Bagian Satu: Bab 8 (4) - 'Isa (Jesus) Al-Masih Asli dan Dajjal Al-Masih Palsu

2 0 0
                                    

Negara Israel sekarang tepat seperti situasi manusia yang kepanasan, kehausan, dan salah mengira fatamorgana adanya air.

"Sesungguhnya al-Qur'an ini menjelaskan kepadaBani Israel sebagian besar dari (perkara) yang mereka perselisihkan"

"Dan sungguh, (al-Qur'an) itu benar-benar menjadiPetunjuk dan Rahmat bagi orang-orang yang beriman"
(al-Qur'an, an-Naml, 27:76-77)

"Penampilan" yang tampak sekarang adalah "impian terbesar‟ itu hampir seluruhnya terwujud. Umat Yahudi Bani Israel telah kembali ke Tanah Suci, atau bebas untuk melakukan demikian, dari bagian dunia manapun mereka berasal.

Negara Israel telah dibentuk pada 1948 dan sekarang menjadi kenyataan. Impian yang belum terwujud adalah penunjukkan seorang raja dan penghancuran Masjid al-Aqsa sehingga mereka dapat merekonstruksi Tempat Ibadah Suci:

"Apabila engkau telah masuk ke tanah yang  diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, dan telah memilikinya dan diam di sana, kemudian engkau berkata: Aku mau mengangkat raja atasku, seperti segala bangsa yang di sekelilingku, maka hanyalah raja yang dipilih TUHAN, Allahmu, yang harus kau angkat atasmu. Dari tengah-tengah saudara-saudaramu haruslah engkau mengangkat seorang raja atasmu; seorang asing yang bukan saudaramu tidaklah boleh kau angkat atasmu (keyakinan bahwa dia akan berasal dari Keluarga Daud)."  (Ulangan [Deuteronomy],17: 14-15)

Sebagai tambahan, Israel harus menjadi Negara Penguasa di dunia dan Raja Israel harus memimpin dunia dari Jerusalem. Implikasinya adalah semua hal ini tidak dapat dicapai tanpa al-Masih. Inilah "penampilan yang tampak‟. Apa "kenyataan sebenarnya‟?

"Kenyataan‟ dari semua ini, jika dipandang menurut Islam, adalah bahwa Dajjal, Al-Masih Palsu, telah menipu umat Yahudi untuk meyakini bahwa kebaikan Tuhan telah membawa mereka dekat dengan perwujudan lengkap impian terbesar mereka. "Kenyataannya‟ adalah bahwa kebutaan spiritual mereka memimpin mereka kepada suatu jebakan Tuhan yang sekarang sudah tidak ada lagi jalan untuk melarikan diri.

Mereka mencela penindasan dan ketidakadilan di dunia tetapi membenarkan penindasan dan ketidakadilan yang dilakukan oleh diri mereka sendiri terhadap umat lain.

Mereka melakukannya atas dasar bahwa mereka memiliki status spesial dari Tuhan yang tidak dimiliki umat lain. Karena mereka percaya bahwa Tanah Suci milik mereka, mereka juga percaya bahwa mereka memiliki hak untuk merebutnya dari penduduk yang tinggal di sana selama ratusan tahun. "Tujuan akhir yang dipercaya baik" membenarkan segala "cara yang buruk".
"Kenyataannya" adalah bahwa mereka tersesat dan sepenuhnya ditipu oleh Dajjal.

Dajjal, al-Masih Palsu, adalah makhluk nyata yang diciptakan Allah Maha Tinggi, yang akan menyamar sebagai al-Masih dan menipu umat Yahudi untuk meyakini bahwa dia adalah al-Masih Asli. Dajjal diberkahi oleh Allah Maha Bijaksana dengan kekuatan yang menakjubkan, kepandaian dalam banyak hal, dan dengan kemampuan yang besar dalam kelicikan dan tipu muslihat. Umat Kristen mengenalnya sebagai Anti-Kristus.

Dajjal, makhluk jahat yang diciptakan Allah Maha Tinggi suatu hari akan muncul ke dunia sebagai manusia. Saat dia melakukannya, dia akan menjadi seorang Yahudi, dan sebagai tambahan, dia akan menjadi seorang lelaki muda yang berbadan kuat dengan rambut keriting.

