Bagian I : Bab 2 (1) - Misteri Jerusalem, 'Kota' dalam Al-Qur'an

6 0 0
                                    


"Dan ada larangan pada (penduduk) "Kota‟ (Qaryah) yang telah Kami hancurkan, bahwa mereka (penduduk kota itu ) tidak akan kembali (untuk memiliki Kota mereka lagi), hingga apabila Ya'juj (Gog) dan Ma'juj (Magog) dilepaskan dan (kemudian) mereka turun berkerumun dengan cepat dari setiap ketinggian (atau menyebar ke segala arah)." - (al-Qur'an, al-Anbiyah, 21:95-96)

(Ketika Ya'juj dan Ma'juj melakukannya, maka mereka menguasai dan mengendalikan dunia dalam Tatanan Dunia Ya'juj dan Ma'juj).


Hal yang aneh, misterius, dan penuh dengan teka-teki, bahwa nama kota "Jerusalem‟ (dalam bahasa Arab "Quds‟ atau "Bait al-Maqdis‟)
tidak muncul dalam al-Qur'an!

Tetapi, banyak Nabi-nabi yang disebutkan dalam al-Qur'an berkaitan dengan Kota Suci itu, dan di dalamnya terdapat satu-satunya Rumah Allah yang lain, terpisah dari yang ada di Mekah dan Madinah, yang pernah dibangun oleh Nabi Allah Maha Tinggi.

Tidak hanya Rumah Allah (Masjid al- Aqsa) disebutkan dalam al-Qur'an, tetapi disebutkan pula mukjizat perjalanan malam yang dialami Nabi Muhammad (shollallahu alayhi wassalam) dari Mekah ke Jerusalem dan ke Rumah Allah itu.

Mungkin alasan dari perlakuan misterius ini adalah karena pandangan Islami bahwa Jerusalem ditakdirkan memainkan peran penting pada Zaman Akhir. Dengan demikian, mungkin Tuhan hendak menutupi nama Kota itu, juga takdirnya, dengan Selubung Suci yang tidak akan diangkat sampai tiba saat yang tepat. Jerusalem telah terdiam tenang dan sekarang siap memainkan perannya dalam Akhir Sejarah.

Hal ini, mungkin, menjelaskan masalah tentang hampir tidak adanya literatur Islami mengenai topik takdir Jerusalem. Sesuatu yang Dr. Ismail Raji al-Faruqi maksudkan saat dia menyesalkan: "Sayangnya, tidak ada literatur Islami yang membahas topik ini" (lihat bab 1). Kenyataannya adalah tidak ada yang dapat menulis tentang topik tersebut hingga tiba waktu yang tepat saat selubung penutup diangkat. Buku ini ditulis atas keyakinan bahwa sekarang selubung penutup tersebut telah diangkat.

Saat umat Yahudi menolak Isa (Jesus) (alayhi salam) sebagai al-Masih lalu menyombongkan diri bahwa mereka telah membunuhnya (lihat al-Qur'an, an- Nisa, 4:157), mereka tetap menunggu dengan yakin kedatangan al-Masih (lain) yang dijanjikan (dan dengannya akan kembali Masa Emas atau kejayaan Yahudi). Mereka percaya bahwa kembalinya Masa Emas mensyaratkan, di antaranya hal- hal sebagai berikut:

# bahwaTanah Suci akan dibebaskan dari kekuasaan umat kafir

# bahwa setelah pengasingan, umat Yahudi akan kembali ke Tanah Suci untuk memilikinya lagi,

# bahwa Negara Israel akan direstorasi,

# bahwa Tempat Ibadah akan didirikan kembali untuk penyembahan (umat Yahudi) pada Tuhan-nya Ibrahim,

# bahwa Israel pada akhirnya akan menjadi Negara Penguasa di dunia dengan cara yang sama seperti yang dicapai pada masa Nabi Daud (alayhi salam) dan Sulaiman (alayhi salam),

# kekuasaannya akan abadi

Nabi Muhammad (shollallahu alayhi wassalam) menyatakan bahwa satu dari tanda-tanda besar Hari Kiamat adalah Allah Maha Tinggi akan menipu umat Yahudi dengan mengangkat dan mengutus seseorang yang akan menyamar sebagai al-Masih dan membimbing mereka untuk meyakini bahwa Masa Emas (Golden Age) telah kembali.

Padahal al-Masih Palsu itu dengan tipu daya yang sangat besar akan membimbing mereka menuju hukuman Tuhan paling keras yang ditimpakan pada makhluk Allah.
Al-Masih al-Dajjal, atau Dajjal al-Masih Palsu yang dikenal oleh umat Kristen sebagai Anti-Kristus telah diciptakan Allah Maha Tinggi dan akan dilepaskan ke dunia pada Zaman Akhir untuk menunaikan misi tersebut. Sekarang pertimbangkan hal-hal berikut:

Jerusalem in the Qur'an [Buku Terjemahan]Where stories live. Discover now