Malam harinya Jisung demam, tinggi banget. Masih untung Chenle nggak ikutan demam, dia bahkan baik-baik aja, cuma tadi kedinginan sedikit, tapi sekarang udah enggak.
Mereka berempat, minus Jisung yang lagi tidur habis minum obat, lagi duduk santai di ruang tengah. Sambil nonton TV.
"Kok Chenle bisa baik-baik aja sih?" Tanya Renjun memecah keheningan.
"Yak. Hyung mau aku juga ikutan sakit gitu?"
"Ya enggak lah, tapi aneh aja, kalian kan sama kena hujan, hujan di musim kayak gini emang bikin sakit."
"Aku kan kuat hyung. Hehe" jawab Chenle rada gugup.
"Serius? Jawab jujur! Sebenarnya kenapa?" Tanya Jeno curiga.
"Mmm.. jadi tadi Jisungie habis 2 mangkuk penuh ice cream hyung. Terus waktu di jalan pulang dia minta beli Starbucks, yaudah aku beliin."
"Berapa gelas?" Tanya Jaemin langsung, kalo Jisung langsung pilek biasanya dia minum lebih dari segelas.
" 2 gelas, sama tadi ngicipin punya Chenle sedikit." Jawab Chenle pelan.
Yang lain cuma menghela nafas panjang. Jisung tuh emang maniak ice cream sama Starbucks. Padahal tubuhnya nggak tahan kebanyakan minum yang dingin-dingin. Apalagi kena hujan tadi, makin buruk deh kondisinya.
"Maaf hyung..." Cicit Chenle.
"Nggak papa, kamu nggak salah kok, Jisung nya aja yang keras kepala."
Setelah itu mereka berempat kembali fokus ke TV yang tadi sempet diabaikan. Nggak ada yang buka suara, jadi keadaan cukup hening. Volume TV juga pelan, biar nggak ganggu tidur Jisung.
"ASTAGA!!"
"Kenapa sih Njun? Ngagetin tau nggak?" Kesal Jaemin. Please, drakor yang mereka lihat lagi adegan kissing, eh si Renjun ngerusak suasana.
Iya, karena bingung nonton apa, mereka milih nonton drakor aja. Mumpung nggak ada Jisung juga. Drakornya cukup dewasa soalnya, Jisung kan masih bayi.
"Besok jam 9 pagi, kita bertiga ada pemotretan kan?" Kata Renjun.
"Iya, terus kenapa?" -jaemin
"Haish... Kalo kita bertiga kerja, Jisung siapa yang jagain? Waktu kita ninggalin dia dalam keadaan lagi sehat aja kita udah was-was, apalagi ini lagi sakit." Jelas Renjun kesel, masak gitu aja nggak tahu sih Jaemin.
Kalo Jeno dari tadi dia diem, sejak Renjun ngingetin kalo besok mereka ada pemotretan. Dia diem karena mikir, dia khawatir kalo Jisung ditinggal sendirian, apalagi ini lagi sakit.
"Hyungdeul tenang aja, kan ada Chenle yang bakal jagain uri maknae. Besok kan Chenle masih nginep." Kata Chenle mencoba menenangkan hyungdeulnya yang lagi pusing.
"Hyung nggak percaya, kamu mana bisa jagain Jisung?" Kata Jeno.
"Ih, hyung mah nggak percaya sama aku. Aku tuh udah besar hyung, udah dewasa. Bisa kok jagain adek aku."
"Yakin?? Jisung kalo lagi sakit jadi maaaanjaaaaaaaaa banget sama hyungdeulnya. Apalagi sama hyung. Gapapa emang?" Kata Jaemin penuh kepedean.
"Dih hyung pede banget. Yakin hyung, Chenle bisa kok jagain Jisung. Lagian Chenle tuh juga hyungnya Jisung kalo hyung lupa."
Renjun Jeno Jaemin saling tatap, mereka lagi diskusi lewat pandangan mata.
"Yaudah deh. Beneran dijagain loh adeknya" kata Jeno sambil ngelus kepala besar Chenle.
Karena nggak ada pilihan lain, mereka juga nggak bisa batalin jadwal, maka Jisung besok bakal dijagain sama Chenle. Mereka percaya kok sama Chenle, sejak dia masuk usia legal, dia emang kelihatan banget sisi dewasanya. Jadi nggak perlu khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maknae NCT Brothership [ParkJisung]
Fanfiction[BROTHERSHIP STORY] 🚫 Bukan bxb, yaoi, ataupun bl Update sesuai mood dan kalau lagi ada ide ‼️ Ceritanya cuma oneshoot-twoshoot, tapi kadang lebih