Ragya POV
Libur kenaikan kelas, gue memutuskan buat nyoba nginap di kosan Diverso.
Gue sama kak Calya masuk ke kompleks perumahan Damarlangit dimana kosan Diverso berada.
Dan di sinilah gue, di depan kosan Diverso sambil ngebawa 1 tas lumayan besar dan 1 koper. Gue dianter sama kak Calya ke kosan ini. Gue mengamati kosan Diverso yang warnanya itu ungu neon, sangat mencolok sekali. Di sebelah kiri kosan Diverso, ada kosan yang warnanya biru muda.
"Buset dah, 2 kos-kosan ini memang beda banget." Ya karena di antara rumah-rumah yang berwarna abu-abu, putih, hitam sama coklat, dan warna-warna kalem lainnya, berdirilah 2 kos-kosan yang warnanya ngegas banget.
Alias beda banget sama rumah-rumah lainnya. "Kak Cal, ini beneran kosannya kak Citra sama yang lainnya?" Gue menoleh ke arah kak Calya yang ikut mengamati kosan adeknya itu.
"Gak tau, gue belum pernah kesini," jawab kak Calya.
Gue menghela nafas kemudian melangkah maju menuju pintu kosan Diverso yang berwarna hitam. Gue memencet bel yang ada di pintu kosan itu.
Gue menunggu sebentar di depan pintu kosan Diverso. Enggak ada jawaban dari dalam kosan. Gue memencet bel pintu kosan Diverso lagi, tapi tetep enggak ada jawaban dari dalam kosannya sendiri.
"Kak Cal, coba lo telephone Citra," suruh gue.
Kak Calya menelpon kak Citra. "Enggak di jawab sama Citra." Gue menoleh ke arah kak Calya dengan ekspresi resah. Takut kalau gue malah salah masuk kos-kosan. "Oke, oke, Bismillah." Gue nekat ngebuka pintu kosan Diverso.
Cklek
"AYO IBU IBU, YANG SEMANGAT YA!!"
Gue disuguhi pemandangan kak Citra sama kakak-kakak lainnya lagi senam kayak ibu hamil. Perlahan gue menutup pintu kosan Diverso lagi dan kemudian menarik napas. "Kak Cal lo liat kan tadi?" Kak Calya mengangguk.
"Kek lagi senam ibu hamil kah?" Gue mengatur napas. Lagi-lagi gue harus coba nginap di kos-kosan yang isinya visual tapi gesrek semua.
"Astaghfirullah, gue tidak habis thinking."
Gue memegang gagang pintu kosan Diverso sambil meyakinkan diri kalau gue enggak salah masuk kos-kosan. Yang salah itu otak mereka yang gesrek sama nyelenehnya minta ampun.
"Gaskeun lah Rag," suruh kak Calya.
Gue kembali membuka pintu kosan Diverso.
"YAK 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8!"
Oke, kak Yeira memimpin senam pagi di kosan Diverso. Mereka berlima belum sadar kalau gue berdiri di deket ruang tamu dengan keadaan mulut menganga.
"Oke Ragya oke. Sabar, tenang, kalem," batin gue.
"EKHEM!" Gue berdeham dengan ngegas biar mereka berlima me-notice gue yang berdiri di deket ruang tamu sambil merhatiin mereka. Mereka berlima menoleh ke arah belakang dimana gue memasang ekpresi datar.
"Yhaa ketauan kalau kakak-kakak kosan ini gesrek juga," kata gue.
Mereka berlima tertawa canggung. "Baru dateng lo Rag?" tanya kak Yeira. Gue menggeleng menjawab pertanyaan kak Yeira.
"Aslinya tadi udah ngebuka pintu, tapi kaget kok kalian berlima senam ibu hamil," jawab gue dengan jujur.
Mereka berlima saling bertukar pandang. "Bukan senam ibu-ibu hamil itu mah, itu senam aerobik," kata kak Laras. Gue mengangguk paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kosan Diverso
FanfictionSequel dari Kosan 14 Hari Diverso artinya berbeda Kenapa namanya Diverso? Karena kosan Diverso dibangun di kompleks perumahan Damarlangit dan kosan Diverso berwarna ungu neon. Kosan Diverso mencolok banget gak tuh? Juga, di sebelah kiri kosan Divers...