[15] Balas dendam

551 86 33
                                    

~HAPPY READING~
Sebelum baca...
Vote dan Comment dulu(◠‿◕)
· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

Jungkook melirik ke arah Jisoo yang masih memasang wajah datar. Kepala Jisoo menyandar pada kaca jendela memandangi pohon pohon yang berlalu dengan cepat. Dengan sengaja Jungkook memelankan laju mobilnya agar Jisoo dapat lebih leluasa melihat ke luar. Tidak seperti biasa Jungkook sengaja memutar musik galau dan hal itu sukses menarik perhatian Jisoo.

Jisoo melirik ke arah speaker sedangkan Jungkook berpura pura tidak melihat Jisoo. Jisoo memelankan volume musik lalu kembali melihat ke arah luar.

"Sepertinya ada yang sedang patah hati di sini" goda Jungkook.

Jisoo menghela nafas lalu menyandarkan punggungnya di kuris.
"Terus kenapa? Kau mau mengejek ku?"

"Ini" Jungkook mengeluarkan sebatang coklat dari sakunya dan memberikannya ke Jisoo

"Untuk apa?" Tanya Jisoo. Sesudah mengambil coklat pemberian Jungkook.

"Terserah kau mau makan atau buang"

"Aku sedang diet" Jisoo melihat coklat pemberian Jungkook, merek coklat yang ia sukai.

"Baguslah badan mu sudah seperti gajah. Kembalikan coklat itu biar aku saja yang memakannya"

"Aku bilang aku sedang diet. Bukan aku tidak ingin makan coklat ini" pinta Jisoo

"Banyak alasan"

"Siapa?" Tanya Jisoo dengan nada mengejek

"Siapa lagi kalau bukan aku" Ucap Jungkook. Baru kali ini Jungkook mau mengalah dari seorang wanita.

Tawa Jisoo pecah bahkan kedua tangannya mulai memukul pundak Jungkook. Membuat Jungkook meringis kesakitan bersamaan dengan rasa lega melihat senyum Jisoo.

"Omo.. maafkan aku" Jisoo mengelus pundak Jungkook dengan ekspresi khawatir Jungkook kesakitan.

"Aku tidak selemah itu" Jungkook mengentikan mobil. Memegang tangan Jisoo yang masih saja bergerak mengelus pundak Jungkook.

"Kenapa kau memegang ku, kau mau membalas pukulan ku?" Tanya Jisoo siap siap menerima pukulan.

"Entahlah aku menginginkan hal lebih" Jungkook menepis jarak antara dia dan Jisoo. Sedangkan Jisoo memundurkan tubuhnya tapi sayangnya Jungkook menahannya dengan menarik tangan Jisoo.

"Apa yang ingin kau lakukan" Jisoo mulai menutup mata membayangkan dia dan Jungkook akan berciuman.

Jungkook yang melihat Jisoo sedang ketakutan berusaha menahan tawa. Pipi Jisoo terlihat memerah membuat Jungkook semakin gemes akan tingkah Jisoo.

Jungkook kembali ke posisi awal membiarkan Jisoo dengan mata yang maish tertutup. Jungkook mulai melajukan mobil. Jisoo yang merasakan mobil sudah mulai bergerak pelan pelan membuka mata.

"Kau berharap aku melakukan hal itu?" Goda Jungkook. Bisa di tebak seberapa malunya Jisoo sekarang.

"A-apa yang kau katakan tadi ada serangga yang masuk ke mataku" bela Jisoo. Jisoo membelakangi tubuh Jungkook menyembunyikan rasa malunya yang sudah sampai ubun ubun. Jisoo tidak mengerti mengapa dia hanya diam saja saat Jungkook menyentuhnya. Apa mungkin ia terlalu kesal dengan Taehyung sampai sampai ia membuat Jungkook sebagai pelampiasannya.

•••

Laju motor ninja milik Taehyung menyapu jalanan kota yang terlihat sepi. Sepanjang perjalanan pikirannya terganggu dengan apa yang baru saja Jungkook katakan. Semua rencananya hancur. Pikirnya yang melayang ke udara membuat ia tidak terlalu fokus pada jalan jalan kota. Hampir saja ia menabrak seorang pria paruh baya yang sedang menyebrang, untung saja ia segera sadar dan cepat cepat mengerem kalau tidak sudah di pastikan nyawa dia dan pria itu pasti sudah melayang.

Taehyung sengaja tidak menjemput Jisoo, dia membiarkan Jungkook dan Jisoo bersama. Dia ingin lihat seberapa jauh Jungkook bisa bertahan dengan Jisoo. Taehyung juga sudah ada janji dengan orang penting hal seperti ini tidak boleh terlewat untuknya.

Taehyung kembali mengendarai motornya hingga sampai pada sebuah daerah kumuh. Di sana Taehyung memarkirkan motornya dan berjalan masuk pada gang kecil yang minim penerangan. Di ujung gang berdiri wanita dengan badan bak model. Sebatang rokok terlihat pada tangannya menyadari sosok Taehyung datang, wanita itu segera membuang rokoknya dan menginjaknya.

"Kau sudah datang" sambut wanita tersebut. Taehyung berjalan mendekat memberi kecupan pada bibir mungil wanita itu.

"Maafkan aku Wendy, aku membuatmu menunggu lama" ucap Taehyung lalu kembali melumat bibir milik wanita yang ia panggil Wendy. Wendy dengan senang hati membalas lumatan Taehyung.

"Kau tahu aku punya sesuatu yang bagus untukmu" Ucap Wendy dengan antusias.

"Apa itu?" Tanya Taehyung

"Aku sudah memegang beberapa saham dari perusahaan dan aku juga sudah menganti beberapa hal milik saham menjadi atas namamu"

"Kau melakukannya lebih cepat dari yang aku pikirkan" puji Taehyung

"Tentu saja. Kau saja yang selalu meremehkan kemampuan ku. Bagaimana dengan Jisoo, apa kau sudah berhasil membalaskan dendam mu?" Tanya Wendy penasaran dengan tindakan apa yang ingin di lakukan Taehyung.

"Jisoo?"

"Kenapa kau belum tahu cara yang pantas untuk membalas dendam. Kalau begitu biar aku saja yang mengurusnya. Aku ingin cepat cepat membunuhnya" Ucap Wendy dengan yakin.

"Tidak jangan lakukan hal itu. Aku ingin Jisoo jauh lebih menderita dari itu. Jika dari dulu aku ingin membunuhnya pasti sudah ku lakukan sejak lama. Aku tidak akan menunggu waktu selama ini" Jelas Taehyung. Wendy tersenyum mendengar penuturan Taehyung, ia tahu Taehyung akan menciptakan pertunjukan yang besar, yang akan membuat Jisoo mengalami trauma untuk seumur hidup.

"Aku menantikan hari itu Taehyung. Sebentar lagi aku akan segera menguasai seluruh perusahaan. Ku harap kau melakukan hal yang sama seperti ku"

"Jangan percaya diri seperti itu. Jungkook berencana menguasai perusahaan menggunakan Jisoo. Kau tahu kan apa yang akan di lakukan oleh direktur utama saat mendengar putrinya yang sudah lama hilang sudah kembali, dia akan memberi seluruh isi perusahaan. Direktur utama bahkan bisa menyingkirkan mu jika itu yang di inginkan Jisoo" Sarkas Taehyung.

Tangan Wendy mengepal mendengar Taehyung. Dia tidak tahu Jisoo bisa membuat pengaruh yang besar. Dia harus memutar otak agar menyingkirkan Jungkook dan Jisoo dalam waktu bersamaan. Sebenarnya bisa saja ia menyuruh seseorang buat membunuh Jisoo, tapi Taehyung selalu saja menahannya dengan alasan Taehyung sendiri yang akan melakukan hal itu.

"Terus kenapa kau masih bisa tenang seperti ini. Seharusnya kau tidak membiarkan Jungkook dan Jisoo bertemu!" Bentak Wendy geram melihat Taehyung yang masih saja tenang seperti ini.

Taehyung mengelus kepala Wendy lalu mengecupnya "aku tidak pernah membiarkan mereka bertemu. Mereka bertemu dengan sendirinya seperti kita. Inilah yang dinamakan dengan takdir"

"Ku harap aku tidak harus melakukan kekerasan agar bisa menyingkirkan Jisoo. Aku mempercayakan Jisoo kepada mu Taehyung"

"Sudahlah.... Ini sudah malam lebih baik aku mengantarkan mu pulang" tawar Taehyung

"Baiklah. Ku rasa kau sudah mulai bosan mendapat pelukan dari seorang pria" Wendy terkekeh membayangkan Taehyung dan Jungkook yang bermesraan. Taehyung juga terlihat jijik mengingat sandiwaranya selama ini.

❀✿**TBC**✿❀
don't forget to vote and comment
~~~
· · ─────── ·𖥸· ─────── · •

Ada yang bisa nebak ga kelanjutannya gimana?
Semoga aja Tae baik baik sama Jisoo

STRAIGHT WITH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang