Kehidupan keluarga Seo kini kembali seperti semula. Berjalan seperti biasa. Hari ini tepat satu bulan sepeninggal Jaemin. Dan hari ini juga, keluarga Seo akan meninggalkan Seoul. Meninggalkan semua peristiwa dan kejadian kelam di kota itu.
Mereka tidak akan meninggalkan Jaemin tentu saja. Mereka akan menyempatkan untuk mengunjunginya.
Tentang kepergian mereka, ada satu cerita di balik itu. Antara Johnny dan anak bungsunya.
Flashback
Johnny tengah menikmati kopi nya di ruang tengah bersama laptop kerjanya. Sedangkan Hendery mengantar Ten ke supermarket.
Di rumah hanya ada Johnny dan Donghyuck yang duduk saling diam di ruang tengah.
Donghyuck yang fokus dengan game, dan Johnny yang fokus pada laptop.
"Yeay! Hyuck menang lagi!" pekik Donghyuck tiba-tiba yang mengejutkan Johnny.
"Astaga, Hyuck. Kau mau appa mu yang tampan ini meninggal juga?" ucap Johnny mendramatis.
Donghyuck hanya nyengir karena teguran appanya.
"Hehe, maaf appa. Hyuck seneng banget soalnya akhirnya menang. Dari tadi Hyuck kalah terus~"
Johnny menatap gemas pada anaknya yang kini merajuk.
"Aigooo, sesenang itu hem? Sekarang katakan pada appa, Hyuck ingin apa? Biar appa yang belikan. Sebagai hadiah karena Hyuck menang main game." ucap Johnny dengan sedikit menggeser duduknya agar lebih dekat dengan anak bungsunya.
"Beneran appa?" tanya Donghyuck dengan mata berbinar.
"Tentu. Sekarang katakan."
"Appa, apa tidak sebaiknya kita tinggal disini saja? Hyuck berat meninggalkan rumah ini. Rumah ini banyak kenangannya. Apa lagi kenangan Hyuck dengan Nana hyung." lirih Donghyuck di akhir kalimat.
Johnny tersenyum tipis. Lalu merangkul bahu anaknya.
"Rumah ini akan tetap jadi milik kita, sayang. Kita bisa mengunjungi kapan saja jika Hyuck mau. Memangnya, apa yang membuat mu berubah pikiran?"
"Tidak, aku hanya, eum...-"
"Apa karena putra kedua Jung?" tanya Johnny. Dia tidak mau menyebut nama putra kedua Jung itu.
Donghyuck terkejut.
"Darimana appa tahu?" batin Donghyuck.
"E-eh ti-tidak. Bukan karena siapapun. Hyuck hanya merasa-"
"Jangan bohong, Hyuck. Appa tahu kemana pikiran mu. Appa tahu kalau sejujurnya hati mu berat meninggalkan Dia disini. Iyakan? Appa peka, appa tahu isi hati mu. Appa pernah muda, pernah jatuh cinta. Menyukai, menyayangi, atau mencintai, itu wajar bagi perasaan seseorang. Jika orang itu sudah tertanam subur dalam hati, mencabutnya sampai akar pun tak akan bisa. Mungkin Hyuck sudah jatuh terlalu dalam padanya, sekarang tergantung bagaimana Hyuck." ucap Johnny panjang lebar yang dibalas senyuman tulus dari sang anak.
"Hyuck, memang masih memiliki perasaan padanya, appa. Tapi setelah kejadian itu, Hyuck ingin memulai kehidupan baru di Chicago. Bersama appa, oemma, Dery hyung, dan kakek. Tapi appa, apa boleh Hyuck meminta satu permintaan? Anggap saja sebagai hadiah yang appa katakan."
"Apa itu?"
"Hyuck ingin mengganti identitas Hyuck di Chicago."
Johnny mengernyit heran.
![](https://img.wattpad.com/cover/258344888-288-k292729.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Hyuckie || MarkHyuck [END]
Fanfiction[COMPLETE] Nb. Sebagian alur cerita mungkin tidak sesuai dengan deskripsi. Ini murni dari pemikiran author sendiri tanpa menjiplak milik orang lain. Fiksi ini hanya sebagai gambaran, dan imajinasi author. Seo Donghyuck Namja manis yang memiliki mas...