Yes, I try it🔞

1.4K 40 2
                                    

Bacanya jangan pas lagi puasa!
❗❗⚠️⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞
Bijak ya readers
Walaupun nc nya ga banyak, tapi aya takut entar ada yg salah paham, ini aya up nya sehari sebelum puasa lho ya
Dan usahain pas lagi puasa jangan baca chapter ini
Dikit kok nc nya, tapi kan ttp aja
Oke
Happy reading!























_____

Jeno dan Renjun sedang ada di apartemen mereka. Milik Jeno lebih tepatnya. Yang mereka lakukan hanya duduk cuddle sambil menonton kartun kesukaan Renjun. Moomin.

Jeno mati-matian menahan protesnya karena kekasih mungilnya itu memaksa menonton moomin.

Renjun dengan santainya duduk diam dengan bersandar di dada bidang sang dominan.

"Jen, menurutmu, bagaimana jika Jaemin menyukai mu?" tanya Renjun tiba-tiba.

Jeno menoleh sekilas kearah si mungil. Lalu mengalihkan kembali pandangannya.

"Dari mana pertanyaan itu kau dapat?"

"Aku tahu dari cara dia menatap mu. Aku tidak bodoh, Jeno. Aku tahu bagaimana tatapan seseorang ketika menyukai atau membenci atau apapun itu pada orang lain. Dan aku sangat yakin jika Jaemin menyukai mu."

"Apa kau cemburu jika Jaemin bersama ku?"

"Tidak. Untuk apa? Toh kita sudah pernah berhubungan tiga orang, bersama Jaemin dulu."

"Tapi Jaemin yang sekarang, beda posisi nya dengan Jaemin yang dulu."

"Tidak, Jen. Aku tidak masalah mau dia seperti mu atau seperti ku. Bukankah ada untungnya jika dia ada di posisi yang sama seperti ku?"

"Apa?"

"Aku akan meminta bantuannya setelah aku dihajar oleh mu semalaman. Dan aku juga akan melakukannya jika Jaemin kau hajar ju-"

"Sst hentikan. Jangan bahas lagi. Atau kau ku makan sekarang."

"Silahkan saja."

"Kau menantang?!"

"Menurut mu?"

Dengan satu gerakan cepat, Jeno sudah berada di atas tubuh Renjun. Menindih si mungil yang kini sudah mengalungkan tangannya di leher Jeno.

"Kau ingin memakan ku?" tanya Renjun dengan nada menggoda.

"Shit! Kau siap jika aku makan kau sekarang?"

"I'm always ready, daddyhh."

Sreeet

"Bodoh! Kenapa di robek?! Ini baju yang aku beli kemarin, Jeno bodoh!"

Renjun kesal karena Jeno merobek bajunya dengan kasar. Tanpa tahu jika si dominan itu menatap nya lapar.

"Akan ku ganti, baby..."

Dan setelahnya, Jeno meraup bibir manis Renjun. Menyesapnya hingga melumatnya dengan sensual. Tangannya tidak tinggal diam, karena kini sudah bertengger di tengkuk dan pinggangnya.

"Aahh, Jenoohh."

Jeno menyeringai ketika Renjun mulai menikmati permainannya. Dan setelahnya, tepukan berulang ia rasakan di dadanya. Menandakan jika kekasihnya itu membutuhkan oksigen.

"Hahh hahh."

Jeno beralih pada leher putih Renjun. Menghisap dan menggigit kecil hingga menimbulkan bekas kemerahan disana. Lalu turun menyusuri dada hingga putingnya yang sudah tegang.

Baby Hyuckie || MarkHyuck [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang