13. Gabut

74 21 15
                                    

Ragya POV

Selesai sarapan, kita berenam mandi dulu dan waktu selesai mandi, kita langsung kumpul di ruang tamu. Kita berenam cuman duduk diem di sofa. Itu artinya kita berenam lagi bingung mau ngapain. Bosen juga kalau main handphone sama rebahan terus.

"Bosen," kata kak Yura.

"Banget," sambung kak Laras.

Cuman rebahan di sofa ruang tamu sambil bingung gak tau mau ngapain.

"Ngapain gitu kek, kalau gini malah kayak gak punya semangat hidup aja," ucap kak Yeira.

Gue rebahan sambil ngeliatin langit-langit kosan. Gue sebenernya juga bingung enaknya ngapain. Gue ngeliatin kakak-kakak kosan yang kayak enggak punya semangat hidup.

"Jam berapa sih ini?" tanya kak Citra.

Gue ngeliat ke arah jam dinding yang ada di ruang tamu. "Jam 09.32 kak Cit." Kak Citra mengangguk.

"Pengen sekolah aja rasanya," kata gue.

Kita berenam menghela napas. Gabut sama bosen banget di kosan terus, tapi kita sendiri juga gak ada ide harus ngapain biar enggak bosen.

"Ada saran gak biar kita gak bosen?" tanya kak Reska.

"Kayang," jawab gue asal.

Mereka berlima langsung menoleh ke arah gue.

"Itu mah lo Rag," kata kak Laras.

Gue menoleh ke arah kak Laras dengan ekspresi datar. Kita gak ada ide sama sekali buat ngilangin rasa bosen dan rasa gabut ini. Akhirnya kita cuman rebahan di sofa sambil main handphone masing-masing.

"Jalan-jalan bentar yuk," ajak kak Yeira.

"Mager," jawab kita berlima.

Kak Yeira memasang ekspresi datar. Gimana mau gak bosen sama gabut kalau diajak keluar kosan aja susah. Kemageran ini udah menguasai kelima kakak kosan dan gue.

Pada akhirnya karena kita bosen sama gabut banget, kita berenam ketiduran di sofa ruang tamu.

·············

TING TONG

Gue kebangun karena bel pintu kosan berbunyi. Kelima kakak kosan masih tidur nyenyak di sofa ruang tamu. Gue bangun dari sofa dan ngebenerin kacamata gue yang agak miring.

Gue ngeliat ke jam dinding yang ada di ruang tamu. Udah jam 13.00. Alhamdulillah, gue nanti masih sempet buat shalat dhuhur.

Gue berjalan ke pintu kosan. Ketika gue mulai ngebukain pintu kosan, dihadapan gue ada kak Yuda yang ngebawa sesuatu. Mungkin makanan?

"Hai Rag," sapa kak Yuda.

"Hai kak Yud, kenapa kak?" tanya gue.

Kak Yuda ngasih gue piring berukuran besar. Dengan ekspresi bingung, gue nerima piring besar yang kak Yuda kasih.

"Apa ini kak Yud?" tanya gue.

"Perkedel sama nasi uduk buatan gue," jawab kak Yuda.

"Siapa Rag?" tanya kak Yeira dengan suara seraknya karena habis bangun tidur.

Kak Yeira mendekati pintu kosan dan berdiri di sebelah gue. Kak Yeira melihat kak Yuda yang sedang sedikit tersenyum ke arahnya.

"Halo Yeira," sapa kak Yuda.

"Halo juga Yuda," balas kak Yeira dengan ramah.

"Hmm pasti bakalan ada sesuatu nih," batin gue.

Kosan DiversoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang