Bagian Satu: Bab 8 (1) - 'Isa (Jesus) Al-Masih Asli dan Dajjal Al-Masih Palsu

5 0 0
                                    

Bagian Satu: Bab 8 (1) - 'Isa (Jesus) Al-Masih Asli dan Dajjal Al-Masih Palsu

Note: 7763 kata.

"Dan Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka karena penolakan mereka terhadap Pesan sebelum ini. Dan Kami Biarkan mereka dalam penolakan keras kepala mereka (terhadap kebenaran yang diturunkan ini), kebingungan dalam kesesatan (atau hidup tanpa arah dan tujuan)."
(al-Qur'an, al-An'am, 6:110)

[Kami akan memalingkan hati dan penglihatan umat Yahudi karena penolakan mereka terhadap Pesan sebelum ini, di antaranya saat mereka menolak al-Masih Putra Perawan Maryam].

'Isa (Jesus) al-Masih

Nabi-nabi Allah Maha Tinggi telah memberi keterangan kepada Bani Israel bahwa Tuhan berjanji untuk mengutus kepada mereka seseorang yang akan menjadi Nabi mereka, yang akan dikenal sebagai al-Masih, dan yang akan memerintah dunia dari tahta Raja Daud (alayhi salam). Pada intinya, hal ini sama dengan nubuat kembalinya Masa Kejayaan Sulaiman (alayhi salam).

Dalam I Tawarikh (I Chronicles), 17:11-15, Nabi Natan berkata kepada Raja Daud tentang al-Masih dan menyebutnya Putra Daud:

"Apabila umurmu sudah genap untuk pergi mengikuti nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, salah seorang anakmu sendiri, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi-Ku dan Aku akan mengokohkan takhtanya untuk selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Tetapi kasih setia-Ku tidak akan Kuhilangkan dari padanya seperti yang Kuhilangkan dari pada orang yang mendahului engkau. Dan Aku akan menegakkan dia dalam rumah-Ku dan dalam kerajaan-Ku untuk selama-lamanya dan takhtanya akan kokoh untuk selama-lamanya." Tepat seperti perkataan ini dan tepat seperti penglihatan ini Natan berbicara kepada Daud."

( I Tawarikh [I Chronicles], 17:11-15)

Bertahun-tahun kemudian, Yesaya (Isaiah) menambahkan sebagai berikut:

"Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini."

(Yesaya [Isaiah], 9:5-6)

Lebih jauh lagi Yesaya menuliskan tentangnya bahwa:

"Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya."

(Yesaya [Isaiah], 42:1-4)

"... Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."

(Yesaya [Isaiah], 49:6)

[Sementara sarjana-sarjana Yahudi mengenali nubuat-nubuat ini berkaitan dengan kedatangan al-Masih, ada sebagian sarjana-sarjana Muslim yang menyatakan bahwa nubuat-nubuat tersebut menunjuk kepada Nabi Muhammad(shollallahu alayhi wassalam)].

Nabi Muhammad (shollallahu alayhi wassalam) menyatakan bahwa dia, al-Masih, akan menjadi Hakimun 'Adil (seorang pemimpin dunia yang adil).

"Dari Abu Hurairah: Rasul Allah bersabda: Demi Dia yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya (aku bersumpah bahwa) Putra Maryam akan segera turun ke tengah- tengah kalian sebagai seorang Pemimpin yang Adil. Dia akan mematahkan salib dan membunuh "babi‟ dan menghapuskan Jizyah (pajak bagi umat Yahudi dan Kristen yang tinggal di wilayah Islam). Kemudian akan ada uang yang berlimpah sehingga tidak akan ada lagi orang yang berhak menerima zakat."
(Sahih Bukhari)

Dua Potret al-Masih yang Berlawanan

Umat Yahudi merasa gembira menerima berita tentang al-Masih yang dijanjikan. Tetapi mereka kebingungan tentang adanya dua gambaran yang menggambarkan dua potret yang berlawanan dari dia dan misinya. Yang pertama adalah Raja Penakluk yang akan merestorasi kerajaan "Umat Pilihan Allah‟ (yang pada saat itu adalah umat Yahudi) di Tanah Suci dan akan memerintah dunia dengan kedamaian.
Yang kedua adalah seorang al-Masih yang rendah hati dan menderita. Dua potret yang tampak berlawanan tersebut dengan jelas digambarkan dalam Yesaya yang menjelaskan al-Masih sebagai "Hamba Tuhan‟ yang akan sejahtera, diangkat, dan sangat dimuliakan:
"Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung, dan dimuliakan."

(Yesaya [Isaiah], 52:13)

Kemudian dia menjelaskan "Hamba‟ sebagai seseorang yang direndahkan sampai pada keadaan dia hampir tidak dianggap sebagai manusia, dan seseorang yang akan mengalami baik pemuliaan maupun penghinaan:

"Seperti banyak orang akan tertegun melihatnya -- begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi"

(Yesaya [Isaiah], 52:14)

Seperti tidak dapat terpikirkan, Yesaya membuat nubuat bahwa "Hamba‟ tersebut akan dipukul dari belakang dan dari depan. Dia akan dihina dengan diludahi mukanya (Yesaya [Isaiah], 50:4-11). Hal ini tepat seperti yang terjadi pada Isa (Jesus).

Seorang penulis Kristen, Hal Lindsey, mengomentari peristiwa tersebut dan menyatakan bahwa hal itu mengonfirmasi nubuat Yesaya 52:13 dan 53:12, sebagai berikut:

"Hal itu diketahui sebagai jenis perlakuan terhadap Isa (Jesus) selama enam kali percobaan ilegal, dia dijadikan sebagai sasaran. Petugas penjaga di kuil Herod meludahi muka Isa setelah Sanhedrin menghukumnya. Kemudian mereka menutup matanya dengan kain dan memukul mukanya. Helm yang bergerigi dilekatkan di kepalanya dan dia dengan kejam dicambuk dengan cambuk Romawi. Cambuk itu terbuat dari banyak gulungan kulit yang dilekatkan dengan kepingan-kepingan tulang atau logam yang bergerigi untuk membuat hasil yang lebih menyakitkan."

(Hal Lindsey, The Messiah (al-Masih), Harvest House Publishers, Oregon, 1982, hal.108-109)

Yesaya kemudian mengidentifikasi umat Yahudi sebagai orang-orang yang menyiksa "Hamba Tuhan‟ (al-Masih). Dia menjelaskan hamba al-Masih sebagai "seseorang yang dihina, seseorang yang dibenci oleh bangsa" (Yesaya [Isaiah], 49:7). Hal Lindsey menunjukkan bahwa kata "bangsa‟ tersebut dalam bentuk tunggal, bukan jamak, dan dia memprotes penerjemahan ayat yang tidak jujur:

"Hal yang paling disayangkan (dan tidak jujur) adalah versi standar Revisi al-Kitab dan Penafsiran Soncino Yahudi menerjemahkan bagian ini, "dialah yang dibenci oleh bangsa-bangsa." Dengan menerjemahkan bangsa dalam bentuk jamak, hal itu memperlihatkan umat-umat kafir (yang selalu disebut sebagai bangsa-bangsa) adalah orang-orang yang menghina dan membenci sang Hamba. Ide tersebut sengaja dibentuk di sini bahwa sang Hamba adalah Israel dan dia dibenci oleh umat-umat kafir. Sementara hal tersebut memang manjadi kenyataan dalam sejarah Yahudi yang telah berlalu, kenyataan tersebut tidak bisa dibuktikan dengan bagian ayat al-Kitab yang ini karena kata yang digunakan
dalam bahasa Ibrani untuk "bangsa‟ adalah "goi‟, dan itu adalah bentuk tunggal dan hanya dapat diterjemahkan dengan jujur sebagai "bangsa‟ yang dalam konteks ini menunjuk pada Israel sendiri." (Lindsey, hal.109)

(Soncino – seorang Israel, Nathan B. Samuel berpindah ke Soncino, sebuah kota kecil di wilayah Milan. Di sana, dia mendirikan sebuah percetakan untuk anaknya, dan ini adalah permulaan perusahaan besar Joshua Solomon Soncino dan keponakan-keponakannya, Moses dan Gershom. Mengajak Abraham B. Hayyim dari Bologna, mereka memproduksi al-Kitab lengkap yang pertama, yaitu al- Kitab Soncino pada 1488, dengan tanda vokal dan tanda tekanan, tetapi tanpa penafsiran, sebagaimana biasanya Soncino. Soncino bersaudara juga bertanggung jawab dalam produksi al-Kitab Naples 1491-1493 dengan tanda vokal dan tanda tekanan ditempatkan dengan lebih baik dari sebelumnya. Gershom Soncino berpindah ke Brescia, di mana dia memproduksi al-Kitab Brescia pada 1495, sebuah edisi perbaikan dari al-Kitab Soncino 1488, tetapi yang lebih penting dalam format oktavo yang kecil, menjadikannya edisi buku saku yang khusus diproduksi untuk orang-orang Yahudi yang dianiaya, yang terus-menerus berpindah dari satu tempat ke tempat lain, mendapat kesulitan membawa al-Kitab ukuran folio yang besar dan mahal. Edisi itulah yang digunakan Martin Luther saat dia menerjemahkan al-Kitab ke dalam bahasa Jerman).

Jerusalem in the Qur'an [Buku Terjemahan]Where stories live. Discover now