Jisoo hanyalah seorang mahasiswa biasa yang memimpikan hidup bersama dengan orang yang ia cintai. Kim Taehyung. Namun sayangnya ia harus mengubur dalam dalam perasaanya itu saat tahu bahwa Taehyung adalah seorang gay. Bahkan ia sudah berpacaran dan...
~HAPPY READING~ Sebelum baca... Vote dan Comment dulu(◠‿◕) · · ─────── ·𖥸· ─────── ·
Sudah lebih dari 30 menit Jisoo menunggu Jungkook yang tidak kunjung membuka gerbang rumahnya. Jisoo hampir saja menendang vas bunga yang berdiri di sana jika saja ia tidak melihat tatapan satpam yang menatapnya penuh curiga. Sepanjang menit Jisoo hanya bisa memainkan ponselnya berharap Jungkook datang lebih cepat.
Sudah tidak tahan menunggu Jungkook, Jisoo memberanikan dirinya untuk berbicara pada satpam sedang membaca koran dengan di temani oleh secangkir kopi.
"Permisi boleh-" ucapan Jisoo terpotong saat mendengar bunyi klakson mobil yang menandakan agar Jisoo menghindar. Tepat seperti apa yang Jisoo pikir si pengendara adalah orang yang ia tunggu tunggu sejak tadi.
"Masuk" Jungkook menurunkan kaca mobilnya tepat di samping Jisoo. Jisoo hanya bisa menurut mengesampingkan egonya.
"Sudah berapa lama kau tiba?" Tanya Jungkook sesudah melihat Jisoo memasangkan sabuk pengaman.
"Menurut mu" Sarkas Jisoo
"Maaf tadi aku punya urusan mendadak" Ucap Jungkook. Ia mengambil kantong plastik berisi es krim yang sengaja ia beli di pinggir jalan. "Ini untukmu" lanjut Jungkook.
"Kau berniat menyogok ku dengan es krim ini" Jisoo memutar bola matanya malas.
"Kalau tidak mau buang saja. Aku tidak menerima barang yang sudah tolak" Jungkook keluar dari mobil sesudah memarkirkan mobil tepat di parkiran. Jisoo kembali mengambil es krim yang di berikan Jungkook. Seperti apa yang di katakan Jungkook, Jisoo membuang kantong plastik tersebut ikut dengan isi isinya.
Jungkook melirik ke arah Jisoo yang benar benar membuang pemberiannya. Baru kali ini pemberiannya di tolak oleh seorang wanita. Apa karena harganya yang murah, sebelumnya Jungkook memang sudah berniat membeli es krim yang lebih mahal tapi sayangnya ia malah meninggalkan dompetnya di kamar terpaksa ia menggunakan uang recehan khusus parkir untuk membeli es krim.
"Dasar wanita gila" ucap Jungkook.
"Kau mengatakan apa?" Ucap Jisoo tiba tiba. Tubuh Jungkook seketika mundur ke belakang saat melihat Jisoo yang sedang menatapnya dengan yang jarak dekat.
"Sejak kapan kau ada di sini!" Tanya Jungkook sambil memegangi dadanya.
"Sejak kau mengatakan aku wanita gila" Jisoo berjalan mendahului Jungkook membiarkan Jungkook mengikutinya dari belakang.
°°°
Lagi dan lagi Jungkook di kejutkan dengan sikap Jisoo yang tiap menit berubah mendadak. Beberapa menit yang lalu Jisoo terlihat bahagia saat melihat interior rumah Jungkook dan sekarang ia malah mencibirnya dengan berkata bahwa keluarga Jungkook terlalu banyak mengeluarkan uang hanya untuk mendesain rumahnya.
"Lebih baik kau menggunakan uang uang mu untuk membantu orang yang berkekurangan" ucap Jisoo kesekian kalinya, Jungkook hanya menggelengkan kepalanya dan mengucapkan kata iya setiap Jisoo selesai berkata kata.
Jisoo berjalan ke arah Lukisan seorang gadis cantik dengan latar belakang pantai. Matanya menatap kagum dan juga senang. Menurut Jisoo dari semua barang barang yang berada di rumah Jungkook hanya lukisan ini yang benar-benar memiliki nilai seni yang besar.
"Kau menyukai lukisan ini?" Tanya Jungkook ikut berdiri di samping Jisoo. Sebuah anggukan menjawab pertanyaan yang Jungkook lontarkan.
"Kau bisa memilikinya jika kau mau" lanjut Jungkook. Mata Jisoo yang sebelumnya melihat ke arah lukisan sekarang berpindah ke Jungkook. Mata Jisoo tidak bisa berbohong ia menginginkan Lukisan tersebut tetapi mengingat Jungkook pasti akan memintanya melakukan sesuatu ia mengurungkan niatnya.
"Tidak perlu, kau pasti menyuruhku melakukan hal yang tidak tidak lagi" ucap Jisoo kembali menatap Lukisan yang di depannya.
"Ck.. aku tidak akan melakukan hal itu" bela Jungkook pada dirinya sendiri.
"Kau kira aku akan percaya pada pria seperti mu" Jisoo menunjuk nunjuk dada bidang milik Jungkook. Tapi Jisoo kembali menarik tangannya saat melihat ekspresi tidak suka Jungkook saat di sentuh olehnya.
"Maaf" ucap Jisoo.
"Menurut mu aku pria seperti apa?" Tanya Jungkook serius.
"Kau mau aku jujur atau berbohong" Jisoo menjawab pertanyaan Jungkook dengan santai. Ia tahu Jungkook tidak akan bisa memperlakukannya dengan kasar mengingat Taehyung adalah sahabat Jisoo.
"Kau bisa jujur"
"Ayoo ikut aku" Jisoo menarik tangan Jungkook membawanya ke cermin besar yang sebelumnya ia lihat.
Jungkook menatap pantulan dirinya dan Jisoo berada di cermin. Jungkook tidak bisa berbohong pada dirinya sendiri, saat ini Jisoo dan ia tampak seperti pasang yang serasi jika berdiri berdampingan seperti ini.
"Apa yang kau lihat?" Tanya Jisoo melihat pantulan dirinya sendiri.
"Ketampanan" ucap Jungkook dengan percaya diri. Jisoo malas mengakui bahwa yang Jungkook katakan ada benarnya tapi tentu saja ia tidak akan mengatakan itu kepada Jungkook, bisa bisa Jungkook akan semakin sombong.
"Hm"
Jungkook tertawa saat melihat pengakuan Jisoo dengan sikap cueknya.
"Bukan seperti itu maksudnya bagaimana kepribadian ku" Jungkook masih tertawa memancing amarah Jisoo. Tanpa aba aba Jisoo menginjak kaki Jungkook membuatnya meringis kesakitan.
"Diam lah. Seharusnya kau berbicara terus terang. Kau kira aku aku orang yang pintar!" Jisoo meninggalkan Jungkook diikuti dengan Jungkook yang lagi lagi berjalan di belakangnya dengan tawa.