Bagian I : Bab 1 (1) - Pendahuluan

33 2 0
                                    

"Sungguh telah datang dari Tuhan-mu Bukti-bukti yang terang; maka barang siapa yang dapat melihat (dan mengenali Kebenaran itu), maka (manfaatnya) untuk jiwanya sendiri, dan barang siapa yang buta (tidak melihat Kebenaran itu), maka kemudaratannya kembali kepadanya. Dan aku sekali-kali bukanlah pemelihara(mu)." - (al-Qur'an, al-An'am 6:104)

Al-Qur'an Menjelaskan Segala Sesuatu -- Termasuk Takdir Jerusalem.

Al-Qur'an telah menyatakan bahwa fungsi utamanya adalah untuk menjelaskan segala sesuatu:

"....dan Kami telah menurunkan kepadamu (ya Muhammad) Kitab (al-Qur'an) yang menjelaskan segala sesuatu..." - (al-Qur'an, an-Nahl 16:89)

Karena Al-Qur'an telah menyatakan hal di atas, maka implikasinya adalah Al-Qur'an harus dapat menjelaskan hal yang paling mengherankan, paling misterius, dan paling aneh dari semua peristiwa yang pernah terjadi dalam sejarah manusia, yang bermula sejak dahulu namun masih berlanjut hingga kini, yaitu sebagai berikut:

# Keberhasilan Bangsa Eropa (Inggris), yang pada intinya tidak bertuhan (sekuler), "membebaskan‟ Tanah Suci (Baitul Maqdis) pada 1917-1918, hal ini tercapai setelah
Euro-Kristen memulai Perang Salib seribu tahun lebih awal.

[Mengapa Bangsa Eropa sekuler dan pada intinya tidak bertuhan memilih untuk tetap mengejar obsesi seribu tahun Kristen Eropa yakni Membebaskan Tanah Suci? Dan mengapa Kristen Eropa yang baru memeluk agama Kristen lebih dari seribu tahun yang lalu, menjadi satu- satunya umat Kristen yang terobsesi dengan keinginan membebaskan Tanah Suci?]

# Umat Euro-Yahudi berhasil merestorasi Negara Israel, setelah negara itu dihancurkan oleh Allah Maha Tinggi lebih dari dua ribu tahun lalu. Keberhasilan ini dapat terjadi karena bantuan aktif dari Negara sekuler Eropa yang sama.

[Mengapa Eropa sekuler menjadi begitu terobsesi membantu Euro-Yahudi merestorasi negara religius yang didirikan lebih dari dua ribu tahun lalu oleh Nabi Daud dan Sulaiman? Dan mengapa Euro-Yahudi menjadi satu- satunya umat Yahudi yang terobsesi dengan restorasi Negara Israel?]

# Kembalinya umat Yahudi Bani Israel (yakni Yahudi non-Eropa) ke Tanah Suci setelah mereka diusir dari sana oleh Allah Maha Tinggi dan mereka telah hidup selama dua ribu tahun secara tersebar dalam Diaspora; umat Euro-Yahudi membawa umat Yahudi Bani Israel kembali ke Tanah Suci tetapi umat Euro- Yahudi sendiri tidak "kembali‟ ke Tanah Suci karena mereka tidak pernah tinggal di sana sebelumnya - mereka hanya langsung tinggal di Tanah Suci.

[Mengapa orang-orang Eropa beralih pada agama Yahudi kemudian menjadi terobsesi dengan misi membebaskan Tanah Suci dan membawa umat Yahudi Bani Israel kembali ke sana dengan segala cara?]

Semua hal tersebut, yang tampak begitu aneh dan mengherankan bagi dunia, malah tampak bagi mayoritas pemeluk Yahudi sebagai bukti Kebenaran agamanya. Karena hal-hal tersebut tampak sebagai pemenuhan Janji Tuhan yang dibuat untuk umat Yahudi bahwa Allah Maha Tinggi akan mengutus kepada mereka seorang Nabi yang akan dikenal sebagai Al-Masih dan yang akan melakukan semua hal di atas dan bahkan bisa lebih.

Buku ini berargumen bahwa Al-Qur'an bukan hanya menjelaskan peristiwa-peristiwa aneh tersebut, namun juga mengungkapkan takdir akhir Jerusalem.

Al-Qur'an mengungkapkan sebuah takdir yang membuktikan kesalahan klaim Yahudi dan menegaskan bahwa Kebenaran datang bersama Nabi Muhammad (sholawat Allah dan salam sejahtera baginya). Takdir itu akan menjadikan umat Yahudi tersebut diazab (dihukum) oleh Allah Maha Tinggi dengan hukuman paling keras yang pernah ditimpakan kepada umat manusia.

Inti dari pandangan Al-Qur'an mengenai takdir Jerusalem dan Tanah Suci adalah bahwa saat Zaman Akhir tiba, umat Yahudi pasti dikumpulkan dari Diaspora yakni peristiwa saat mereka terbagi-bagi menjadi berbagai golongan, hidup tersebar, dan menjadi terasing, kemudian dibawa kembali ke Tanah Suci dalam keadaan "bercampur baur‟ (Al-Qur'an, Bani Israel, 17:104).

Janji Tuhan tersebut telah ditepati. Umat Yahudi telah kembali ke Tanah Suci dan memilikinya lagi! Keberhasilan itu membuat mereka mempercayai legitimasi religius Negara Israel yang mereka ciptakan.
Islam menjelaskan bahwa Negara Israel tersebut tidak memiliki legitimasi religius. Bahkan, umat Yahudi tersebut telah ditipu dalam aksi penipuan terbesar dalam sejarah, dan keadaan tersebut menjadikan mereka akan menerima azab Tuhan terpedih yang ditimpakan kepada umat manusia.

Namun, sebelum hukuman akhir dari Tuhan ditimpakan kepada Bani Israel, akan ada drama besar yang terjadi di Tanah Suci dan di dunia. Buku ini menjelaskan beberapa drama yang nyata tersebut.

Sesungguhnya, tujuan dasar buku ini adalah untuk menjelaskan bahwa Islam memiliki pandangan yang berbeda mengenai proses historis berkaitan dengan Tanah Suci, yaitu bahwa sisa waktu bagi Israel akan segera habis. Laut Galilee akan segera mengering! Isa (Jesus) (salam sejahtera baginya) akan kembali! Dan kembalinya Isa (salam sejahtera baginya) akan menandakan Kehancuran Negara Israel!

Umat Yahudi memiliki Kebenaran yang sama yang dimiliki umat Islam, namun mereka menyelewengkannya.

Mereka memiliki waktu yang cukup lama di Madinah (setelah Rasul Hijrah) untuk menerima Kebenaran yang tidak diselewengkan yang datang dalam Al-Qur'an, dan untuk menerima Nabi Muhammad (sholawat Allah dan salam sejahtera baginya), Nabi terakhir dari Tuhan-nya Ibrahim, tetapi mereka dengan keras kepala menolaknya.

Batas waktu bagi mereka kemudian habis ketika Allah Maha Tinggi mengubah arah Kiblat (lihat Al-Qur'an, al-Baqarah, 2:141-145).
Maka sudah menjadi sangat terlambat bagi mereka untuk menghindari takdir kolektif yang akan menimpa mereka. Lebih penting dari peristiwa apa pun yang akan terjadi di dunia, takdir Jerusalem dan nasib Negara Israel, akan mengesahkan klaim Islam sebagai Kebenaran yang tidak diselewengkan.

Jerusalem in the Qur'an [Buku Terjemahan]Where stories live. Discover now