21. Latihan

34 3 0
                                    

Author POV

Ekspresi kak Yuda terkejut setelah mendengat perkataan Ragya bahwa untuk beberapa hari ia tidak bisa bertemu dengan kak Yeira.

"Eh? Kenapa?" tanya kak Yuda.

"Sekarang kak Yeira lagi sibuk latihan dance, dan kali ini dia bakalan pulang malem," jawab gue.

Ekspresi kak Yuda sepertinya kecewa karena dia belum bertemu dengan kak Yeira. Ragya tidak bisa melakukan apa-apa karena dia tidak tahu harus melakukan apa agar kak Yuda tidak kecewa.

"Gue tau," kata kak Yuda dengan senyum penuh arti.

Ragya memasang ekspresi tanda tanya. Ide apa yang akan kak Yuda ungkapkan agar ia bisa bertemu dengan kak Yeira?

"Gimana nanti kalau Yeira pulangnya gue jemput?" Itu idenya kak Yuda. Ragya langsung menunjuk garasi kosan Diverso yang sedikit terbuka. Kak Yuda ikut menoleh ke arah garasi.

Ragya berkata, "Kak Yeira bawa mobil."

Bahu kak Yuda merosot kecewa. Sepertinya idenya tidak akan berhasil kalau kak Yeira membawa mobil sendiri. Ragya terus menatap kak Yuda.

"Gue kapan-kapan bakalan ke sini lagi, thanks Rag buat informasinya." Ragya mengangguk. Kak Yuda meninggalkan depan pintu kosan Diverso dengan perasaan kecewa dan sedih.

"Kayaknya belum waktunya," batin kak Yuda.

Ragya terus melihat kak Yuda yang berjalan dengan lesu menuju ke kosan Tampan. Ia terus melihat kak Yuda sampai kak Yuda memasuki kosan Tampan. Ragya masuk ke dalam dan menutup pintu kosan Diverso.

"Siapa?"

Ragya membalikkan badan dan kemudian terkejut karena tiba-tiba kak Laras sudah ada di hadapannya.

"Astaghfirullah, terkejut saya," kata Ragya.

Kak Laras menyengir dan bertanya, "Tadi siapa?"

Ragya berjalan ke sofa, kemudian ia menjatuhkan dirinya. Kak Laras ikut duduk di sofa.

"Kak Yuda," jawab Ragya.

Kak Laras ber oh saja. "Nyari Yeira?" Ragya mengangguk. Kak Laras kembali ber oh ria.

KRUYUK

Ragya memegang perutnya. "Oh, gue laper." Ia berdiri menuju ke kamarnya untuk mengambil handphone, kemudian ia kembali lagi ke ruang tamu.

"Oke oke, enaknya makan apa hm?" Ia membuka aplikasi g*jek dan beralih ke kategori g*food untuk mencari makan, kemudian ia akan memesan makanan tersebut.

Ketiga kakak kosannya ikut bergabung di ruang tamu dengan wajah baru bangun tidur siang. Mereka duduk di sofa dengan ekspresi yang masih kosong dan sepertinya otak mereka belum benar-benar tersambung.

"Laper," kata kak Yura.

"Si Ragya mau pesen makanan," kata kak Laras.

"Mau makan apa?" tanya Ragya.

"Sembarang deh, penting makan," jawab kak Yura.

"Oke kalau gitu makan indimie aja," kata Ragya.

Ketiga kakak kosannya terkejut. Sedangkan kak Laras tertawa melihat ekspresi ketiga teman sekosnya yang terkejut.

"Katanya sembarang, yaudah berarti makan indimie aja," kata Ragya dengan ekspresi polos dan tanpa rasa bersalahnya itu.

"The real definition of sembarang," canda kak Laras.

Kosan DiversoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang