10. Mampir

84 24 8
                                    

Author POV

"Sorry Yud, gue enggak sengaja nabrak lo," kata kak Yeira.

"Enggak apa, emang kenapa kok tiba-tiba lari-lari?" tanya kak Yuda.

"Ini nih biang keroknya." Ragya mendekat ke arah mereka berdua. Ia menunjukkan bahwa Dallie biang keroknya.

"Karena ngejar kucing ini?" tanya kak Yuda sambil mengelus Dallie.

"Yap, karena ngejar Dallie," jawab Ragya.

Ada sedikit suasana canggung di antara mereka bertiga. "Waw udah jam 20.35, pulang yuk kak Yei." Ragya berusaha mencairkan suasana canggung itu dengan mengajak kak Yeira pulang.

Kak Yeira menoleh ke arah Ragya dan mengangguk. "Yuk pulang." Tiba-tiba kak Yeira lari meninggalkan Ragya dengan kak Yuda. Ragya bingung dengan kak Yeira, ia berpikir mungkin kakak kosannya itu sedang malu atau salah tingkah.

"Lho kok .... ditinggal?" Ragya menyusul kak Yeira dengan berjalan santai. Ia sudah tidak punya energi lagi untuk berlari.

"Duluan ya kak Yud," pamit Ragya.

"Ya," balas kak Yuda.

·············

Sesampainya di kosan, Ragya meletakkan Dallie di kamar kak Reska. Kamar kak Reska ada di lantai dua. Ragya kemudian mengganti baju dan celananya, kemudian membuang maskernya.

Baju dan celananya ia bawa ke lantai bawah untuk dimasukkan ke mesin cuci.

Di ruang tamu ada kak Yeira yang lagi tiduran dengan posisi tengkurap. Ragya mendekat ke arah kak Yeira dan duduk di sofa yang berukuran sedang.

"Aaa malu," kata kak Yeira yang suaranya terpendam oleh sofa.

"Baru aja gue mau nanya lo kenapa kak Yei." Kak Yeira merubah posisinya, ia menatap langit-langit ruang tamu. Masih teringat degan kejadian tadi yang ia tidak sengaja menindih kak Yudha.

"Ya memang lain kali kudu hati-hati kak Yei," saran Ragya.

"Iya makasih atas sarannya," jawab kak Yeira dengan agak ketus.

Ragya terkekeh karena kak Yeira. "Udah lah, mending gue tidur aja." Kak Yeira beranjak berdiri dari sofa dan berpindah ke kamarnya yang ada di lantai 2.

Ragya menunggu keempat kakak kosannya yang katanya ke Janji Jiwa, tapi sampai sekarang ketiga kakak kosannya itu belum pulang-pulang.

Ia memutuskan untuk mengirim pesan ke kak Citra.

Ia memutuskan untuk mengirim pesan ke kak Citra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dahi Ragya mengkerut. Ia kira keempat kakak kosannya itu hanya akan ke Janji Jiwa saja, ternyata malah mampir entah dimana. Ragya kemudian menanyakan dimana kak Citra dan ketiga kakak kosannya itu mampir.

 Ragya kemudian menanyakan dimana kak Citra dan ketiga kakak kosannya itu mampir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kosan DiversoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang