membuatnya kurang tidur, walaupun obrolan mereka lebih banyak bertengkar atau saling ejek tapi Seojun menikmatinya sampai tidak sadar jam ding-ding berbentuk macannya sudah menunjukan pukul tiga dini hari.

"Dengar-dengar tim basket sekolah kita akan bertarung dengan tim dari SMA 01"

"SMA 01? Bukannya tim mereka kuat sekali ya? Sudah pernah menang tingkat nasional juga"

"Terlepas dari itu katanya salah satu pemainnya sangat tampan, siapa ya namanya Lee Suho?"

Telinga Seojun berkedut mendengar nama Suho disebut-sebut.

"Benar! Selain tampan dia juga manis aku pernah tak sengaja melihatnya di mini market dan dia benar-benar manis"

"Waah aku tak sabar melihatnya"

Seojun menyipitkan matanya saat dua orang yang tadi bergosip didekatnya bergerak menjauh karena guru mereka datang. Seojun mengulurkan tangannya untuk mencolek Jukyung yang duduk di depannya.

"Ngapain tim basket kita tanding lawan SMA 01?" tanya Seojun langsung, entah ia yang kurang update atau apa hingga tak tau berita terbaru di sekolahnya.

Jukyung berdecak prihatin karena pemuda ini "Makanya kalau sekolah bergaul sedikit, jangan dateng, duduk, merem, pulang" sindirnya halus.

"Gua ke kantin juga kalau lo lupa. Tapi serius, ada apaan sih?"

"Ulang tahun sekolah bego, udah hampir tiga tahun lo sekolah disini gak inget juga" cibir Jukyung, Seojun membulatkan bibirnya disertai gumaman oh panjang.

"Tapi nanti lo main juga kan? Gak seru gak ada lo soalnya" lanjut Jukyung. Seojun mengangkat bahunya tanda tak tau "Liat nanti aja deh, kemungkinan iya" jawab Seojun.

"Gak mau tau lo harus main pokoknya, nanti gua yang teriak paling kenceng dukung lo" Jukyung mengepalkan tangannya.

"Iya-iya, udah ngadep depan lo dimarahin tau rasa" Seojun mendorong wajah Jukyung agar menghadap kedepan.

"Btw lo janji nganterin gua beli liptint dari tiga hari yang lalu, nanti bisa kan?" Jukyung kembali menoleh kebelakang untuk menagih janji Seojun.

"Lo belum beli juga? Kan bisa ngajak yang lain" kata Seojun heran, tak biasanya gadis itu seperti ini.

"Lagi pengen sama lo perginya, bisa gak hari ini?" Seojun berdecak pelan lalu mengangguk malas "Iya-iya, udah sana lo udah dipelototin tuh"

Setelah Jukyung kembali menghadap kedepan Seojun mengeluarkan ponselnya untuk mengirim pesan pada Suho, dari pada memaksakan otaknya yang tak mengerti matematika lebih baik ia mengerti Suho lebih dalam.

Every Day Every Moment || Seojun x Suho ||END||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang