~HAPPY READING~
Sebelum baca...
Vote dan Comment dulu(◠‿◕)
· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·Setelah mendengar pengakuan dari Jungkook dan Taehyung yang menurutnya jauh di luar nalar. Bagimana bisa mereka mengatakan hal tersebut dengan sangat santai dan tanpa rasa bersalah. Apa selama ini mereka merencanakan hal yang tidak baik kepada ku dan bagimana bisa aku adalah seorang putri dari pengusaha kaya Ji Chang Wook. Bagitulah kiranya isi pikiran Jisoo selama perjalanan pulang. Harus Jisoo akui ia sedikit terkejut dengan apa yang di katakan Taehyung dan Jungkook.
Jisoo dengan langkah cepat pergi menemui Jiyong untuk bertanya apa yang baru saja ia dengar. Tangannya dengan cekatan membuka pintu masuk dan terlihat Jiyong sedang melahap makan malam bersama Wooyoung dan Jennie.
"Oppa ada yang yang ingin ku tanyakan padamu " Ucap Jisoo. Terlihat Jisoo menampilkan wajah serius membuat Jiyong cukup terheran dengan apa yang ingin adik kecilnya tanyakan padanya.
"Ada apa jisoo-ya? Kenapa kau tampak kesal seperti itu. Apa ada yang menyakiti mu?" Jawab Jiyong dengan hangat seperti biasanya.
"Tapi aku hanya ingin berbicara berdua dengan mu, atau setidaknya Wooyoung jangan ada di sini. Aku tidak ingin anak kecil mendengar hal ini" Lanjut Jisoo sembari melirik Wooyoung dan memberi kode agar Wooyoung segera beranjak dari sana.
Wooyoung yang mengerti kode dari kakaknya itu segera dengan cepat berdiri dari posisinya dan berjalan ke kamarnya tanpa menunjukan aksi penolakan. Wooyoung tau betul pasti ada masalah besar dan ia tidak mau ambil pusing dengan menambah masalah lagi.
"Baiklah Wooyoung sudah pergi apa yang ingin kau katakan" Lanjut Jiyong masih dengan tenang
" Oppa aku tidak tau kau sudah tau hal ini atau tidak, tapi aku mohon tolong beritahu aku apa yang sebenarnya terjadi-" Jisoo menghentikan ucapannya dan menatap Jiyong dan Jennie bergantian, jujur sebenarnya Jisoo cukup takut menanyakan hal ini tapi rasa penasarannya jauh lebih besar dari rasa takutnya saat ini.
" Benarkah aku anak dari pengusaha Ji Chang Wook?" Lanjut Jisoo perlahan namun pasti
Jiyong yang tau Jisoo cepat atau lambat akan mengetahui fakta ini hanya bisa menarik nafas dalam-dalam. Sebenarnya dia sangat merasa bersalah telah menutupi hal ini selama 19 tahun lamanya. Tapi apa boleh buat, sebenarnya dia tidak mau Jisoo kembali di hadapkan oleh orang-orang jahat tersebut. Dia juga sudah berjanji kepada Ibu kandung Jisoo untuk tetap merahasiakan hal ini dari Jisoo bahkan sampai Jisoo meninggal sekali pun.
Jennie yang tau Jiyong akan kesulitan menjawab pertanyaan Jisoo segera mengambil alih suasana.
"Jisoo-ya kenapa kau tiba bertanya seperti ini?" Ucap Jennie balik bertanya.
"Tidak eonnie. Ada seseorang yang mengatakan hal ini padaku, aku hanya memastikannya" Jawab Jisoo ragu-ragu mendengar nada ucapan Jennie yang serius sebenarnya membuatnya cukup tidak nyaman.
Dengan tarikan nafas panjang Jiyong akhirnya membuka suara namun sebelumnya dia berpindah posisi ke sebelah Jisoo dan mengusap lembut surai hitam milik adiknya itu.
"Maafkan Oppa selama ini menyembunyikan hal besar ini dari mu Jisoo-ya. Mungkin sudah saatnya kau tau semuanya, tapi berjanjilah pada Oppa kau tidak akan meninggalkan keluarga kecil kita ini" Jiyong tersenyum kencil di sambut dengan Jisoo yang mengangguk kecil.
"Oppa bagaimana bisa kau berpikir aku akan meninggalkan keluarga ini. Aku besar di sini dan di asuh oleh mu. Aku tidak mungkin meninggalkan rumah ini bahkan jika kau menyakiti ku sekalipun, aku tidak akan pernah meninggalkan mu" Ucap Jisoo di sambut pelukan hangat dari Jiyong.
Yaa benar Jiyong sangat amat menyayangi Jisoo, bahkan ia rela mati untuk adiknya ini. Bahkan ia sudah menganggap Jisoo sebagai adik kandungnya sendiri. Rasa sayangnya sama seperti sayangnya kepada Wooyoung adik kandungnya.
"Jisoo sebenarnya kau adalah anak tunggal dari tuan Ji Chang Wook dan nona Sandara Park. Kau sengaja di sembunyikan oleh ibumu karena dia takut kau akan di bunuh oleh selingkuhan ayah mu sendiri, Yoona. Dia berniat membawa mu kembali setelah dia berhasil menyingkirkan Yoona dari kehidupan ayahmu, tapi kau tau-" Jiyong menghentikan kata-katanya lalu melihat ke arah Jennie, seperti bertanya apakah dia boleh melanjutkan ceritanya.
Jennie yang mengerti kode dari Jiyong segera mengangguk menyetujuinya. Untuk apa menyembunyikan hal yang sudah pasti akan Jisoo ketahui.
"Nona Sandara Park sakit dan berakhir tragis. Tidak ada yang membawa dia ke rumah sakit di saat detik-detik terakhir dia hidup. Yoona orang yang merebut ayahmu akhirnya di salahkan atas meninggalnya ibumu. Ayahmu memperlakukannya dengan jahat bahkan sampai mengusir dia dari rumah. Jisoo-ya dengar Oppa sebenarnya tidak tau apa yang terjadi di kediaman ayahmu di sana. Tapi percayalah yang Oppa tau tuan Ji Chang Wook sedang mencari mu untuk mengambil alih perusahaan milik ayahmu. Oppa selama ini sudah berjanji kepada ibumu tidak akan membiarkan mu kembali kepada keluarga itu untuk menghukum ayahmu sampai dia menghembuskan nafas terakhirnya dalam keadaan tidak tenang, karena tidak pernah bertemu dengan putri satu- satunya" Jelas Jiyong panjang lebar.
Jisoo yang mendengar pengakuan dari Jiyong hanya bisa diam berusaha mencerna semuanya. Bagaimana bisa dia adalah anak dari pengusaha kaya yang selama ini bahkan dia tidak pernah berkhayal menjadi putri orang kaya. Tapi lama lama lamunan nya berubah menjadi tangis, sebenarnya Jisoo tidak ingin menunjukkan sisi lemahnya kepada siapapun itu. Dia tidak mau di kasihani oleh siapa pun itu. Tapi sayangnya fakta yang di ketahui olehnya hari ini meruntuhkan pertahanannya.
"Oppa kenapa kau tidak mengatakannya sejak lama... Aku tidak akan marah kepadamu, sungguh... jika kau memberitahu hal ini pada ku. Aku malah akan berterimakasih karena kau telah merawat ku dengan baik bahkan sampai detik ini." Jisoo memeluk Jiyong diikuti dengan suara tangisnya yang terisak mengingat bahwa dia bukanlah adik kandung dari orang yang ia sayangi selama ini. Jiyong yang tidak tahan mendengar Jisoo menangis segera mengeratkan pelukannya dan mengelus kepala Jisoo.
"Hey kau adalah putri kecil yang di kirim Tuhan kepada Oppa. Bagaimana bisa oppa tidak merawat gadis cantik ini. Maafkan Oppa karena telah menutupi hal ini Jisoo-ya. Tapi percayalah Oppa tidak ada sedikitpun berniat jahat kepada mu, Oppa hanya tidak mau kau kembali menderita seperti saat kau kecil yang di telantarkan" Jiyong juga mulai menitikkan air mata, fakta ini sangat menyakiti hati Jisoo begitu juga dengan dia. Dia bisa merasakan sakit saat Jisoo merasakan itu juga.
"Oppa berjanjilah kau tidak akan menyembunyikan hal sekecil apapun dari ku"
"Jisoo-ya kadang ada berapa hal di dunia ini yang perlu di sembunyikan. Tapi untuk mu Oppa berjanji akan terbuka terutama tentang kehidupan mu, mulai sekarang kau bebas bertanya apapun tentang masa lalu mu kepada Oppa"
❀✿**TBC**✿❀
don't forget to vote and comment
~~~
· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·
KAMU SEDANG MEMBACA
STRAIGHT WITH ME
FanfictionJisoo hanyalah seorang mahasiswa biasa yang memimpikan hidup bersama dengan orang yang ia cintai. Kim Taehyung. Namun sayangnya ia harus mengubur dalam dalam perasaanya itu saat tahu bahwa Taehyung adalah seorang gay. Bahkan ia sudah berpacaran dan...