[1] Meet You

2.1K 172 7
                                    

~HAPPY READING~
Sebelum baca...
Vote dan Comment dulu(◠‿◕)
· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

Siluet senja menjadi saksi bisu dimana Jisoo harus menyaksikan seseorang yang ia cintai mencintai orang lain. Tangannya mengepal dengan sangat kuat berusaha menahan kesedihan yang amat mendalam. Semuanya teramat sakit hingga ia tidak sadar sudah mengeluarkan air hangat dari pelupuk matanya. Hancur? Sudah pasti hatinya sekarang hancur berkeping keping. Bagaimana bisa ia yang sebelumnya sering menolak cinta lelaki lain kini sudah di tolak sebelum mengungkapkan perasaannya. Dengan langkah yang lambat ia berjalan menjauh pergi dari tempat ia melihat kekasih hatinya harus pergi dengan orang lain. Air matanya kini tidak bisa terbendung. Kilas ingatan kembali menghantui pikirannya. Untung saja ia masih bisa menahan tubuhnya agar tidak terjatuh.

Flashback

Suara alunan musik yang lambat namun harmonis menciptakan ketentraman di pendengaran, di tambah dengan kicauan burung. Sudut bibir Jisoo tertarik menunjukkan senyum yang sangat indah. Sedari tadi ia hanya sibuk memperhatikan seekor anjing yang sedang bermain main dengan benang kusut di bawah meja. Benang itu kini sudah rusak karena terkena gigitan berulang kali. Sesekali anjing itu menggonggong karena menganggap benang itu sebuah mahluk hidup yang membahayakan hidupnya, membuat Jisoo terkekeh.

Bosan dengan pemandangan di depannya, Jisoo mengalihkan pandangan ke arah jalanan kota yang sangat sepi karena cuaca yang sedang mendung. Matanya terhenti kepada sesosok lelaki yang sibuk merapikan rambutnya di spion mobil. Tampak jelas raut wajah marah pada wajahnya, namun tidak menutupi tampang tampan yang ia miliki. Beberapa kali lelaki itu menyisir rambutnya dengan tangan hingga rambut itu tertata dengan rapi, wajahnya yang kesal kini sudah menampakkan senyum seperti mengagumi dirinya sendiri.

Setelah selesai dengan urusan rambut, lelaki itu berjalan ke arah cafe tempat Jisoo berada. Tatapannya tajam dan lurus. Ia membuka pintu cafe menciptakan bunyi lonceng yang terpasang tepat di atas pintu. Mata Jisoo masih saja mengikuti kemana pun lelaki itu berjalan hingga lelaki itu berhenti, tepat di sebuah meja yang berada di pojok ruangan. Lelaki itu mengeluarkan sebuah buku dan mulai membaca sesekali ia juga menulis isi buku itu.

Sudah 1 jam lebih Jisoo memperhatikan lelaki itu, tidak ada rasa bosan yang ia rasakan semakin ia memperhatikannya semakin penasaran juga dengan apa yang lelaki itu lakukan. Bahkan seutas senyum ia lemparkan saat melihat lelaki itu menggaruk belakang kepalanya seperti orang frustasi. Sebuah pertanyaan muncul di dalam benaknya kenapa lelaki ini belum saja memesan makanan ataupun minuman.

"Kemarilah" panggil Jisoo ke seorang pelayan cafe, dia sengaja mengecilkan suaranya agar lelaki yang ia awasi tidak terganggu.

Pelayan itu dengan cepat berjalan ke arah Jisoo sambil menunjukan tatapan penuh tanya.

"Yak! Kenapa kau masih saja di sini?" pelayan itu memukul lengan Jisoo sembari mendudukkan dirinya di depan jisoo. Tetapi Jisoo tidak menanggapi pertanyaan pelayan sekaligus sahabatnya ini. Ia malah asik melemparkan pandangan ke arah lelaki tadi.

"Kau menghiraukan ku?" pelayan itu berdecak kesal karena gadis itu tidak menjawab pertanyaannya dan malah asik melihat ke arah lain

"Heiii nona kau memanggilku untuk menghiraukan ku"

"Tunggu sebentar Lisa" ucap Jisoo yang di sertai penekanan pada setiap katanya memberi isyarat agar Lisa jangan berbicara sekarang.

Lisa mengikuti arah pandang Jisoo dan menemukan sosok lelaki yang sedang berbicara dengan seorang wanita paruh baya. Lelaki itu tersenyum menampilkan rentetan gigi yang rapi dan bibirnya membentuk kotak. Tampan satu kata yang berhasil mendeskripsikan sosok yang baru saja ia lihat.

STRAIGHT WITH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang