Angry?

823 56 3
                                    

'Donghyuck sudah sadar.'

Begitu isi pesan yang terpampang di layar ponsel nya. Jeno yang mengirim pesan itu.

Bukankah Mark di rumah sakit?

Tidak. Mark memutuskan pulang sesaat setelah membawa Jaemin ke ruang perawatan.

Alasannya? Entahlah. Hanya Mark yang tahu.

Sekarang, disini Mark berada. Di cafe dekat apartemen nya. Mark memang tinggal di apartemen. Dan pulang ke rumah jika ada sesuatu atau merindukan orang rumah.

Mark hanya menatap kosong ke arah gelas kopinya. Pikirannya sedang kalut sekarang.

Hanya Donghyuck. Namja manis itu berhasil menguasai pikirannya beberapa hari ini. Namun, dalam hatinya ada rasa kecewa saat fakta baru itu dia dengar. Seperti marah dan kecewa menjadi satu.

Lalu dia teringat dengan percakapannya bersama Donghyuck saat itu.

Flashback

"Maaf.."

"Tidak perlu meminta maaf. Sudah harusnya aku membuka diri ke dunia luar tanpa menoleh ke belakang lagi. Semua memberi ku dukungan, dan itu sudah cukup untuk membuka itu padamu. Walaupun, aku ragu sebelumnya. Tapi bagaimana pun, sepertinya hyung juga harus tahu."

"Kenapa harus tahu?"

"Sebab hyung tertarik padaku. Bukan aku terlalu percaya diri, tapi aku tahu itu dari mata hyung. Aku bukan anak kecil lagi yang bisa dibodohi soal cinta dan ketertarikan.

Di beberapa manusia, mereka ada yang jatuh cinta karena tertarik dengan pasangannya. Di lainnya, ada yang jatuh cinta karena memang cinta tulus.

Jika mereka cinta karena tertarik, besar kemungkinan mereka tidak mencintai pasangannya secara tulus ikhlas. Dan, aku ragu jika hyung mencintai ku dengan tulus.

Apa lagi setelah mendengar masa lalu ku."

Donghyuck menatap mata Mark yang juga menatapnya. Pandangan mereka terkunci satu sama lain.

Dalam penglihatan Mark, Donghyuck adalah namja manis yang siapa menduga memiliki masa lalu kelam. Donghyuck itu sesuatu bagi Mark. Dia memang tertarik pada awalnya. Namun, setelah mendengar ceritanya, di hati Mark terbesit rasa ingin melindungi namja beruang di depannya. Menjaganya sepanjang hari. Atau, menikah-

Ups, terlalu jauh pikiranmu, Mark!

Mark di mata Donghyuck? Lelaki tampan yang mampu memikatnya saat pertama kali bertemu. Meski, harus berakhir dirinya yang pingsan karena serangan paniknya. Iya, dia terpesona dengan teman dari hyung nya yang baru dia kenal ini. Entah sejak kapan, namun perasaan Donghyuck akan menghangat jika Mark ada di dekatnya. Dia merasa terlindungi di satu sisi. Di sisi lain, dia masih ragu untuk membuktikan perasaannya.

Donghyuck tidak menampik jika dia nyaman. Apa, perasaan dia akan terjawab secepatnya? Entahlah, dia tidak tahu pasti. Dia terlalu lelah untuk mengenal orang asing lagi. Tapi jika orang asing itu adalah Mark, bisakah dia menerimanya? Atau, membuka hati untuk Mar-

"Awalnya, aku memang hanya tertarik padamu. Tapi, semakin aku dekat dengan mu, aku sadar, jika aku tidak hanya tertarik padamu. Tapi, mencintaimu."

Donghyuck terkejut saat mendengar pengakuan Mark. Dia tidak habis pikir jika ternyata perasaannya tidak bertepuk sebelah tangan.

"Apa alasannya?"

Mark tidak lekas menjawab. Sejujurnya dia juga tidak tahu alasan kenapa dia mencintai Donghyuck.

"Kenapa diam?" tanya Donghyuck kembali.

Baby Hyuckie || MarkHyuck [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang