[7] Direncanakan atau takdir?

526 90 11
                                    

~HAPPY READING~
Sebelum baca...
Vote dan Comment dulu(◠‿◕)
· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

820648****
|Aku Jungkook

| Senang bisa berkenalan denganmu Jisoo

Jisoo kembali menatap layar ponselnya yang tertera nomor tidak di kenal dengan pesan yang dapat ia lihat. Keningnya mengernyit berusaha mencari jawaban dari pertanyaan darimana Jungkook tahu nomor ponselnya dengan sangat cepat?. Hanya ada satu jawaban yang menurutnya bisa menjelaskan semua tanda tanyanya. Ya itu dari Taehyung.

Jisoo memilih untuk membiarkan pesan itu, toh menurutnya pesan itu tidak terlalu penting dan di tambah lagi orang yang mengirim pesan adalah orang yang membuatnya harus menahan api cemburu selama ini.

Tangannya meraba tas nya mencari sapu tangan, tapi dia tidak dapat di temukan nya. Mungkin tertinggal di kelas atau ia lupa membawanya hari ini.

Pintu toilet terbuka lebar dan terlihat tubuh jenjang Jaehyun yang menatap Jisoo dengan khawatir sekaligus marah. Satu tangannya membawa baju ganti untuk Jisoo. Jisoo tersenyum melihat keberadaan Jaehyun, ia tahu pria ini pasti akan membawanya baju ganti untuknya.

"Kau sudah datang" Jisoo berjalan ke arah Jaehyun dan menjulurkan tangannya meminta baju tersebut. Tapi sayangnya Jaehyun tidak akan membiarkan Jisoo mendapat baju nya  dengan mudah tentu saja ia harus di hukum dengan sikap nya yang berlagak seperti pahlawan kesiangan.

Jaehyun mengangkat tangannya membiarkan Jisoo melompat kecil tapi sayangnya lompatan itu juga tidak cukup tinggi untuk mengambil bajunya.

"Apa yang kau lakukan!" ucap Jisoo masih dengan lompatan

"Kenapa? Apa yang ku lakukan?" Jaehyun menaikkan satu alisnya seperti orang yang tidak melakukan apa-apa.

"Berikan baju itu"

"Kau bisa mengambilnya sendiri"

"Jaehyun... Jangan buat aku marah" Jisoo memejamkan matanya menahan amarahnya yang hampir memuncak

"Seharusnya aku yang mengatakan itu kepada mu! Kenapa kau suka sekali membuat masalah!" Jaehyun melayangkan satu sentilan pada kening Jisoo.

Jaehyun mensejajarkan posisinya pada Jisoo. Menatap manik mata Jisoo. Secara perlahan ia berjalan mendekat ke arah Jisoo diikuti dengan Jisoo yang berjalan ke belakang menghindari nya. Dan sampailah tubuh Jisoo di ujung dinding. Tubuh mungilnya di kunci oleh tangan Jaehyun yang berada di sisi kanan dan kirinya.

"Apa yang ingin kau lakukan! Jangan macam macam atau aku akan teriak sekarang"

"Lakukan lah. Aku ingin tahu seberapa besar keberanian mu itu"

"Kau- kenapa tiba tiba seperti ini?" Jisoo mendorong tubuh Jaehyun. Dia segera berjalan menjauh dari tubuh Jaehyun.

"Jisoo... Dengarkan aku. Aku tidak suka melihatmu terlalu ikut campur dengan urusan orang lain. Aku tidak mau kau seperti ini lagi. Kau mengerti. Lain kali aku tidak akan membantumu. Hari ini yang terakhir" Jaehyun meletakkan baju yang ia pegang dari tadi ke wastafel dan berjalan meninggalkan Jisoo di toilet sendiri.

"Dia pikir siapa dirinya berani menasehati aku" gumam Jisoo lalu mengambil bajunya.

°°°

Taehyung memarkirkan mobilnya lalu berjalan tergesa-gesa masuk ke dalam rumah sakit. Di sekeliling terlihat banyak sekali perawat yang sibuk dengan pasiennya masing masing. Air matanya keluar ketika menyadari sosok yang ia cari baru saja keluar dari ruang rawat inap. Sosok itu tersenyum ke perawat karena telah membantunya untuk memperbaiki selang infus yang terlilit di tangannya. Tanpa pikir panjang ia segera berlari ke arah sosok itu membawanya ke dalam pelukan. 

STRAIGHT WITH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang