[17] Melupakan Rasa

501 80 24
                                    


~HAPPY READING~
Sebelum baca...
Vote dan Comment dulu(◠‿◕)
· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

Langkah kaki Jisoo yang tergesa-gesa dengan jelas membuat semua orang yang melihatnya sadar betul bahwa Jisoo sedang dalam keadaan terlambat, dan benar saja Jisoo melewatkan kelasnya bersama dosen killer. Pukulan bertubi-tubi ia layangkan pada kepalanya. Berharap bisa memutar waktu.

Jisoo melihat sekitarnya berharap ada seseorang yang bisa ia tanyai materi pada hari ini. Setelah beberapa menit ia mencari ia menemukan Jaehyun yang sedang berbincang bincang dengan temannya, Mark. Tidak berpikir lama Jisoo berjalan ke arah Jaehyun menyentuh punggung Jaehyun dengan tangan mungilnya. Jaehyun sedikit terkejut melihat kehadiran Jisoo setelah beberapa hari ini tidak melihatnya. Tampak jelas raut wajah kesal di wajah Jaehyun dan Jisoo dapat melihat itu. Pasalnya Jisoo sudah sangat jarang berkomunikasi dengan Jaehyun sejak ia mendapat posisi sebagai tunangan palsu dari Jungkook.

"Kau melewatkan kelas mu lagi?" Jaehyun membuka suara saat melihat Jisoo tak kunjung membuka pembicaraan. Tidak biasanya Jisoo terlihat canggung saat berada di dekat Jaehyun, mungkin ini faktor merasa bersalah.

"Kau tahu saja" Jisoo menggaruk tengkuk kepalanya. Jujur Jisoo merasa menyesal menghiraukan Jaehyun selama ini.

"Darimana saja kau? Ku kira kau sudah melupakan ku setelah bergabung dengan Jungkook" sarkas Jungkook. Jisoo menelan ludahnya gugup.

"Maaf..." Lirih Jisoo yang masih terdengar oleh Jaehyun.

"Buat apa?"

"Karena mengabaikan mu" Jisoo memberi jeda pada ucapannya. Kedua tangannya meraih tangan milik Jaehyun lalu menggenggam dengan erat "lain kali aku akan mengabari mu, aku janji"

Jaehyun yang tidak bisa berlama lama  marah dengan Jisoo lebih memilih mengalah kali ini, dia mengeluarkan binder dari tas lalu memberikannya kepada Jisoo yang menatap binar ke arahnya.

"Kau seharusnya bersyukur punya aku di samping mu" Sombong Jaehyun, Jisoo sudah tidak mempedulikan ucapan Jaehyun ia malah fokus melihat rangkaian kalimat pada binder. Semua materi yang di tulis Jaehyun tidak ada yang ia mengerti.

Mata Jisoo teralihkan saat melihat sosok Jungkook sedang berjalan dengan seorang gadis yang menurutnya lebih muda darinya. Dari fisik gadis itu terlihat menarik tapi ada yang aneh Jungkook sedikit merasa kesal saat gadis itu berjalan berdempetan. Siapa juga yang senang kalau di perlakukan seperti itu. Jisoo berniat membantu Jungkook tetapi niatnya di urung kan saat melihat  Taehyung di sebrang berlari besar ke arah Jungkook.

Taehyung membawa Jungkook ke pelukannya lalu mengecup pucuk kepala Jungkook. Sebenarnya Jisoo sudah mulai terbiasa melihat pemandangan seperti ini tapi jangan lupa dia adalah seorang homophobic.

"Ada yang ingin ku katakan padamu" terdengar suara Taehyung masih berada di posisi yang sama.

Tanpa menunggu waktu lama Taehyung membawa Jungkook untuk pergi dari sana, menghiraukan gadis malang yang sibuk mengomel.

"Apa yang kau liat" suara Jaehyun membuat Jisoo menoleh ke arah nya.

"Tidak ada, nanti malam aku akan datang ke rumah mu"

"Untuk apa"

"Kau tidak memerlukan binder mu lagi hah? Besok kita ada test"

"Baiklah hati-hati"

"Ya, aku pergi"


°°°

Suara kedua insan yang saling beradu mulut menghentikan langkah Jisoo, lagi lagi ia bertemu dengan kedua orang yang sempat mengguncang kehidupannya selama beberapa hari ini. Rasa penasaran Jisoo yang sejak tadi ia tahan seakan memberontak meminta kepuasan sendiri. Jisoo yang berdiri tidak jauh dari posisi Taehyung dan Jungkook masih bisa mendengar samar samar apa yang sedang mereka bicarakan. Tapi tidak ada satu pun kata yang bisa ia tangkap, entah karena otaknya yang bodoh atau pembahasan mereka yang terlalu berbelit-belit.

Jisoo yang ingin mengeluarkan ponselnya untuk merekam sedikit pembicaraan di buat terkejut saat tiba tiba Jungkook muncul dengan ekspresi yang terkejut melihat kehadirannya. Jungkook menoleh ke belakang melihat Taehyung yang kini muncul dengan sama terkejutnya seperti Jungkook. Tanpa aba aba Taehyung menarik tangan Jisoo pergi menjauh dari Jungkook.

"Tae apa yang kau lakukan!" lirih Jisoo saat merasakan cengkraman Taehyung yang semakin lama semakin keras. Bukannya mendengar Jisoo Taehyung malah semakin menguatkan cengkraman nya.

Taehyung mendorong tubuh Jisoo ke tembok dan menguncinya dengan kedua tangan. Tatapan mengintimidasi di arah kan ke arah Jisoo.

"Apa yang kau lakukan di sana!?" Ucap Taehyung dengan nada bicara yang sedikit membentak.

Entah keberanian darimana Jisoo malah menatap mendorong tubuh Taehyung memberi jarak di antara mereka. "Kau pikir hanya kalian yang bisa berada di tempat itu" Ucap Jisoo dengan tenang tanpa ada keraguan.

"Kau tahu bukan itu yang ku maksud!" lagi lagi Taehyung mencengkram bahu Jisoo tapi tidak sekeras tadi.

"Aku tidak mengerti apa yang kau katakan Tae. Aku hanya lewat, apa itu salah!"

"Ya kau salah!!" Untuk ke dua kali Taehyung mendorong tubuh Jisoo tembok.

"Apa kau sudah gila!!" Kemarahan Jisoo mulai terpancing, dia menarik kerah baju Taehyung lalu menampar pipi Taehyung. "Brengsek berani beraninya kau mendorong ku, kau pikir itu tidak sakit"

"Jisoo... sekali lagi aku bertanya apa yang kau dengarkan di sana?"

"Aku tidak mendengar apa apa Taehyung kenapa kau tidak pernah percaya kepadaku"

"Kau ingin aku memaksa mu atau kita berbicara dengan baik baik!!" Ancam Taehyung. Baru kali ini Jisoo melihat Taehyung se marah ini hanya karena masalah sepele yang bahkan ia tidak tahu masalahnya.

Jisoo lebih memilih meninggalkan Taehyung, tapi lengannya di tarik paksa. "Jawab aku!"

Pukulan demi pukulan di layangkan Jisoo pada dada Taehyung. "Lepaskan aku! Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan"

Karena merasa geram dengan sikap Jisoo yang masih keras kepala Taehyung merobek lengan kemeja milik Jisoo tidak puas dengan itu Taehyung menarik kerah kemeja Jisoo yang menyebabkan tiga kancing terputus. Dada Jisoo terekspos dengan sempurna.

"Kumohon Jisoo" lirih Taehyung dengan nada frustasi.

Sedangkan Jisoo tidak habis pikir dengan perlakuan Taehyung. Mata nya mulai berkaca-kaca, sebenarnya ia ingin rasanya ia menangis sekencang kencangnya tapi ia tidak mau terlihat lemah di hadapan pria yang ia sukai.

"Kenapa kau melakukan ini kepadaku? Apa salahku sampai kau mempermalukan ku seperti ini ini. Kau-" ucapan Jisoo terhenti tak kuasa menahan air matanya. "Aku tidak ingin melihat mu lagi Tae"

Jisoo berlari meninggalkan Taehyung dengan segala rasa kebencian. Setelah hari itu bisa di pastikan pandangan Jisoo akan berubah 180° tentang Taehyung. Sosok Taehyung yang lemah lembut telah tergantikan dengan sikap kasar yang tidak manusiawi. Sekarang Jisoo tahu bahwa sekarang yang harus ia lakukan bukan lah mencoba membuat Taehyung kembali normal, tetapi berusaha melupakan fakta bahwa ia pernah menyukai Taehyung.

✿**TBC**✿❀
don't forget to vote and comment
~~~
· · ─────── ·𖥸· ─────── · •

❀✿**TBC**✿❀don't forget to vote and comment~~~· · ─────── ·𖥸· ─────── · •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
STRAIGHT WITH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang