Bad News (2)

8.9K 648 141
                                    

Jisung mengerjapkan matanya perlahan, berusaha menyesuaikan cahaya matahari yang mengintip lewat jendela.

"Jisung-ah hey.. bangun Saeng~"

Jisung mendengar seseorang memanggil namanya. Suara yang sangat ia kenali.

Setelah pandangannya kembali normal, Jisung bisa melihat wajah Jihwan hyungnya yang sedang tersenyum penuh kelegaan ke arahnya.

Jisung juga menyadari bahwa ia tidak berada di kamarnya sekarang. Bukan juga kamarnya di rumah. Bau obat-obatan yang menyengat ditambah tangannya yang kebas membuat Jisung tahu, ia berada di rumah sakit sekarang.

Jisung heran, bagaimana dia bisa berada di rumah sakit. Ah dia ingat, dia pingsan saat di pemakaman ibunya. Tepat saat sang ayah baru saja membantunya untuk berdiri.

"Akhirnya kau bangun Saeng, kau benar-benar membuat hyung khawatir." Ujar Jihwan seraya memberikan sebuah kecupan di kening adiknya.

Jisung memejamkan matanya saat hyungnya mengecup keningnya, air mata juga kembali mengalir saat mengingat kenyataan pahit yang harus ia terima.

"Hiks.."

"Kenapa nangis hm?" Tanya hyungnya lembut. Tangan Jisung yang terbebas dari infusan digenggam erat oleh Jihwan.

"Eomma hyung,.. Eomma, hiks.."

"Iya sayang, sabar ya. Ada hyung di sini."

"Eomma~~ hiks.."

Jihwan segera memeluk adiknya dari samping saat tangis sang adik semakin terdengar.

"Shhtt, nggak papa sayang, nggak papa. Jangan nangis ya?" Ujarnya berusaha menenangkan.

'ceklek...'

Pintu kamar inap Jisung dibuka dari luar, masuklah seseorang dengan wajah terkejutnya.

"OMO, Jisungie kenapa?" Tanya orang tersebut seraya berjalan mendekati Jisung yang masih menangis di pelukan hyungnya.

"Jihwan-ah adikmu kenapa? Kenapa menangis?"

"Aku tidak tahu, tadi dia menangis saat tidur, lalu aku bangunkan. Eh sekarang nangisnya malah makin kenceng." Jawab Jihwan.

"Sayangnya Eomma kenapa hm? Mimpi buruk ya? Mau cerita dengan Eomma?" Ya, orang yang memasuki ruangan tadi adalah Nyonya Park.

Jisung yang mendengar suara sang ibu segera menoleh dan mendapati presensi ibunya tengah berdiri sambil mengusap kepalanya.

"Eo- Eomma? Hiks.."

"Iya sayang ini Eomma, kenapa hm?"

"Eomma hiks.. ini beneran Eomma?"

"Iya adek, ini Eomma, Eomma di sini sayang."

"Eomma hiks.. Eomma jangan pergi, Eomma jangan kemana-mana. Jangan tinggalin Jisung Eomma, Jisung takut. Hiks.." tangis Jisung semakin kencang, tangannya menggenggam erat tangan sang ibu supaya tidak pergi darinya.

Nyonya Park yang tak tega segera mendudukkan dirinya tepat di samping putra bungsunya. Sedikit merunduk untuk mengecup kening putranya, dan mengelus dadanya.

"Eomma di sini sayang, Eomma nggak kemana-mana. Eomma nggak akan ninggalin Jisungie."

"Aku takut Eomma, hiks.."

Maknae NCT Brothership [ParkJisung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang