"Jisungie minum dulu cokelat panasnya. Biar anget." Kata Winwin sambil menyodorkan segelas cokelat panas untuk Jisung.
"D-dingin hyung. Brrr.." ucap Jisung terbata. Bibirnya bergetar hebat, menandakan kalau dia bener-bener kedinginan sekarang.
"Iya sabar ya, ini minum dulu." Winwin membantu Jisung minum cokelat panasnya.
Tapi sepertinya itu nggak membantu sama sekali. Udara makin dingin, Jisung semakin menggigil. Winwin pun jadi lebih panik.
Tanpa pikir panjang Winwin langsung bawa Jisung ke pelukannya. Berharap dengan itu Jisung bisa lebih hangat.
"D-di-dingin hyung.. hahh..." Racau Jisung. Bibirnya membiru. Bahkan setetes air mata turun dari matanya.
Winwin khawatir, tapi yang bisa dia lakuin sekarang cuma ngeratin pelukannya. Tangannya mengusap-usap punggung Jisung yang bergetar.
"Hahh.... hahh.." Winwin bisa ngerasain hembusan nafas Jisung yang nggak teratur lewat mulut. Sepertinya hidung adiknya itu mulai tersumbat.
Winwin ngelepasin pelukan mereka, dilihatnya wajah Jisung. Rasanya Winwin ingin menangis. Jisung nggak baik-baik aja sekarang.
Diraihnya tangan Jisung untuk ia genggam, sensasi dingin langsung menyambar tangannya saat bersentuhan dengan tangan Jisung. Sesekali ia tiup tangan itu untuk memberikan sensasi panas lewat mulutnya.
"H-hy-ung.. d-dingin..." Winwin kembali memeluk Jisung erat. Akhirnya air mata yang sedari tadi ingin mendesak pun lolos. Sungguh Winwin bener-bener nggak tega lihat Jisung kayak gini.
Andai dia pakai jaket, pasti udah dia kasih ke Jisung jaketnya. Tapi sayang, dia hanya menggunakan hoodie. Karena sebelumnya, hari ini tidak sedingin kemarin, tidak tahu kalau ternyata hujan akan mengguyur kota Seoul.
"Tahan ya, sebentar lagi kok. Jisungie kuat. Hyung akan terus peluk Jisungie biar Jisungie nggak kedinginan. Kuat ya sayang, ya?" Bisik winwin sambil mengeratkan pelukan mereka, nggak peduli hujan yang kini semakin deras dan udara yang makin dingin.
Tin tin..
Suara klakson mobil mengalihkan perhatian Winwin. Tepat di depannya saat ini, berhenti sebuah bus yang ia kenal. Bus yang membawa dia dan semua member lainnya datang ke taman ini.
"Jisungie lihat, mereka datang. Jisungie hebat, Jisungie kuat sekali." Puji Winwin tulus sambil kembali mengeratkan pelukannya ke Jisung yang kini mulai lemas.
Dilihatnya Johnny, Kun, dan Kang manager turun dari bus dan membawa payung masing-masing.
Mereka bertiga berjalan mendekat ke tempat dimana ia duduk bersama Jisung di pelukannya.
"Winwin-ah Jisung-ah kalian baik-baik aja?" Tanya Johnny.
"Aku baik hyung, tapi Jisungie tidak. Dia butuh pertolongan sekarang." Jawab Winwin pelan. Mendengar itu Johnny langsung melepaskan jaket tebal yang dipakainya dan langsung ia pasangkan ke Jisung.
"Jja, Winwin-ah kau jalan dengan Kun, biar hyung yang bawa Jisungie." Johnny hendak meraih Jisung, tapi dicegah oleh Winwin.
"Tidak, biar aku saja. Kemarikan payungnya."
"Baiklah. Tapi hyung yang payungin kalian berdua."
Setelah itu Winwin merangkul Jisung membawanya berjalan menuju bus. Jisung masih sadar, hanya saja dia terlalu kedinginan dan tak bisa bicara apa-apa.
Dibelakangnya ada Johnny yang memayungi mereka berdua, serta Kun yang berbagi payung dengan Johnny. Manager mereka membawa camilan yang tadi dibeli oleh Winwin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maknae NCT Brothership [ParkJisung]
Fanfic[BROTHERSHIP STORY] 🚫 Bukan bxb, yaoi, ataupun bl Update sesuai mood dan kalau lagi ada ide ‼️ Ceritanya cuma oneshoot-twoshoot, tapi kadang lebih