Bagian I : Bab 12 (3) - Penjelasan Qur'ani kembalinya Umat Yahudi ke Tanah Suci

1 0 0
                                    

5. Ya’juj dan Ma’juj bertanggung jawab atas kembalinya umat Yahudi ke Tanah Suci

Paling tidak ada tiga ayat dalam al-Qur'an yang dengan jelas menyebutkan hukuman Tuhan bagi umat Yahudi saat mereka dibawa kembali ke Tanah Suci. Berikut ini adalah dua dari tiga ayat tersebut:

“Dan ada larangan pada (penduduk) sebuah Kota yang telah Kami hancurkan: bahwa mereka (penduduk kota itu) tidak akan kembali (untuk memiliki Kota mereka lagi)”“Hingga dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj dan (kemudian) mereka (Ya'juj dan Ma'juj) turun berkerumun  dengan  cepat  dari  setiap ketinggian (atau menyebar ke segala arah).”
(al-Qur'an, al-Anbiyah, 21: 95-96)

Sementara identitas "Kota" itu tidak dinyatakan secara langsung, sangat jelas bahwa  itu  tidak  mungkin  selain  Jerusalem.  Ada  identifikasi  Qur'ani  yang secara tersirat sebagai berikut: Para Rabi di Madinah menanggapi permohonan orang-orang Quraisy untuk menunjukkan cara bagaimana mereka dapat menentukan apakah Muhammad (shollallahu 'alayhi wassalam) adalah Nabi atau bukan. Tanggapan mereka adalah dengan mengajukan tiga pertanyaan. Jika dia dapat menjawab ketiganya dengan benar maka dia memang Nabi asli. Allah Maha Tinggi merespon dengan menurunkan jawaban dari ketiga pertanyaan tersebut dalam al-Qur'an. Jawaban dari dua pertanyaan (tentang para pemuda yang lari ke gua dan "penjelajah agung" yang menjelajah sampai ke dua ujung bumi) diletakkan dalam Surat al-Kahfi (lihat al-Kahfi, 18: 9-26; dan 83-98). Namun jawaban untuk pertanyaan ketiga (tentang ruh) diletakkan dalam Surat Bani Israel, 17:85.

Dampak dari pengaturan yang misterius ini adalah prinsip penafsiran yang menghubungkan dua Surat al-Qur'an sebagai pasangan. Dr. Israr Ahmad, sarjana al-Qur'an yang terkemuka, telah menunjukkan banyak bukti yang mengkonfirmasi bahwa dua surat tersebut adalah pasangan.

Dengan begitu, untuk menentukan identitas para pemuda dalam gua, Dzulqarnain, Ya'juj dan Ma'juj, dan Qaryah (Kota), kami harus menelaah Surat Bani Israel (surat ke-17). Ketika kami melakukannya, kami menemukan bahwa Surat tersebut berkaitan dengan hanya satu Qaryah (Kota), yakni Jerusalem.

Di sisi lain, Hadits Nabi Muhammad (shollallahu 'alayhi wassalam), secara langsung menentukan identitas Kota tersebut. Tidak hanya Jerusalem disebutkan namanya dalam Hadits terkait Ya'juj dan Ma'juj tetapi juga  tidak ada Kota lain yang dihancurkan Allah Maha Tinggi yang disebutkan selain Jerusalem. Hadits  berikut  menggambarkan  dan  menceritakan peristiwa kembalinya 'Isa (Jesus) ('alayhi salam), cukup untuk membentuk hubungan antara Ya'juj dan Ma'juj dengan Tanah Suci, termasuk Jerusalem. Dan dengan demikian, identitas Qaryah (Kota) tidak mungkin selain Jerusalem:

“Dari al-Nawwas bin Sam'an: … pada keadaan itulah Allah akan menurunkan kepada
Isa ('alayhi salam) wahyu ini: Aku telah memunculkan dari antara hamba-hamba-Ku suatu kaum yang tidak akan ada yang dapat melawannya; engkau bawalah orang- orang ini dengan selamat ke Tur, kemudian Allah akan mengirim Ya'juj dan Ma'juj dan mereka akan turun berkerumun dengan cepat dari setiap ketinggian. Yang pertama dari mereka akan melewati Danau Tiberius (Laut Galilee) dan meminum airnya. Dan saat yang terakhir dari mereka melewatinya, dia akan berkata: Dulu pernah ada air di sini. 'Isa ('alayhi salam) dan sahabat-sahabatnya kemudian akan dikepung di Tur (dan mereka akan begitu tertekan) sehingga kepala lembu jantan akan lebih diinginkan mereka daripada seratus Dinar…”
(Sahih Muslim)

Laut Galilee ada di Tanah Suci dan Tur yang disebutkan dalam Hadits adalah sebuah gunung di Jerusalem. Hal ini disebutkan dalam Hadits versi lain yang diriwayatkan oleh orang yang sama:

“Ya'juj  dan  Ma'juj  akan  berjalan  hingga  mereka  sampai  di  gunung  al-Khamr,  dan itulah gunung di Baitul Maqdis (Jerusalem) dan mereka akan berkata: Kami telah membunuh orang-orang yang ada di bumi. Sekarang biarkan kami membunuh orang- orang yang ada di langit. Mereka akan menembakkan anak panahnya ke langit dan anak panah tersebut akan kembali kepada mereka dengan berlumur darah.”
(Sahih Muslim)

Sekarang kita sampai pada keadaan mengenali kembalinya umat Yahudi ke Jerusalem pada "Akhir Waktu" sebagai pertanda yang tidak hanya mengkonfirmasi lepasnya Ya'juj dan Ma'juj tetapi  juga  menandakan bahwa mereka sekarang menguasai dunia dengan kekuatan yang tak terkalahkan. Ya'juj  dan  Ma'juj  adalah  pelaku  Fasad  (lihat  al-Qur'an,  al-Kahfi,  18:  94). Fasad berarti “kerusakan, kelicikan, kejahatan, kekejaman, tidak bermoral, durhaka,  dll.”  Saat  Ya'juj  dan  Ma'juj  memeluk  suatu  umat  maka  mereka membimbing umat tersebut menuju api neraka. Hadits menunjukkan bahwa globalisasi pada Zaman Ya'juj dan Ma'juj akan mencapai puncaknya dengan 999 dari setiap seribu orang akan memasuki api neraka:

“Dari Abu Said al-Khudri: Nabi bersabda: Pada Hari Kebangkitan, Allah akan  berseru: Wahai Adam! Adam akan menjawab: Labbaik Tuhan kami, dan sa'daik. Kemudian akan ada seruan (berkata): Allah memerintah engkau mengambil dari keturunanmu untuk dibawa ke api (neraka). Adam akan bertanya: Ya Tuhan! Berapa banyak mereka yang dimasukkan ke api (nereka)? Allah akan menjawab: Dari setiap seribu, ambillah 999. Pada saat itu setiap wanita hamil akan menggugurkan kandungannya dan rambut setiap anak akan beruban. “Dan kalian akan melihat umat manusia dalam keadaan mabuk, padahal tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat  keras.”  (al-Qur'an, al-Hajj,  22:  2).  (saat  Nabi  menyebutkan  ini),  orang-orang begitu tertekan (dan khawatir) sehingga (raut) muka mereka berubah, pada saat itulah Nabi bersabda: Dari Ya'juj dan Ma'juj 999 orang akan diambil, dan satu dari kalian. Kalian umat Muslim (dibandingkan dengan banyaknya jumlah umat manusia yang lain) bagaikan satu rambut hitam di kulit lembu putih, atau satu rambut putih di kulit lembu hitam, dan aku berharap bahwa kalianlah seperempat dari penduduk surga. Pada saat itu, kami berseru: Allahu Akbar! Kemudian dia bersabda: Aku harap kalian akan menjadi sepertiga dari penduduk surga. Kami berseru lagi: Allahu Akbar! Kemudian dia bersabda: (Aku harap kalianlah) setengah dari penduduk surga. Maka kami berkata: Allahu Akbar.”
(Sahih Bukhari)

Kembalinya umat Yahudi ke Jerusalem dan restorasi Negara Israel dicapai melalui Ya'juj dan Ma'juj dan al-Masih Palsu (al-Masih ad-Dajjal). Dengan demikian, hal itu mengandung bahaya terbesar dalam sejarah umat Yahudi. Pada kenyataannya, nasib mereka sudah ditetapkan. Tetapi, bahkan mereka tidak  menyadarinya.  Hanya  dengan  memeluk  al-Qur'an  sebagai  wahyu  yang diturunkan Tuhannya Ibrahim, dan ajaran Nabi Muhammad (shollallahu 'alayhi wassalam), Nabi Terakhir, akan menjadi mungkin bagi umat Yahudi untuk menyadari kenyataan yang sekarang mereka hadapi. Buku yang bersumber dari al-Qur'an dan Hadits ini seharusnya membantu mereka memahami kenyataan itu.

6. Peringatan bagi umat Yahudi bahwa hukuman Tuhan dapat terulang kembali Al-Qur'an memperingatkan umat Yahudi bahwa jika mereka kembali pada jalan kejahatan maka Allah Maha Kuasa akan kembali dengan hukuman-Nya. Pertama, Dia menghukum mereka dengan pasukan Babilonia. Kemudian Dia

menghukum mereka dengan pasukan Romawi. Hukuman terakhir, saat itu terjadi, Dia akan menghukum mereka dengan pasukan Muslim:
“Mudah-mudahan Tuhan kalian memberikan kasih sayang (ampunan) kepada kalian, tetapi jika kalian kembali (pada dosa-dosa kalian) Kami pun akan kembali (pada hukuman-hukuman Kami); dan Kami telah menyiapkan neraka sebagai penjara bagi orang-orang yang ingkar (menolak untuk beriman).”
(al-Qur'an, Bani Israel, 17: 8)

Jerusalem in the Qur'an [Buku Terjemahan]Where stories live. Discover now