25. Hasilnya

45 7 1
                                    

Ragya POV

Shoot take a panorama~
Gipeun eodum sok
bitnaneun byeolcheoreom~

Bunyi alarm handphone langsung ngebuat gue bangun. Gue ngeliat ke sekeliling kamar sambil ngumpulin nyawa. Gue ngeliat ke arah jam dinding kamar, udah jam 05.43.

"Oke, let's go." Gue turun dari kasur dan ke kamar mandi buat wudhu, kemudian shalat subuh. Selesai shalat subuh, gue ngambil handphone dan pergi ke ruang tamu.

Gue kaget karena gak biasanya ruang tamu bakalan seterang ini. Biasanya jam segini ruang tamu masih agak gelap dan gue biasanya bakal rebahan di sofa sampai ketiduran. Gue duduk di sofa ruang tamu degan sedikit keheranan.

"Oh, hai Rag," sapa kak Citra dari dapur.

"Hai juga kak Citra," balas gue.

Gue langsung menoleh ke dapur. Kayaknya kak Citra lagi masak sesuatu, soalnya baunya sampai ke ruang tamu. Gue taruh handphone di meja. Gue berjalan ke dapur untuk melihat dengan jelas aktifitas kak Citra.

Gue ngeliat kak Citra lagi masak usus dibacem. Perut gue langsung keroncongan, padahal ini belum waktunya buat makan.

"Enakkk," kata gue sambil ngeliat usus bacem yang kak Citra buat.

Gue duduk di meja makan sambil ngeliat kak Citra yang lagi masak. Perut gue masih keroncongan karena bau usus bacem buatan kak Citra. Tiba-tiba kak Reska ikut duduk di sebelah gue dengan keadaan yang masih sedikit mengantuk.

"Astaghfirullah, kaget gue kak Res," kata gue.

Kak Reska menyengir. Ia menaruh kepalanya di meja makan. Kedua tangannya dia jadiin bantal. Tidur lah kak Reska di meja makan.

"Aneh," kata gue sambil ngeliat kak Reska yang tiba-tiba tidur di meja makan.

Kak Citra menaruh 2 mangkok berukuran lumayan besar di meja makan. 2 mangkok itu isinya usus bacem yang kak Citra buat tadi. Gue tergoda sama usus bacem buatan kak Citra. Jadi pengen langsung makan.

"Kak Cit, usus bacemnya gue coba ya?" tanya gue.

"Silahkan," jawab kak Citra dengan senyum.

Gue ngambil sendok yang ada di meja makan, usus bacem buatan kak Citra langsung gue coba.

"HMMM!" Masakan kak Citra memang terbaik. Kak Citra tersenyum karena senang sama reaksi gue. Gue menggoyang-goyangkan tubuh kak Reska yang sedang tertidur di sebelah gue.

"Kak Reska bangun kak," kata gue.

Kak Reska bangun dan menatap gue dengan heran. "Kak Res, cobain ini deh." Gue menyerahkan sesendok usus bacem ke kak Reska. Kak Reska ngebuka mulutnya, gue suapin usus bacem ke mulutnya.

Mata kak Reska membelalak karena rasa usus bacem yang rasanya luar biasa.

"Enakkk," kata kak Reska.

Kak Citra tersenyum bangga. "Udah, udah, jangan dihabisin. Buat sarapan nanti." Kak Citra menyingkirkan 2 mangkok yang berisi usus bacem dari meja makan.

"Kalian berdua enggak mau tidur lagi?" tanya kak Citra yang ikut duduk di kursi meja makan.

"Udah gak terlalu ngantuk lagi," jawab gue.

"Gue mau tidur lagi aja." Kak Reska meninggalkan meja makan dan menuju ke kamar untuk tidur lagi. Gue meniggalkan meja makan dan pindah duduk di sofa ruang tamu, sedangkan kak Citra duduk di kursi meja makan sambil main handphone.

Kosan DiversoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang