~HAPPY READING~
Sebelum baca...
Vote dan Comment dulu(◠‿◕)
· · ─────── ·𖥸· ─────── ·Jisoo tanpa sengaja memukul pinggiran meja, salahkan saja Jungkook yang tiba tiba saja mengatakan hal yang tidak tidak. Jungkook melihat Jisoo yang sedang menghembus hembus tangannya yang memerah setelah menghantam meja.
"Kau kira aku mau melakukan itu?!" Ucap Jisoo penuh penekanan di setiap kata.
Alih alih menjawab Jisoo, Jungkook lebih memilih diam dan melempar pandangan ke arah Taehyung. Taehyung hanya bisa diam, mencoba mencerna perkataan Jungkook.
"Kau tidak keberatankan?" Tanya Jungkook setengah berharap Taehyung akan mendukungnya walau ia tahu hal itu akan tidak terjadi.
"Kenapa kau tidak membawa ku saja?" Tanya Taehyung tanpa basa basi.
"Kau tahu kan kedua orang tua ku belum tahu tentang seksualitas ku. Seharusnya kau tahu apa yang bisa di lakukan mereka untuk memisahkan kita" Jari jemari Jungkook bertautan satu sama lain. Jungkook melirik ke arah Taehyung tapi lagi lagi tidak ada reaksi yang di tunjukan oleh pacarnya itu.
"Kau yakin hal ini akan berhasil?" Jisoo membuka suara saat menyadari situasi canggung sepasang kekasih yang ada di depannya sekarang. Jisoo bahkan berpikir bahwa perannya sekarang persis seperti pelakor yang sering ia lihat di drama drama Korea.
"Entahlah. Mulai besok datanglah ke rumah ku. Kita harus membuat orang rumah percaya dengan hubungan kita. Satu lagi saat di rumah ku, tolong jangan kasar seperti tadi siang" Sindir Jungkook.
Mata Jisoo memutar malas saat Jungkook kembali membawa masalah tadi siang. Entah kenapa ia merasa sikap Jungkook yang tadi siang dengan sekarang jauh berbeda. Seingatnya tadi siang Jungkook masih baik baik saja sekarang ia malah berprilaku menyebalkan seperti ini. Apa jangan jangan ia ingin mencari perhatian Taehyung, dengan menjelek jelekkan nya.
"Ck.. aku bahkan belum mengatakan kalau aku mu berpura pura menjadi tunangan mu" Ucap Jisoo enteng.
"Ini bukan sesuatu yang bisa kau setujui dan tidak. Ini tanda kau tahu cara membalas perbuatan baik yang sudah di berikan padamu mu" Jungkook menatap Jisoo dengan intens berharap Jisoo akan takut.
"Aku tidak mau. Kau bisa mencari orang lain saja, aku tidak mau berurusan dengan orang seperti mu" Jisoo merapikan bukunya bersiap siap untuk pergi malas mendengarkan Jungkook. Namun kegiatannya terhenti saat tangan Taehyung menarik salah satu bukunya dan menyembunyikannya di balik badan.
"Lakukan seperti apa yang di katakan Jungkook" mohon Taehyung. Jauh di dalam mata itu Jisoo dapat melihat rasa tidak ikhlas.
Jisoo menghela nafas lalu berdiri. Ia menghampiri kuris Taehyung lalu menarik tangan Taehyung untuk pergi dari sana. Jungkook hanya bisa melihat kedua sosok itu menghilang dari pandangannya.
°°°
Jisoo merentangkan tangannya lalu tersenyum tulus ke arah Taehyung. Jisoo memeluk tubuh Taehyung dan menepuk nepuk punggung milik Taehyung. Berbeda dengan Jisoo, Taehyung lebih memilih tidak membalas pelukan Jisoo.
"Kau tidak marah?" Tanya Jisoo masih memeluk tubuh Taehyung. Jisoo mendongak kepalanya menatap Taehyung saat menyadari tidak ada reaksi dari Taehyung.
"Tidak biasanya kau diam seperti ini. Kau terlihat lucu" kekeh Jisoo. Tangannya bergerak ke arah pipi Taehyung dan memberi tamparan kecil di sana. Jisoo melepas pelukannya dan di tangannya sudah terdapat buku yang sempat Taehyung ambil darinya.
"Kau tidak perlu khawatir aku hanya akan membantu Jungkook. Aku tidak akan merebutnya darimu" Jisoo menyodorkan jari kelingkingnya ke wajah Taehyung dan tersenyum layaknya anak kecil.
Taehyung memegang jari kelingking Jisoo dan memberi kecupan di sana. Lagi lagi Jisoo hanya bisa mematung bisa di rasakan wajahnya memerah karena tindakan tiba tiba Taehyung.
Jisoo memukul dada Taehyung lalu mengusap usap jarinya. "Sekarang jariku sudah kotor karena mu" oceh Jisoo
"Kau mengkhawatirkan ku atau dirimu sendiri?" Pertanyaan Taehyung sukses membuat Jisoo berhenti dari kegiatannya.
"Tentu saja kau. Aku tahu kau takut aku dan Jungkook akan benar-benar menikah. Ck ck.. kau tidak tahu saja kalau aku punya dendam pribadi pada kekasih mu itu. Jadi percaya padaku setelah tugas itu selesai aku akan benar benar pergi atau sekalian aku akan berpura pura tidak mengenalinya. Aku berjanji" jelas Jisoo panjang lebar. Tangan Taehyung bergerak mengelus pucuk kepala Jisoo. Kadang ia merasa bahwa Jisoo adalah wanita yang susah di tebak bahkan sampai sekarang ia tidak tahu siapa pria yang sudah memenangkan hati Jisoo.
"Aku cemburu" Ucap Taehyung terus terang.
Jisoo tahu persis perasaan apa yang akan Taehyung rasakan untuk beberapa hari ke depan. Menurut Jisoo emosi yang di timbulkan saat seseorang sedang cemburu susah untuk di pendam.
"Tae.. dengarkan aku, Jungkook mencintai mu begitu juga denganmu . Terkadang kita harus sedikit berjuang untuk mendapatkan hal yang lebih baik. Mungkin kali ini kau harus berjuang untuk mendapatkan cinta yang lebih dari Jungkook. Siapa tau setelah ini kau dan Jungkook bisa lebih bebas" Jisoo menunjukan senyum tulusnya. Walaupun hatinya berkata lain, ia selalu berharap Taehyung memiliki kehidupan yang bahagia walaupun tidak bersama dirinya.
Taehyung menarik Jisoo kembali ke dalam pelukannya mengusap Surai hitam milik Jisoo.
"Aku menyayangimu" gumam Jisoo yang hanya terdengar untuk dirinya sendiri.
°°°
Wendy merapikan kertas yang berada di meja kerjanya. Ia menyeduh kopi yang di siapkan untuknya sejak 2 jam lalu. Kopi tersebut kini sudah dingin tapi tidak mengurangi nikmat dari rasanya. Sebuah dering panggilan membuatnya harus meletakkan kembali kopinya.
Wendy menatap ke layar ponselnya dan tertera nama "Taehyung" di sana. Ia tersenyum kemudian mengangkat ponselnya.
❀✿**TBC**✿❀
don't forget to vote and comment
~~~
· · ─────── ·𖥸· ─────── · •
KAMU SEDANG MEMBACA
STRAIGHT WITH ME
Fiksi PenggemarJisoo hanyalah seorang mahasiswa biasa yang memimpikan hidup bersama dengan orang yang ia cintai. Kim Taehyung. Namun sayangnya ia harus mengubur dalam dalam perasaanya itu saat tahu bahwa Taehyung adalah seorang gay. Bahkan ia sudah berpacaran dan...