14. Rooftop

80 20 15
                                    

Ragya POV

Yak, dan sampai jam 15.00 kita masih aja rebahan di sofa ruang tamu, tapi kali ini kita enggak segabut tadi. Kali ini kegiatan kita adalah main handphone. Mau gimana lagi, kegiatan kita hari ini cuman tidur, makan, main handphone, repeat.

Belum ada ide biar enggak main handphone terus.

"Jujur, gue lelah main handphone terus." Kak Yeira beranjak berdiri dari sofa.

Gue ngeliat kak Yeira yang kayaknya enggak jalan ke arah kamarnya, ternyata kak Yeira ke rooftop kosan Diverso. Mungkin mau ngeliatin pemandangan sama ngehirup udara segar.

"Main yuk kak," ajak gue.

"Main apa?" tanya kak Reska.

"Main apa aja deh, gue juga bingung kak," jawab gue.

"Uno aja gimana?" usul kak Laras.

"Lah kak Laras punya UNO?" tanya kak Yura.

Kak Laras mengangguk, kemudian kak Laras beranjak berdiri dari kasur menuju ke kamarnya buat ngambil kartu UNO. Beberapa menit kemudian kak Laras balik ke ruang tamu.

"Nah, ini dia." Kak Laras naruh kartu unonya di atas meja ruang tamu.

Kita berempat ngeliat kartu unonya. Katanya game UNO ini ngerusak pertemanan, semoga yah enggak ngerusak pertemanan antara kita berempat.

"Okeh, ayo," kata kak Laras yang kemudian membagikan kartu uno ke kita berempat.

"Oke semoga enggak ngerusak pertemanan kita," harap kak Citra.

"Bener," balas kak Reska.

"Setuju," ucap kak Yura.

"Aamiin," kata gue.

Alhamdulillah, selama main UNO kita berlima baik-baik aja dan game unonya juga enggak ngerusak pertemanan kita. Yah, walaupun kakak-kakak kosan agak jengkel kalau disuruh nambah 2 atau 4 kartu.

Sedangkan gue main game UNO sambil ngatur emosi, agak mengesalkan ini game unonya.

·············

Author POV

Sementara di rooftop, kak Yeira hanya duduk-duduk santai sambil melihat pemandangan dari rooftop kosan Diverso. Kak Yeira tidak sadar kalau ada kak Yuda yang sedang melihatnya dari rooftop kosan tampan.

Di ruang tamu, Ragya dan keempat kakak kosannya masih asik main UNO. Walaupun kakak kosannya kadang misuh dikit karena disuruh nambah 2 atau 4 kartu.

"Ya allah, aku sabar," batin Ragya.

"Jujur ini kapan selesai coba, gue dah mulai bosen," kata kak Laras.

"Sabar sabar, udah mulai menyenangkan ini," kata kak Reska.

"Agak emosi gue sama kartu yang nyuruh buat nambah 2 atau 4 kartu lagi," kata kak Yura.

"Bisa nambah kartu lebih dari 4 sih kak Ra," kata Ragya.

Mata kak Yura membelalak terkejut, ia tidak tau kalau bisa menambah kartu sampai lebih dari 4.

"Serius lo Rag?" tanya kak Yura.

"Yap, bisa sampai 6 atau gak 8 lebih lah," jawab Ragya.

Akhirnya mereka berempat tetap melanjutkan permainan UNO dengan perasaan kesal karena belum ada pemenangnya untuk menyelesaikan game tersebut.

Kosan DiversoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang