Sejak kemarin malam setelah mengantar Donghyuck pulang, keadaan Mark hari ini tidak bisa dikatakan baik.
Kenapa? Karena kata-kata dari Taeil terus memenuhi kepalanya. Bahkan, dia melupakan jam tidurnya.
"Astaga! Kenapa selalu muncul kata-kata itu?!"
Mark frustasi, ada sensasi aneh saat dia mendengar kalimat itu langsung. Iya, dia yang mendengar semua kalimat-kalimat itu.
Rasanya seperti, dia tidak bisa percaya fakta bahwa Donghyuck pernah hamil karena penculikan dan pemerkosaannya. Dan tentang Donghyuck yang mengalami keguguran, itu membuat Mark marah.
Atau, dia marah karena Donghyuck pernah hamil dengan orang lain?
BRAK
"HYUNG!" suara gebrakan pintu dan suara keras Jeno berhasil membuat Mark meledakkan amarahnya.
"YAK! BISAKAH TIDAK MENGGEBRAK PINTU!? JUNG JENO!" teriak Mark. Dan itu membuat Sungchan yang ada di belakang Jeno menangis keras.
"HUWAAAA BUNAAAA"
Mark tersadar. Buru-buru dia menghampiri Sungchan yang masih menangis keras.
"Ssstt Uchan, diam ya sayang. Hyung minta maaf, hyung gak maksud bikin Uchan takut. Tenang ya sayang."
"Uchan, jangan nangis dong, ya. Nanti Nono hyung beliin es krim. Mau?"
Seketika tangisan Sungchan berhenti saat mendengar kata 'es krim' dari mulut Jeno.
"Benelan, hyung?"
Jeno mengangguk dan mendapat kecupan tiba-tiba di pipinya dari balita lima tahun itu. Lalu berlari meninggalkan Jeno dan Mark yang menatapnya gemas.
"Kenapa kau menggebrak pintu? Bawa Sungchan pula." ucap Mark sinis sambil berjalan menuju ranjangnya. Diikuti Jeno.
"Aku tidak tahu kalau Sungchan mengikuti ku hyung!"
"Jadi, ada apa?"
Jeno tampak ragu saat ingin menanyakan hal ini kepada Mark.
"Em, a-apa-"
"Cepat, Jen! Aku harus kembali ke kantor!" potong Mark cepat.
"Tentang, Donghyuck."
"Kenapa?"
"Apa..."
_____
Donghyuck hari ini hanya menonton tv seharian sebagai kegiatan hari minggu nya. Tidak ada yang bisa dia lakukan. Orang rumah sekalipun juga tidak asik, menurutnya.
Jangan tanya Jaemin dan Hendery. Bagi mereka, hari minggu sama dengan Q.Time untuk pacar mereka. Johnny dan Ten? Mereka jauh lebih sibuk, merusakkan ranjang(?)
Donghyuck sudah bosan, ini sudah jam satu siang, dan dia belum berniat menyentuh makan siangnya yang sudah ada di depan mata.
Sebetulnya bukan cuma menonton tv, tapi kegiatan lainnya adalah, berpikir. Percayalah, bahwa sekarang pikirannya melanglang buana sejak kemarin malam.
Mengingat percakapannya dengan Taeil, membuat sesuatu di hati Donghyuck merasa aneh. Aneh dalam hal pikirannya sendiri. Dia tidak mempercayai kalimat Taeil. Dia tidak ingin hamil. Oh, jangankan hamil, dia tidak ingin menikah atau mengalami kecelakaan seperti dulu saat dia dilecehkan.
Vonis Taeil dua tahun lalu masih teringat jelas di pikirannya.
"Ada infeksi di rahim Donghyuck, dan itu mengakibatkan dia tidak akan pernah bisa hamil lagi. Kecuali, jika keajaiban Tuhan benar adanya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Hyuckie || MarkHyuck [END]
Fanfiction[COMPLETE] Nb. Sebagian alur cerita mungkin tidak sesuai dengan deskripsi. Ini murni dari pemikiran author sendiri tanpa menjiplak milik orang lain. Fiksi ini hanya sebagai gambaran, dan imajinasi author. Seo Donghyuck Namja manis yang memiliki mas...