Nabi Muhammad (shollallahu 'alayhi wassalam) menyangka seorang pemuda Yahudi, Ibnu Sayyad yang tinggal di Madinah adalah Dajjal. Dengan melakukan hal itu dia mengkonfirmasi bahwa Dajjal telah dilepas ke dunia dan suatu saat akan muncul sebagai:

Ø Seorang manusia,

Ø Seorang Yahudi,

Ø Seorang lelaki muda.

Al-Masih Asli, seperti Sulaiman ('alayhi salam), akan memimpin dunia dari Tahta Daud ('alayhi salam), yakni dari Jerusalem. Untuk melakukannya, terlebih dahulu penting baginya mencapai hal-hal berikut:

Ø Membebaskan Tanah Suci dari kekuasaan orang-orang yang tidak menyembah Tuhannya Ibrahim,

Ø Membawa "Umat Terpilih‟ (yang pada saat pengumuman janji Tuhan tersebut adalah umat Yahudi) kembali ke Tanah Suci,

Ø Merestorasi Negara Israel yang dulu didirikan oleh Daud ('alayhi salam) dan Sulaiman ('alayhi salam),

Ø Membuat Israel menjadi Negara Penguasa di dunia

Dengan begitu, al-Masih Asli memerintah dunia dari Tahta Daud ('alayhi salam), dari Jerusalem. Jika Dajjal al-Masih Palsu berhasil meniru al-Masih Asli maka dia juga harus melakukan hal-hal di atas.

Kemudian, pertanyaan muncul sebagai akibat dari pernyataan yang dibuat di atas: jika Dajjal, al-Masih Palsu, atau Anti-Kristus bertanggung jawab atas penipuan besar ini kepada umat Yahudi, dan lebih umum lagi kepada umat manusia yang lainnya, dan jika dia telah dilepas dan berada di bumi, maka di mana dia? Nabi bersabda (yang mungkin menjadi "kunci dari teka-teki‟) tentang Dajjal al-Masih Palsu sebagai berikut:

"Dari al-Nawwas bin Sam'an: ...kami bertanya: Rasul Allah (shollallahu 'alayhi wassalam), berapa lama dia akan tinggal di bumi? Dia bersabda: Selama 40 hari, sehari seperti setahun, sehari seperti sebulan, sehari seperti sepekan, dan sisa harinya akan sama dengan hari kalian..." (Sahih Muslim; Sunan Tirmidzi)

Maka hanya pada akhir hidupnya di bumi, harinya Dajjal akan sama seperti hari kita.
Kedua, Dajjal al-Masih Palsu akan berada di dimensi waktu "kita" saat "harinya‟ sama dengan "hari kita‟.
Dengan demikian, dia akan berada di "dunia kita‟ hanya pada akhir kehidupannya saat dia memasuki dunia kita untuk menyelesaikan misinya meniru al-Masih.

Janji Allah Maha Tinggi adalah al- Masih akan memerintah dunia dari Tahta Daud ('alayhi salam), dari Jerusalem, yang akan menjadi pusat Negara Israel. Dengan begitu, jelas bahwa Dajjal secara fisik akan berada di Jerusalem pada akhir hidupnya di bumi, dan karena "harinya‟ sama dengan "hari kita‟ pada saat itulah kita baru dapat melihatnya secara fisik sebagai seorang Yahudi, seorang lelaki muda, bertubuh kuat, berambut keriting, dll.
Dia juga akan menjadi Penguasa dunia yang akan memerintah dunia dari Jerusalem. Di sinilah jawaban pertanyaan berkaitan dengan peran strategis Jerusalem pada akhir sejarah.

Sebelum itu, dia akan berada di sekitar kita dalam keadaan yang sama seperti malaikat dan jin selalu berada di sekitar kita, namun mereka tidak di dunia "kita‟ (harinya tidak sama dengan hari kita) dan oleh karena itu dia tidak dapat dilihat.

Dia terus-menerus melancarkan serangan untuk menguji iman kita. Dia terus menyusun jaring tipu muslihatnya, tetapi kita tidak mampu mengamati dia dengan pengamatan panca indera normal kita karena "harinya‟ tidak sama dengan "hari kita‟.
Di mana Dajjal berada saat dia dilepas oleh Allah ke bumi dengan dimensi waktu sehari seperti setahun, dan kemudian sehari seperti sebulan, dan akhirnya sehari seperti seperti sepekan? Kita tahu bahwa dia berada di bumi, tetapi di bagian bumi yang mana?

Jerusalem in the Qur'an [Buku Terjemahan]Where stories live. Discover now