- 33 -

373 49 0
                                    

"aduh gawatt."

"jen, lo serius??!" tanya Seulgi memastikan.

"em iya, ga salah kan gue suka sama dia? gue ga berharap pacaran sama dia kok." jawab Jennie.

"no no, gue ga ada bilang gue ga setuju kan??" kata Seulgi.

"y...yugi..maksud lo."

"yes, bener yang ada dipikiran lo, gue setuju kalo lo bahkan sampe pacaran sama kak Tae." kata Seulgi.

Jennie masih diam membeku.

"Jen, gue tau pasti lo takut kalo ntar gue jadi jauhin lo karena lo suka sama kak Tae, benerkan?" tanya Seulgi.

"hm, iya gue takut banget." jawab Jennie.

"nah, disini gue mau bilang, lo jauhin pikiran begitu, karena gue setuju kalo lo pacaran sama kak Tae, bukan gue aja, lilis, rose dan wewen juga setuju." kata Seulgi.

"tapi gue ga ada berpikir sampe pacaran." sambung Jennie.

"iya bener, lo masih sebatas suka aja kan? tapi lo pasti pingin jadi pacar kak Tae, gue bener??" tanya Seulgi.

Jennie mengangguk setuju.

"nah, mulai sekarang lo ceritain semua ke gue ya, jangan dipendem sendiri, lo punya gue Jen, gue sahabat lo kan?" tanya Seulgi lagi.

"iya dong pasti."

"okey, gue bakal berusaha juga biar lo jadian sama kak Tae, gue kenal banget kak Tae, gue bakal ceritain semua kisah dia ke lo." kata Seulgi.

"yugi, gue gatau harus bilang apa, tapi makasiih banget, gue kaget lo sampe begini." kata Jennie.

Seulgi tersenyum.

"tentu dong, lo sahabat gue, yaudah ayo tidur." ajak Seulgi.

Jennie mematikan lampu lalu masuk ke dalam selimut bersama seorang sahabatnya.

—Pagi Hari.

Jennie membuka matanya lalu melihat ke samping namun nihil, tidak ada orang.

"loh? bukannya yugi ada disini semalam? atau jangan jangan gue mimpi??" gumam Jennie.

"cepet mandi Jen ntar telat." kata Seulgi tiba tiba.

"loh yugi? gue ga mimpi kan? lo emang tidur disini kan?" tanya Jennie penasaran.

"ya iyalah, yaudah mandi sono." pintah Seulgi.

Jennie tersenyum mendengar Seulgi memarahinya.

Setelah siap siap, Jennie dan Seulgi turun kebawah untuk sarapan pagi.

"pagi tante." sapa Seulgi.

"pagi, ayo sarapan." ajak Mama.

Mereka sarapan sampai ludes, tak lupa Jennie membawa bekal untuk nanti siang. Setelah itu baru mereka berangkat kesekolah.

"Jen biasanya lo kalo kesekolah naik apa?" tanya Seulgi.

"kadang diantar Papa, kadang naik taxi." jawab Jennie.

"taxi mahal, ayo biasain naik bis." ajak Seulgi.

"gue mau mau aja sih, tapi gue takut telat gitu aja." kata Jennie.

"kalo lo berangkat jam segini ya kagak telat lah." kata Seulgi.

Mereka jalan ke simpang perumahan Jennie untuk menunggu bis datang. Tapi..

Tit....tit...

"yugi? jennie?"

"loh kak Tae?"

Hola, My First Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang